5 Tanda Kedewasaan yang Gak Semua Orang Punya

- Kedewasaan bukan hanya tentang usia, tapi juga mengenai cinta yang sehat dan memilih pasangan yang tepat.
- Pandangan tentang uang berubah, tidak lagi fokus pada gaya hidup tetapi pada nilai-nilai yang diwujudkan oleh uang.
- Lebih fokus pada topik obrolan ilmiah dan menjaga privasi orang lain sebagai bentuk penghormatan.
Kadang kita pikir dengan bertambahnya usia berarti kita juga bertambah dewasa. Padahal dewasa tidak semudah itu hingga bisa dicapai dengan pertambahan usia. Kedewasaan juga tidak hanya dijelaskan dari segi materi atau apapun yang tampak di mata, namun lebih rumit daripada itu.
Kedewasaan itu tentang diri kita secara keseluruhan. Ada detail-detail penting yang masih perlu kita capai hingga selamanya. Detail-detail itu yang seringkali luput dari perhatian kita, seperti beberapa penjelasan berikut! Mungkinkah kamu salah satu yang justru sudah mencapainya?
1. Mencintai tanpa kehilangan diri sendiri

Dewasa dalam mencintai yang bukan lagi seperti cinta monyet di masa pubertas. Kamu sudah berhasil lepas dari ketergantungan akan cinta seseorang, terutama bab romansa. Tidak ada lagi tuntutan agar dia menjadi seperti apa yang kamu inginkan, karena tanpa dia pun kamu sudah secure dengan diri sendiri.
Alih-alih jadi budak cinta yang berlebihan sampai hilang rasionalitas, kamu justru tumbuh menjadi pribadi bisa mengoptimalkan potensi dalam diri. Kamu paham cinta yang sehat dan cocok untukmu, sehingga kamu tahu harus memilih pasangan yang seperti apa. Nggak ada lagi galau maksimal hanya perkara cinta.
2. Memandang uang sebagai alat, bukan identitas

Kamu paham bahwa uang itu penting, dan jika dalam jumlah banyak, akan lebih menguntungkan. Namun dengan itu, tujuanmu bukan lagi untuk sekadar memenuhi gaya hidup atau mungkin untuk menjelaskan status sosial.
Kedewasaan pikir mengubah pandanganmu tentang uang. Banyak uang tidak lantas membuatmu ingin hidup foya-foya. Cukup untuk kebutuhan, dan kebutuhan itu yakni sebagai alat untuk mewujudkan nilai-nilai yang kamu percaya. Uang bagimu lagi sekadar identitas belaka.
3. Berempati dan Menghormati hidup orang lain

Semakin dewasa dirimu, semakin kamu fokus pada hal-hal yang lebih bermakna. Kamu lebih memilih topik obrolan tentang ilmu secara universal, ketimbang membicarakan hidup orang lain.
Kamu paham bahwa berhubungan dengan orang lain itu tetap harus ada batasan. Turut berempati itu kewajiban, dan menjaga privasi hidup masing-masing itu sebuah penghormatan.
4. Keberanian untuk menghadapi diri sendiri

Bisa jadi ini adalah salah satu tahap menjadi dewasa yang paling sulit untuk dilalui. Kita masih takut menghadapi musuh terbesar kita ini, yaitu diri sendiri. Namun sebenarnya di saat memulai saja, kita sudah membuka jalan besar untuk menjadi dewasa.
Ketika kita berani berkaca pada diri sendiri, melakukan introspeksi, dan berusaha mengenali diri lebih dalam adalah langkah besar untuk menjadi dewasa. Kalau kamu sudah belajar bersahabat dengan diri sendiri, selamat yah, kamu berada di jalan dewasa yang tepat.
5. Hidup yang nggak lagi mencari validasi orang lain

Walaupun sudah berusia paruh baya, tapi belum tentu seseorang bisa mencapai tahap kedewasaan ini. Validasi sosial tanpa sadar menjadi penting untuk kita, karena kebutuhan agar diterima dalam sebuah komunitas. Itulah kenapa sulit lepas dari kebiasaan ini.
Tanda dewasa padamu jika berhasil lepas dari rantai kebiasaan ini. Kamu lebih memilih fokus pada hal-hal yang lebih layak untuk dijadikan tujuan. Di samping itu kamu mungkin merasakan hidup lebih tenang, tanpa terlalu memikirkan apa kata orang.