Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pesan Berharga dari Film Hichki, Perjuangan Guru yang Luar Biasa

Rani Mukerji sebagai Naina Mathur, tokoh utama film Hichki (dok. YRF/Hichki)
Rani Mukerji sebagai Naina Mathur, tokoh utama film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Tak satu atau dua film Bollywood saja yang berkisah tentang dunia pendidikan. Namun, Hichki adalah salah satunya. Film ini menceritakan tentang Naina Mathur (Rani Mukerji), sosok guru dengan perjuangan luar biasa untuk membagikan ilmu yang dimiliki kepada anak-anak didiknya.

Kisah ini menjadi lebih istimewa tatkala Naina rupanya mengidap sindrom tourette yang menyebabkannya selalu cegukan. Hal itu pun membuatnya kerap ditertawakan murid-muridnya dan dipandang aneh oleh rekan sesama guru.

Namun, semangat Naina yang tinggi membantunya untuk membuktikan bahwa dia mampu memberikan yang terbaik. Film ini juga memberikan lima pesan berharga ini kepada para penontonnya.

1.Keterbatasan bukan halangan untuk berbagi ilmu

salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)
salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Naina Mathur adalah tokoh utama dalam film Hichki. Dia memiliki “keistimewaan” karena menderita sindrom tourette, sebuah gangguan syaraf yang menyebabkannya tak berhenti cegukan.

Naina memiliki mimpi besar untuk menjadi seorang guru. Namun, dia telah mendapatkan banyak penolakan saat melamar kerja akibat kondisinya tersebut.

Meski begitu, Naina tidak patah semangat dan terus mencoba hingga akhirnya berhasil menjadi seorang guru. Tidak hanya itu, dia juga mampu mendidik anak-anak super nakal di sekolahnya hingga mampu menciptakan prestasi yang gemilang. Salut!

2.Selalu ada orang yang meremehkan kemampuanmu

salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)
salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Setiap kali melamar kerja, Naina selalu dipandang sebelah mata karena tiba-tiba cegukan tanpa henti. Orang-orang merasa kasihan dan sekaligus meremehkan cita-cita Naina untuk menjadi guru karena pasti akan ditertawakan oleh murid-murid yang akan diajarnya.

Namun, Naina tidak pernah marah. Dia hanya tersenyum dan menjelaskan kepada orang-orang tentang kondisinya tersebut. Dia bahkan pernah mengatakan bahwa meskipun dia sering cegukan. Namun, tidak ada yang salah dengan otaknya, sehingga ia tetap mampu mengajar dengan baik.

3.Guru harus jeli melihat bakat terpendam murid-muridnya

salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)
salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Setelah ditolak berkali-kali, Naina akhirnya diterima sebagai guru di sekolah St. Notker’s yang juga merupakan tempat dia belajar dulu. Meski berstatus sebagai guru pengganti, tapi Naina sangat bersemangat dan tidak sabar untuk segera memulai pekerjaannya.

Nahas, ternyata dia harus mengajar murid-murid nakal yang suka mengerjai gurunya. Meskipun sempat mengalami kesulitan, tapi Naina jeli melihat bakat terpendam di balik kenakalan anak didiknya tersebut.

Naina lalu mengarahkan anak-anak itu untuk melakukan hal positif sesuai dengan bakat masing-masing. Hingga akhirnya, mereka pun dapat menemukan keahlian dan berbalik hormat pada Naina.

4.Dibutuhkan kesabaran untuk mencetak generasi hebat

salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)
salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Murid-murid Naina sangat diasingkan karena dianggap bodoh, nakal, dan kurang ajar. Naina tidak sepakat dan percaya, bahwa anak-anak tersebut hanya perlu media penyaluran energi yang tepat.

Naina menciptakan metode pembelajaran sekreatif mungkin dan disesuaikan dengan kondisi anak didiknya. Meski dianggap konyol oleh guru yang lain, tetapi Naina berhasil membuktikan bahwa murid-muridnya adalah anak yang pintar dan mampu berprestasi. Mereka hanya tidak pernah diberi kesempatan selama ini, sehingga tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya.

5.Kegigihan dan kesabaran akan membuahkan hasil membanggakan

salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)
salah satu adegan dalam film Hichki (dok. YRF/Hichki)

Usaha Naina tidak sia-sia. Satu per satuanak didiknya yang dulu dilabeli sebagai pembuat onar mulai menampakkan taringnya. Mereka memberanikan diri mengikuti berbagai ajang perlombaan dan berhasil keluar menjadi juara.

Nilai ujian anak-anak tersebut juga semakin membaik di setiap semester. Bahkan, ada yang dapat meraih peringkat tertinggi. Mereka sangat bahagia dan bahkan tidak percaya bahwa telah mampu bersaing dengan para murid pintar di sekolah tersebut.

Naina adalah sosok guru yang sangat inspiratif. Usahanya yang tanpa kenal lelah hingga tidak mempedulikan cibiran orang-orang sekitar mampu membawanya dan anak-anak didiknya mencapai prestasi luar biasa. Semoga banyak guru yang bisa meniru kegigihan Naina, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us