Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Jitu Mengubah Sifat Pesimis Menjadi Optimis, Ubah Mindset

ilustrasi bergaul dengan pekerja keras(pexels.com/Amina Filkins)

Punya sifat pesimis kadang bisa menjadi penghambat untuk mendapatkan banyak peluang yang ada. Sifat seperti ini membuat kamu terjebak dalam pola pikir yang selalu negatif terhadap segala sesuatu. Merubah sifat pesimis menjadi optimis bukan sesuatu hal yang mustahil untuk dilakukan.

Tentunya, ini akan melibatkan kesadaran tentang pola pikir kamu sendiri dengan lebih dalam, serta komitmen untuk mengubah cara berpikir secara bertahap. Bisa mengambil langkah nyata, seperti belajar untuk selalu bersyukur bisa membangun fondasi mental yang lebih positif dan produktif. Beberapa langkah berikut bisa kamu ikuti agar kami bisa merubah sifat pesimis menjadi optimis agar bisa menghadapi tantangan dengan berani.

1. Menyadari pola pikir diri sendiri

ilustrasi bertemu teman(pexels.com/Sora Shimazaki)

Langkah pertama yang harus kamu lakukan untuk mengubah sikap pesimis adalah dengan menyadari pola pikir tersebut. Sadar dengan sikap kamu yang cenderung melihat segala sesuatu dari sisi buruknya adalah langkah awal yang sangat penting.

Saat kamu mulai menyadari pola pikir ini, kamu bisa lebih mudah mengetahui kapan dan alasan apa yang membuat kamu bisa merasa pesimis. Kamu bisa lebih cepat mengatasi masalah seperti ini, sehingga bisa merubah hal negatif menjadi positif. 

2. Kembangkan rasa syukur

ilustrasi menyusun rencana(pexels.com/Christina Morillo)

Mengembangkan rasa syukur adalah kunci agar bisa mengubah sifat pesimis menjadi optimis. Caranya adalah dengan terus konsisten menyusun semua daftar atau kejadian yang bisa membuat kamu bersyukur, meskipun itu hal yang kecil sekalipun.

Latihan ini bisa membantu kamu mudah untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang lebih positif. Selain itu juga bisa lebih menghargai hal-hal baik yang pernah terjadi dalam hidup kamu.

3. Ubah bahasa saat berbicara dan berpikir

ilustrasi ngobrol dengan teman(pexels.com/Christina Morillo)

Bahasa yang kamu gunakan saat kamu sedang berbicara dan berpikir punya dampak besar terhadap pola pikir kamu. Kadang hal seperti ini jarang disadari karena masih banyak yang menganggap ini merupakan hal sepele yang gak ada artinya. 

Coba mulai untuk mengganti kalimat-kalimat negatif dengan kalimat yang lebih positif dan bisa mendukung. Misalnya, jika sebelumnya kamu sering mengatakan bahwa kamu gak bisa melakukannya ubah kalimat tersebut menjadi kamu bisa mencoba dan belajar dari pengalaman ini. 

4. Cari jalan keluar terbaik dari masalah

ilustrasi mencoba mencari solusi(pexels.com/fauxels)

Pesimis seringkali muncul saat kamu hanya fokus pada masalah tanpa bisa mencari solusinya. Agar bisa mengubah sikap ini, fokuslah untuk mencari solusi saat menghadapi masalah.

Berpikirlah untuk lebih kreatif dan realistis tentang beberapa langkah yang bisa kamu ambil untuk mengatasi masalah tersebut. Sehingga kamu bisa lebih yakin mengatasi nya tanpa perlu terjebak dengan rasa takut atau pesimis yang hanya akan membuat kamu menjadi pribadi yang gak bisa berpikir. 

5. Jaga lingkungan dan hubungan yang positif

ilustrasi dengan teman-teman terbaik(pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lingkungan dan hubungan sosial juga punya pengaruh yang besar terhadap sikap mental kamu. Berinteraksi dengan orang yang bisa mendukung dan punya pandangan positif bisa membuat kamu ikut berpikir positif.

Punya obrolan tentang berbagai ide dan pengalaman yang bisa menginspirasi, sehingga energi positif yang mereka punya bisa mempengaruhi sikap kamu. Merubah sikap pesimis menjadi optimis gak bisa dilakukan secara instan, tetapi proses panjang. 

Butuh kesadaran dan komitmen agar kamu bisa merubah pola pikir seperti ini. Sehingga kamu bisa mengembangkan sikap mental yang lebih optimis dan membangun kualitas hidup yang lebih baik. Yuk, belajar untuk berpikir positif! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Binti Nur Rohmah
EditorBinti Nur Rohmah
Follow Us