Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Bertahan Hidup Seusai Lebaran Tanpa Bokek

ilustrasi bokek (pexels.com/Nicola Barts)

Lebaran udah selesai, tapi dompet malah terasa makin tipis. Momen setelah Lebaran sering kali jadi tantangan buat banyak orang karena pengeluaran besar yang gak kehindari selama bulan puasa dan hari raya. Mulai dari beli baju baru, kasih THR ke keluarga, sampai biaya mudik yang bikin saldo rekening berkurang drastis.

Akhirnya, pasca Lebaran banyak yang ngerasa harus bertahan hidup dengan sisa uang yang ada. Supaya gak jatuh ke kondisi bokek parah, ada beberapa trik yang bisa bantu kelola keuangan biar tetap aman sampai akhir bulan.

1.Evaluasi pengeluaran dan atur budget ulang

ilustrasi evalusi pengeluaran (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Setelah Lebaran, langkah pertama yang harus dilakukan adalah evaluasi keuangan. Lihat kembali berapa banyak uang yang sudah keluar selama bulan Ramadan dan hari raya. Dari situ, bisa mulai atur ulang budget untuk keperluan sehari-hari. Misalnya, kalau sebelumnya terbiasa makan di luar atau sering jajan kopi mahal, sekarang saatnya membatasi pengeluaran dan lebih sering masak sendiri di rumah. Poin penting lainnya adalah memisahkan uang untuk kebutuhan wajib seperti bayar sewa, listrik, dan transportasi. Biar lebih mudah, bisa coba catat semua pemasukan dan pengeluaran selama sebulan ke depan.

Selain itu, buat daftar prioritas pengeluaran. Bedakan mana yang penting dan mana yang bisa ditunda. Misalnya, kalau habis Lebaran kepikiran beli gadget baru padahal masih ada tagihan yang harus dibayar, lebih baik tahan dulu keinginan itu. Mengontrol pengeluaran bukan berarti harus hidup super hemat sampai menyiksa diri, tapi lebih ke mengalokasikan uang dengan bijak supaya gak menyesal di akhir bulan.

2.Manfaatkan sisa makanan dan stok bahan masakan

ilustrasi sisa makanan dan stok bahan makanan (pexels.com/Lucie Liz)

Biasanya setelah Lebaran, kulkas masih penuh sama makanan sisa atau bahan masakan yang belum terpakai. Daripada beli makanan di luar, lebih baik manfaatkan stok yang ada untuk menghemat pengeluaran. Bisa mulai dengan mengolah kembali sisa makanan jadi menu baru yang lebih menarik. Misalnya, ketupat sisa bisa diolah jadi lontong sayur atau nasi goreng ketupat, sementara rendang bisa dicampur dengan mie goreng biar gak bosan.

Selain itu, kalau masih ada bahan mentah seperti daging atau sayuran yang belum dipakai, segera buat rencana masak untuk beberapa hari ke depan. Dengan begini, gak perlu sering-sering belanja ke pasar dan bisa lebih hemat. Bagi yang jarang masak, ini juga bisa jadi kesempatan buat belajar masak sendiri di rumah. Selain lebih irit, makanan yang dibuat sendiri biasanya lebih sehat karena bisa mengontrol bahan dan bumbu yang dipakai.

3.Cari penghasilan tambahan dari barang yang gak terpakai

ilustrasi jual barang bekas (pexels.com/ MART PRODUCTION)

Setelah Lebaran, biasanya banyak barang baru yang masuk ke rumah, entah itu hadiah dari keluarga atau hasil belanja sendiri. Daripada numpuk barang yang sebenarnya jarang dipakai, coba cek lagi apa ada barang lama yang masih layak dijual. Misalnya, baju yang masih bagus tapi jarang dipakai, sepatu yang masih oke tapi udah gak cocok sama gaya sekarang, atau peralatan elektronik yang masih berfungsi tapi udah jarang digunakan.

Barang-barang ini bisa dijual lewat marketplace atau media sosial untuk nambah pemasukan. Selain itu, kalau punya keahlian tertentu, bisa manfaatkan waktu pasca Lebaran untuk mencari penghasilan tambahan. Contohnya, buat yang jago desain bisa coba ambil proyek freelance, atau kalau suka bikin kue bisa mulai jualan kecil-kecilan ke teman-teman.

4.Kurangi gaya hidup konsumtif dan fokus ke kebutuhan

ilustrasi di rumah (pexels.com/cottonbro studio)

Salah satu penyebab utama kondisi keuangan memburuk setelah Lebaran adalah kebiasaan konsumtif yang kebawa dari bulan puasa. Mulai dari sering makan di luar, belanja impulsif, sampai kebiasaan nongkrong yang bikin dompet semakin tipis. Supaya bisa bertahan tanpa bokek, sekarang saatnya mulai mengubah pola hidup jadi lebih hemat.

Misalnya, daripada nongkrong di kafe, coba ganti dengan kumpul di rumah bareng teman atau keluarga. Selain lebih irit, suasana juga bisa lebih santai dan nyaman. Kebiasaan belanja juga perlu dikontrol dengan lebih bijak. Sebelum membeli sesuatu, tanya dulu ke diri sendiri apakah barang itu benar-benar dibutuhkan atau cuma sekadar keinginan sesaat.

5.Manfaatkan promo dan diskon untuk belanja bulanan

ilustrasi promo atau diskon (pexels.com/Pixabay)

Pasca Lebaran, beberapa toko dan supermarket sering ngasih promo untuk menarik pelanggan. Ini bisa jadi kesempatan bagus buat menghemat pengeluaran. Misalnya, kalau ada diskon untuk kebutuhan sehari-hari seperti beras, minyak, atau sabun, lebih baik beli dalam jumlah yang cukup untuk beberapa minggu ke depan.

Gak cuma lebih murah, cara ini juga bisa membantu mengurangi frekuensi belanja dan menghindari godaan buat beli barang lain yang gak perlu. Selain promo dari supermarket, bisa juga manfaatkan cashback atau diskon dari aplikasi pembayaran digital. Banyak e-wallet yang sering ngasih promo potongan harga atau poin yang bisa ditukar dengan voucher belanja.

Mengelola keuangan pasca Lebaran memang gak mudah, tapi bukan berarti gak mungkin dilakukan. Dengan evaluasi pengeluaran, mengurangi gaya hidup konsumtif, serta memanfaatkan peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, kondisi keuangan bisa tetap stabil tanpa harus merasa tersiksa. Tetap disiplin dan konsisten dalam mengatur uang supaya gak terjebak dalam siklus keuangan yang bikin stres setiap bulan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Annisa Nur Fitriani
EditorAnnisa Nur Fitriani
Follow Us