Apakah kamu pernah mendengar kata Tsundoku? Dilansir Cambridge Dictionary, Tsundoku memiliki makna kebiasaan membeli buku dalam jumlah banyak dan menyimpannya dalam tumpukan karena hendak membacanya, tetapi belum terlaksana.
Selain itu, maknanya juga digunakan untuk merujuk pada tumpukan itu sendiri. Nah, siapa nih yang hobinya selalu membeli buku, tapi malas membacanya? Di bawah ini ada lima tips yang bisa langsung kamu praktikkan untuk menghentikan kebiasaan Tsundoku tersebut.
Pertama, kamu bisa membuat daftar tentang buku mana yang ingin kamu baca. Ingatlah, bahwa kamu harus tegas dengan aturan untuk tidak melewati batas dari daftar yang sudah kamu buat.
Dengan begini, kamu bisa mempersempit kesempatanmu untuk membeli buku secara gila-gilaan. Dilansir Actualidad Literatura, Encarni Arcaya, seorang penulis, menjelaskan, bahwa salah satu cara agar tidak membeli terlalu banyak buku tanpa membacanya adalah dengan membuat daftar buku yang ingin dibaca.
Ini akan membantumu fokus pada buku yang benar-benar kamu minati dan memprioritaskan buku mana yang akan dibeli. Tentu saja, kamu tidak boleh keluar dari daftar itu, meskipun ada buku yang menarik perhatianmu. Jika kamu tidak punya waktu untuk membacanya, sebaiknya jangan membelinya.
Selanjutnya, kamu bisa memanfaatkan layanan peminjaman buku, seperti perpustakaan. Aturan peminjaman buku yang memiliki tenggat waktu bisa membuatmu termotivasi untuk menyelesaikan buku yang sudah dipinjam. Tentu ini akan memudahkanmu dalam menghindari kebiasaan Tsundoku, kan?
"Pilihan lain untuk menghindari pembelian impulsif adalah dengan menggunakan perpustakaan atau sejenisnya yang mengizinkan peminjaman buku. Dengan memiliki tenggat waktu untuk mengembalikannya, bisa memaksamu harus membacanya. Karena jika tidak, kamu tidak akan dapat melakukannya karena harus mengembalikannya," ungkap Arcaya.
Di zaman yang serba canggih, kamu bisa memanfaatkan teknologi untuk membantumu menghindari kebiasaan Tsundoku. Salah satunya adalah dengan aplikasi pelacak buku yang sudah dibaca. Ini juga bisa membuatmu lebih terarah dalam menentukan buku mana yang akan dibaca selanjutnya.
Arcaya merekomendasikan, aplikasi seperti Goodreads untuk melacak buku yang telah kamu baca dan merekomendasikan buku serupa berdasarkan seleramu. Ini akan membantu kamu menghindari membeli buku yang tidak kamu minati dan kamu dapat menemukan penulis dan genre baru.
Kebiasaan mengumpulkan banyak buku tentu membuat rak akan terasa penuh dan berantakan. Kamu bisa mulai menguranginya dengan mendonasikan atau menjual buku-buku yang kamu rasa tidak akan dibaca.
Selain bermanfaat untuk orang lain, kamu juga bisa mendapatkan pendapatan atas penjualan yang terjadi. Dilansir The Times of India, disarankan untuk memilih buku mana yang akan dibuang, kamu dapat mematuhi aturan yang membatasi waktu agar buku mana pun tetap berada di tumpukan untuk dibaca.
Setelah kamu memiliki sejumlah materi yang tidak ingin kamu baca atau baca ulang, sekarang momen untuk membuangnya. Jual atau sumbangkan buku-buku itu kepada sesama pembaca dan sediakan tempat di rak bukumu.
Terkesan simpel, namun bagi pecinta buku mungkin terdengar lumayan susah. Ya, cukup hindari toko buku. Dengan begitu, rasa ingin membeli buku tidak akan muncul. Akan tetapi tetap saja, kamu harus menyadari secara mandiri untuk menahan diri agar tidak mencuri-curi kesempatan membeli buku baru.
The Times of India juga menuliskan, bahwa menghindari godaan adalah cara yang baik untuk menjauhi kecanduan. Menjauhi toko buku untuk jangka waktu yang lama juga merupakan ide yang bagus. Ini akan membantumu agar tidak membeli buku baru secara impulsif.
Nah, kalau kamu merasa sebagai seseorang yang memiliki kebiasaan Tsundoku, lima tips di atas bisa langsung kamu praktikkan. Semoga bermanfaat!