Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Terjebak dalam Barnum Effect, Percaya Zodiak?

ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pernahkah kamu merasa seperti zodiakmu menggambarkan dirimu dengan tepat? Atau kamu merasa terkesan dengan pembaca pikiran yang mampu memahami isi hatimu? Hati-hati, kamu mungkin sedang terjebak dalam Barnum Effect.

Fenomena psikologis ini membuat seseorang merasa bahwa deskripsi kepribadian yang umum dan tidak spesifik, seperti "Kamu adalah orang yang kreatif dan mandiri," ternyata sangat akurat menggambarkan diri mereka. Hal ini membuat mereka mudah tertipu oleh pernyataan yang memuji dan terkesan personal, padahal sebenarnya pernyataan tersebut bisa diterapkan pada banyak orang.

Bagaimana cara mengetahui apakah kamu terjebak dalam Barnum Effect? Simak lima tandanya berikut ini.

1. Deskripsi yang sangat umum terasa sangat pribadi

ilustrasi ramalan (pexels.com/RDNE Stock project)
ilustrasi ramalan (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu mungkin pernah merasa bahwa sebuah ramalan zodiak atau hasil tes kepribadian berbicara langsung kepada kamu. Ini adalah salah satu ciri khas Barnum Effect, di mana pernyataan yang cukup luas dan umum dirasakan sebagai sesuatu yang sangat pribadi dan spesifik. Pernyataan seperti “Kamu adalah seseorang yang membutuhkan waktu sendiri tetapi juga menikmati perusahaan orang lain” bisa terasa sangat tepat, meskipun sebenarnya bisa berlaku untuk hampir semua orang.

Ketika pernyataan umum ini disajikan dengan cara yang meyakinkan, kita cenderung mengabaikan fakta bahwa mereka tidak spesifik. Kita mungkin merasa bahwa pernyataan tersebut mengungkapkan sesuatu yang mendalam tentang diri kita, padahal sebenarnya itu adalah trik psikologis yang membuat kita merasa dipahami secara unik.

2. Percaya pada kebenaran yang tidak terverifikasi

ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika kamu cenderung percaya pada pernyataan yang tidak bisa diverifikasi atau dibuktikan kebenarannya hanya karena terdengar meyakinkan, itu bisa jadi tanda kamu terpengaruh oleh Barnum Effect. Misalnya, jika seseorang mengatakan “Kamu memiliki potensi yang belum tergali,” kamu mungkin cenderung mempercayainya tanpa meminta bukti konkret.

Ini terjadi karena kita sering mencari konfirmasi dari luar tentang potensi atau kualitas diri kita yang kita percayai atau ingin percayai. Kita mungkin menganggap pernyataan yang tidak spesifik sebagai validasi dari pandangan kita sendiri, meskipun tidak ada bukti yang mendukungnya.

3. Rasa terhubung yang tinggi dengan pernyataan positif

ilustrasi ramalan (pexels.com/Alina Vilchenko)
ilustrasi ramalan (pexels.com/Alina Vilchenko)

Kamu mungkin lebih mudah terhubung dengan pernyataan yang positif tentang diri kamu, bahkan jika pernyataan tersebut bisa berlaku untuk siapa saja. Ini karena Barnum Effect sering memanfaatkan keinginan kita untuk melihat diri kita dalam cahaya yang baik. Pernyataan seperti “Kamu adalah seseorang yang sangat empati dan peduli terhadap orang lain” bisa membuat kita merasa baik tentang diri kita sendiri.

Kita cenderung memilih informasi yang memperkuat pandangan positif kita tentang diri kita dan mengabaikan informasi yang mungkin menentang pandangan tersebut. Ini adalah contoh dari bias konfirmasi, di mana kita mencari dan memprioritaskan informasi yang sesuai dengan keyakinan kita.

4. Mengabaikan ketidaksesuaian

ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi ramalan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Ketika menghadapi pernyataan yang umum, kamu mungkin mengabaikan aspek-aspek yang tidak sesuai dengan diri kamu dan hanya fokus pada yang sesuai. Ini menunjukkan bahwa kamu mungkin memilih informasi yang memperkuat keyakinan kamu sendiri. Misalnya, jika sebuah pernyataan mengatakan “Kamu kadang-kadang merasa tidak aman,” kamu mungkin mengingat saat-saat ketika perasaan itu benar dan mengabaikan saat-saat ketika kamu merasa percaya diri.

Ini adalah bagian dari proses selektif di mana kita menginterpretasikan informasi dengan cara yang memperkuat pandangan kita sendiri, bahkan jika itu berarti mengabaikan bukti yang bertentangan. Ini bisa membuat kita terjebak dalam pola pikir yang terbatas dan menghambat pertumbuhan pribadi.

5. Tidak memperhatikan frekuensi dan probabilitas

ilustrasi ramalan (pexels.com/Anete Lusina)
ilustrasi ramalan (pexels.com/Anete Lusina)

Kamu mungkin tidak mempertimbangkan seberapa sering pernyataan umum tersebut bisa berlaku untuk banyak orang. Jika kamu tidak mempertimbangkan frekuensi dan probabilitas, kamu mungkin terjebak dalam Barnum Effect. Pernyataan seperti “Kamu kadang-kadang merasa cemas tentang masa depan” mungkin terdengar spesifik, tetapi sebenarnya sangat umum dan bisa berlaku untuk hampir semua orang.

Kita sering mengabaikan seberapa sering pernyataan umum ini bisa benar untuk banyak orang dan malah memperlakukannya sebagai sesuatu yang unik untuk diri kita sendiri. Ini bisa membuat kita lebih mudah percaya pada generalisasi yang tidak berdasar dan mengurangi kemampuan kita untuk menilai informasi secara kritis.

Ingatlah bahwa Barnum Effect adalah fenomena psikologis yang wajar. Setiap orang dapat terjebak di dalamnya. Yang terpenting adalah kamu menyadari hal ini dan mengambil langkah-langkah untuk menghindarinya. Dengan bersikap kritis dan percaya diri, kamu dapat terhindar dari Barnum Effect dan membuat keputusan yang lebih baik dalam hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us