Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Red Flag yang Akan Sangat Sulit Diterima dalam Pernikahan, Labil?

ilustrasi pasangan yang bertengkar (freepik.com/freepik)

Pernikahan, seperti yang sudah kamu tahu, adalah komitmen seumur hidup yang didasarkan pada cinta, kepercayaan, dan kerjasama. Namun, gak semua hubungan pernikahan berjalan mulus, lho. Ada tanda-tanda tertentu atau ‘red flag’ yang bisa jadi indikasi masalah serius dalam hubungan.

Nah, memahami dan mengenali red flag ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan dalam pernikahan tersebut. Simak ya, lima red flag yang akan sangat sulit diterima dalam hubungan pernikahan. Apakah kamu mengalami salah satunya?

1. Kurangnya kepercayaan

ilustrasi mengecek hp pasangan (freepik.com/master1305)

Setuju, kan kalau kepercayaan adalah fondasi dari setiap hubungan yang sehat? Tanpa adanya kepercayaan, pernikahan akan sulit bertahan dan berkembang. Jika si dia selalu meragukan atau mencurigai tindakanmu, maka ini bisa jadi red flag yang sangat serius.

Bahkan, ketidakpercayaan bisa muncul dalam berbagai bentuk, seperti selalu memeriksa ponsel pasangan, mempertanyakan setiap langkah yang diambil, atau meragukan kesetiaan pasangan tanpa alasan yang jelas. Padahal, ketika kepercayaan hilang, hubungan akan dipenuhi dengan konflik dan ketidakpastian. Kamu akan merasa selalu diawasi dan gak bebas untuk menjadi diri sendiri. Betul?

2. Kekerasan fisik atau emosional

ilustrasi hubungan yang tidak sehat (pexels.com/Timur Weber)

Gak diragukan lagi, kekerasan, baik fisik maupun emosional, adalah red flag yang gak boleh diabaikan dalam pernikahan. Kekerasan fisik mencakup segala bentuk kekerasan atau penyalahgunaan fisik yang menyebabkan cedera atau ketakutan, sementara kekerasan emosional bisa berupa pelecehan verbal, manipulasi, penghinaan, atau tindakan yang merendahkan harga diri pasangan.

Parahnya lagi, kekerasan dalam rumah tangga gak hanya berdampak pada korban secara langsung, tetapi juga bisa merusak keluarga secara keseluruhan, termasuk anak-anak yang mungkin menyaksikan atau merasakan dampaknya. Memutus siklus kekerasan adalah langkah yang sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan semua pihak yang terlibat.

3. Ketidaksetiaan

ilustrasi pasangan yang sedang dalam masalah (freepik.com/freepik)

Berikutnya, ketidaksetiaan adalah salah satu red flag yang paling merusak dalam pernikahan. Ketidaksetiaan bisa datang dalam berbagai bentuk, termasuk perselingkuhan fisik, emosional, atau bahkan keterlibatan dalam hubungan online yang bersifat sangat intim. Ketika salah satu pasangan melanggar kepercayaan dan komitmen pernikahan dengan terlibat dalam hubungan lain, maka ini bisa menghancurkan pernikahan itu sendiri dan menyebabkan luka emosional yang mendalam.

Untuk menghadapi ketidaksetiaan sangat diperlukan keterbukaan dan komunikasi yang luar biasa. Pasangan harus berhadapan dengan perasaan sakit hati, marah, dan dikhianati, yang semuanya memerlukan waktu untuk sembuh. Meskipun ada pasangan yang berhasil memulihkan hubungan setelah terjadi perselingkuhan, proses ini sangat sulit dan perlu komitmen yang kuat dari kedua belah pihak, lho.

4. Kurangnya komunikasi

ilustrasi menahan amarah (pexels.com/Edmond Dantès)

Gak hanya itu, komunikasi yang buruk atau kurangnya komunikasi adalah red flag lain yang bisa sangat merusak pernikahan. Tanpa komunikasi yang efektif, pasangan akan sulit untuk saling memahami satu sama lain. Masalah kecil bisa dengan cepat menjadi besar jika gak dibicarakan dan diselesaikan dengan baik. Kurangnya komunikasi juga bisa menyebabkan perasaan kesepian, diabaikan, atau gak dihargai.

Di sisi lain, komunikasi yang sehat memerlukan keterbukaan, empati, dan kesediaan untuk mendengarkan tanpa menghakimi. Jika masalah komunikasi terus berlanjut, mencari bantuan dari konselor pernikahan bisa jadi cara untuk meningkatkan interaksi dan memahami satu sama lain dengan lebih baik lagi.

5. Masalah finansial yang gak diatasi

ilustrasi pasangan membahas keuangan (freepik.com/pressfoto)

Masalah finansial adalah salah satu penyebab utama stres dalam pernikahan dan bisa jadi red flag yang cukup signifikan. Ketika pasangan gak jujur tentang keuangan, punya kebiasaan belanja yang gak sehat, atau gak sepakat tentang bagaimana mengatur uang, maka ini bisa menyebabkan konflik yang serius.

Untuk mengatasi masalah finansial, pasangan perlu punya komunikasi yang jujur dan terbuka tentang keuangan. Membuat anggaran bersama, merencanakan keuangan jangka panjang, dan menetapkan tujuan keuangan yang jelas bisa membantu mengurangi stres terkait masalah uang ini. Ketika pasangan bekerja sama dalam mengelola keuangan, maka kalian bisa membangun rasa saling percaya dan menciptakan stabilitas finansial demi hubungan yang sehat.

Pada kesimpulannya, mengenali dan menghadapi red flag dalam hubungan pernikahan adalah langkah penting untuk memastikan hubungan yang sehat dan bahagia. Kepercayaan, komunikasi, dan cara menghadapi konflik yang baik adalah kunci untuk mengatasi masalah yang muncul. Jika red flag ini diabaikan, maka itu bisa merusak pernikahan dan menyebabkan keretakan yang sulit diperbaiki. Itulah kenapa kamu dan pasangan wajib untuk selalu waspada terhadap tanda-tanda ini dan bekerja sama untuk mengatasi masalah yang muncul. Sepakat?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us