Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Menghindari Modus Penipuan Belanja Online, Biar Gak Tertipu!

ilustrasi belanja online di platform e-commerce (pexels.com/Antoni Shkraba)

Belanja online atau e-commerce adalah layanan aktivitas jual beli barang maupun jasa yang dilakukan melalui internet. Belanja online memudahkan masyarakat untuk berbelanja lebih fleksibel di mana pun dan kapan pun. Semakin canggih teknologi jual beli online, maka semakin besar pula kemungkinan pelaku kejahatan bertindak mencari korbannya.

Lantas, apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari modus penipuan belanja online? Simak lima tips berikut ini!

1. Selalu waspada

ilustrasi teliti sebelum membeli (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Waspada adalah kunci utama untuk menghindari segala bentuk penipuan, termasuk modus penipuan belanja online. Jangan tergiur dengan harga murah, sebab harga yang murah cenderung mengindikasikan produk berkualitas rendah. Bahkan, penipu seringkali menggunakan harga yang sangat murah untuk menarik perhatian korban.

Sebelum membeli suatu barang di platform e-commerce, pastikan kamu sudah membandingkan harga produk tersebut dengan produk dari platform e-commerce lain. Selalu periksa penilaian terhadap penjual dan baca ulasan pembeli lainnya. Jangan langsung percaya pada satu penilaian atau testimoni, karena pelaku penipuan online bisa saja membuat testimoni palsu.

2. Periksa dan verifikasi identitas penjual

ilustrasi periksa profil platform e-commerce (pexels.com/Antoni Shkraba)

Agar terhindar dari modus penipuan belanja online, kamu harus cermat dan teliti soal identitas penjual. Periksa profil platform e-commerce, mulai dari riwayat penjualan, ulasan pembeli, rating penjual, nomor telepon, email, dan alamat. Periksa juga tanggal pembuatan akun, akun yang baru dibuat dan belum memiliki riwayat transaksi penjualan patut diwaspadai.

Jika platform e-commerce, baik marketplace, sosial media, maupun website mengatasnamakan sebuah perusahaan, cari tahu informasi tentang perusahaan tersebut di internet. Pastikan perusahaan e-commerce tersebut memiliki izin usaha yang sah dan terdaftar secara resmi. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual jika terdapat perbedaan informasi antara profil platform, deskripsi produk, dan informasi kontak.

3. Jangan memberikan informasi pribadi

ilustrasi checkout belanja online (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Informasi pribadi adalah data sensitif yang tidak boleh disebarluaskan dan diketahui oleh pihak lain yang tidak bekepentingan. Jenis informasi pribadi tersebut meliputi identitas diri, alamat rumah, nomor rekening bank, nomor kartu kredit, PIN (Personal Identification Number), dan OTP (One-Time Password). Memberikan informasi pribadi kepada pihak lain secara cuma-cuma sangat berisiko dan dapat merugikan diri sendiri.

Dalam kasus jual beli online, penipu bisa melakukan phising atau kejahatan cyber melalui email atau SMS dengan cara menipu korban agar memberikan informasi pribadi. Jika kamu lengah, penipu bisa saja mengakses rekening bank, membobol akun, serta melakukan pemerasan. Umumnya platform e-commerce hanya membutuhkan nama, nomor telepon, dan alamat rumah penerima untuk mempermudah pengiriman barang ke lokasi tujuan.

4. Belanja di platform e-commerce yang aman dan terpercaya

ilustrasi belanja online di platform yang aman dan terpercaya (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Berbelanja di platform e-commerce yang aman dan terpercaya merupakan salah satu cara efektif untuk menghindari modus penipuan belanja online. Platform e-commerce yang aman dan terpercaya biasanya memiliki sistem keamanan yang kuat untuk melindungi informasi pribadi penggunanya. Mereka juga menyediakan layanan perlindungan bagi pembeli, di mana pembeli akan mendapatkan pengembalian dana jika terjadi masalah dengan transaksi pembelian. Ditambah layanan pelanggan yang cepat tanggap untuk membantu mengatasi kendala maupun masalah.

5. Simpan bukti penipuan dan laporkan ke pihak berwajib

ilustrasi menyimpan bukti struk transfer penipuan belanja online (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Jika kamu terindikasi atau sudah menjadi korban penipuan dalam jual beli online, kumpulkan semua bukti penipuan. Kumpulkan bukti seperti nomor telepon atau akun sosial media penipu, serta screenshot percakapan atau rekaman telepon dengan si penipu. Simpan juga mutasi rekening, struk ATM sebagai bukti transfer, e-receipt, atau resi. Jika kasus penipuan melibatkan transaksi keuangan, segera laporkan ke bank, platform e-commerce, atau platform pembayaran online terkait. Jangan ragu untuk segera membuat laporan ke kantor polisi setempat untuk segera ditindaklanjuti.

Modus penipuan belanja online sejatinya sangat perlu diwaspadai. Intinya, jangan mudah tergiur dengan harga yang sangat murah, apalagi sampai memberikan informasi pribadi. Segera lapor ke pihak berwajib jika kamu menemukan aktivitas mencurigakan atau modus penipuan belanja online.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anemone
EditorAnemone
Follow Us