Gagal di saat kita berproses itu memang suatu hal yang wajar. Tapi kalau terus menerus terpuruk dan gak bisa bangkit dari kegagalan, itu yang gak baik.
Seseorang yang punya jiwa tahan banting gak akan larut dalam keterpurukan. Baginya, untuk apa membuang waktu menyesali kegagalan yang sudah terjadi. Lebih baik bangkit dan terus perbaiki diri.
Jika kamu orang yang seperti itu, ini enam bukti kuat bahwa jiwa kamu memang tahan banting dan gak takut gagal. Simak!
Rencana cadangan ini hal yang terpenting. Saat kita tengah berproses untuk mencapai suatu tujuan, ada kalanya usaha tidak semulus dengan ekspektasi. Dalam berproses, kita selalu dihadapkan pada dua kemungkinan, yaitu berhasil atau gagal.
Apabila gagal, tak ada salahnya kita pilih rencana cadangan usai kandas pada rencana utama. Rencana alternatif begitu berperan ketika kegagalan melanda. Ketika sudah ada rencana cadangan, maka kamu gak bakal kelabakan.
Setiap orang pasti pernah menyesali kesalahannya, apalagi kesalahan itu sampai membuatmu gagal. Tapi hati-hati, hal ini justru membuat kamu jadi stres, overthinking, bahkan gak segera move on, lho. Cara terbaiknya, kamu harus bisa introspeksi diri sendiri.
Mengintrospeksi diri jadi cara yang paling dasar untuk segera cari tahu, hal apa yang sebenarnya sudah membuat kita gagal.
Pada dasarnya, kita yang melakukannya dan kita juga yang bisa mengatasinya, kan? Ambil sisi positifnya dan jadikan pelajaran untukmu di kesempatan berikutnya.
Rasa insecure bisa datang kapan saja, gak terkecuali pasca kegagalan menimpamu. Gagal bisa membuatmu merasa gak percaya diri, sampai-sampai takut untuk memulai lagi. Hal ini gak boleh terjadi terus-menerus!
Rasa gak percaya diri bisa kamu atasi dengan memotivasi. Yakinkan dirimu bahwa kegagalan ini bukan akhir dari segalanya.
Tak ada salahnya kamu terus mencoba. Kamu pasti bisa, kok, mengubah kegagalanmu jadi keberhasilan suatu saat nanti!
Jangan sampai kegagalan justru membuat semakin tertutup dengan orang lain. Seakan-akan menjadikan kegagalan sebagai aib yang harus ditutupi.
Ada baiknya kamu ceritakan pada orang terdekatmu. Berikan mereka ruang untuk memberimu masukan yang positif.
Dengan begitu, kamu bisa jadikan feedback tersebut sebagai evaluasi rencana di masa mendatang.
Sebagian besar seseorang yang baru saja gagal akan melampiaskan emosinya. Namun, bagi mereka yang dulu telah bertubi-tubi gagal akan cenderung lebih mampu mengatur emosinya.
Jika sudah merasa langkah yang dilewati tidak sesuai harapan, mereka tahu bagaimana mengatasinya. Tak perlu lagi menangis sejadi-jadinya atau sampai meletupkan amarah.
Seseorang yang pernah berkali-kali gagal, tak pernah menganggap bahwa kegagalan adalah akhir dari segalanya. Mereka justru akan selalu berpegang pada pemikiran positif.
Berpikir positif dapat mempengaruhi alam bawah sadarmu untuk bisa mewujudkan suatu hal yang baik juga. Persiapan yang matang itu perlu, tapi juga harus dimulai dengan positive thinking. Jangan pesimis, ya!
Di balik kegagalan yang pernah kita alami, semakin banyak pelajaran untuk bisa mengatasi rasa takut. Belajar menerima dengan lapang dada serta hati yang ikhlas, menjadikan diri kita jauh lebih dewasa.
Gimana nih, udah merasa jadi orang yang tahan banting belum dari bukti di atas?