5 Tanda Kamu Punya Hati yang Lembut, Enggan Menyakiti Perasaan Orang

Orang yang berhati lembut sejatinya bukan sebuah kelemahan. Melainkan bisa menjadi sumber kekuatan apabila diolah dengan tepat.
Memiliki hati yang lembut dapat mendatangkan banyak hal positif, antara lain tindakan yang dilakukan berdasar pada kebaikan dan kemurahan hati, memiliki value dalam diri yang selaras dengan moral, memiliki kontrol diri yang baik, dan masih banyak lagi.
Melihat kebaikan yang ditawarkan oleh sosok berhati lembut, tentu banyak orang yang mendambakannya. Namun boleh jadi kita sejatinya telah memiliki hati yang lembut tanpa disadari. Berikut beberapa tanda yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui kelembutan hati yang kita miliki.
1. Keharmonisan dalam relasi merupakan prioritas

Orang berhati lembut cenderung mengutamakan keharmonisan dalam menjalin relasi. Sebisa mungkin, ia akan menekan segala macam konflik supaya tidak mempengaruhi kualitas relasi yang dijalani. Daripada memikirkan suatu persoalan, ia akan memilih fokus pada penyelesaian sehingga menciptakan kedamaian.
Sikap demikian dilakukan biasanya lantaran ia enggan menyakiti hati orang lain. Baginya, tak ada manfaatnya menyakiti orang yang sudah terhubung dengan kehidupannya. Lebih baik fokus pada keharmonisan supaya bisa menjalani hidup dengan perasaan damai.
2. Kerap berpikir positif

Orang yang berhati lembut cenderung terbiasa berpikir positif. Sebab kelembutan hatinya menjaganya dari segala perkara yang mengarah pada keburukan. Kelembutan hatinya pula yang mendorongnya untuk selalu berprasangka baik mengenai segala sesuatu.
Imbasnya, ia menjalani hidup ini dengan lebih tenang dan sabar. Sekalipun ketika sedang dihadapi persoalan hidup, ia cenderung melihatnya dari sudut pandang yang membangun supaya lekas menemukan alternatif solusi. Kelembutan hatinya membuat ia memiliki perasaan yang positif untuk menilai segala sesuatu.
3. Memahami akibat dari setiap tindakan yang dilakukan

Tanda lainnya dari orang yang berhati lembut yakni ia paham akibat dari setiap tindakannya. Bahwa setiap pilihan hidupnya, sekalipun yang sederhana, tentu punya risikonya masing-masing. Sehingga ia akan lebih berhati-hati dalam bertindak.
Ia akan bertindak dengan berfokus pada beragam pertimbangan. Salah satunya memahami dampak yang ditimbulkan dari tindakannya untuk orang di sekitar. Sebab ia adalah individu yang peka, yakni cepat merasakan ketidaknyamanan yang dialami orang lain.
4. Selalu mengutakan kebaikan di segala kondisi

Orang yang berhati lembut akan bertindak berdasarkan kebaikan. Tak hanya pikiran yang rasional, ia selalu melibatkan perasaan dalam menyikapi segala situasi. Hal itulah yang membuatnya seimbang, sehingga tindakannya mengutamakan kebaikan.
Bagi orang yang berhati lembut, melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai dalam diri adalah kesalahan. Ia juga tipe orang yang dengan sigap mau bertanggung jawab atas kekeliruan. Sehingga ia akan berusaha maksimal untuk tidak melakukan kesalahan, yakni dengan terus fokus pada kebaikan dalam menjalani hidup.
5. Menikmati hidup dengan menerima segala ketetapan

Orang yang berhati lembut lebih mudah berdamai dengan kehidupan. Sebab ia memandang hidup ini dengan penuh kebaikan. Hal itu yang membuatnya bisa menikmati hidup dengan cara menerima segala ketetapan.
Sebab orang yang berhati lembut cenderung memiliki koneksi yang baik dengan diri sendiri maupun Tuhan. Sehingga tidak ada lagi kekhawatiran dalam dirinya. Dengan begitu, ia mampu berdamai dengan kehidupan beserta ketidakpastian yang ada di dalamnya.
Sejatinya tak semua orang bisa memiliki hati yang lembut. Namun bukan berarti kita tak bisa melakukannya, kita hanya perlu melatih diri untuk selalu fokus pada kebaikan. Dengan begitu, kita bisa mempertahankan kualitas diri layaknya kelima hal di atas.