5 Tips Memberi Saran yang Berkelas, Biar Gak Menyakiti Hati

Hidup bermasyarakat tidak terlepas dari kepekaan manusia untuk melihat, mengomentari bahkan mengkritik orang lain. Mulai dari fisik hingga perilaku dan sikap yang dimiliki oleh seseorang itu. Setiap orang memang memiliki sudut pandang yang berbeda-beda. Tidak ada yang berhak memaksa siapa pun untuk mengikuti pendapat atau sudut pandang orang lain.
Namun daripada mengkritik, bukankah lebih baik memberikan feed back atau saran? Tentu saja kita pun akan risih dan bahkan gak suka kalau terlalu banyak dikritik ini itu tapi tidak diberi solusi atau saran yang sesuai. Sama halnya dengan mereka yang membutuhkan feedback dari kita.
Tapi tak semua saran bisa diterima dengan baik. Bukan hanya karena isinya tapi bisa jadi karena penyampaiannya yang belum pas. Lalu seperti apa penyampaian saran yang pas dan tidak menyinggung perasaan?
1. Cari tahu faktanya
Saat kita melihat sesuatu atau suatu kejadian pertama kali di hadapan mata kita, tentu hal yang ingin kita lakukan adalah mengomentarinya. Ini baik, ini buruk, ini cantik, ini jelek, ini itu ini itu.
Ya, sebab yang diproses otak pertama kali adalah apa yang kita lihat. Namun semua itu masih berwujud asumsi semata. Pendapat kita saja. Tidak salah jika menurut kita ada sesuatu yang salah, lalu kita mengomentarinya. Tapi pernahkah mencoba untuk mencari tahu lebih dulu faktanya.
Apakah sudah benar yang kita pikirkan? Apakah sudah tepat yang kita rasakan? Apakah memang seperti itu yang terjadi? Apakah ada hal lain yang membuat hal itu terjadi? Jika sudah tahu alasannya juga jangan langsung menjudge mereka dengan semua asumsi yang kita rasa sudah benar ini ya.