Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara untuk Menjadi Dewasa Secara Mental, Bisa Mengontrol Diri

ilustrasi seorang wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Dewasa tidak selalu diukur dari umur. Terkadang, pengalaman dan pembelajaran hiduplah yang bisa mendewasakan manusia. Menjadi dewasa secara mental merupakan sesuatu yang sangat penting untuk bisa diterapkan.

Walaupun penuh tantangan, namun jika pola pikirmu sudah dewasa, maka kamu sudah siap untuk menghadapi berbagai rintangan dalam hidup. Nah, berikut ini enam cara menjadi dewasa secara mental yang bisa kamu simak.

1. Lebih menerima realitas

ilustrasi orang duduk (pexels.com/Pixabay)

Kehidupan penuh dengan misteri dan kejutan. Tidak semua hal akan berjalan sebagaimana yang kita inginkan. Untuk itu, perlu untuk mempunyai sikap penerimaan diri. Dengan lebih menerima realitas, maka kita bisa menjalani hidup lebih leluasa dan bijaksana. 

Selain itu juga bisa semakin menguatkan mental kita untuk melihat segala sesuatu sebagaimana adanya. Menerima fakta dan realitas dapat membantu mengelola emosi dan stress, serta membentuk pola pikir positif.

2. Tidak cepat menilai atau menghakimi sesuatu

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Mikhail Nilov)

Bentuk kedewasaan mental adalah di saat seseorang tidak cepat menilai atau menghakimi sesuatu. Sikap ini sangat membantu untuk membentuk kepribadian yang bijaksana, pola pikir yang lebih matang dan membangun empati.

Jadi, saat melihat sesuatu terjadi, ada baiknya untuk mencari tahu terlebih dahulu mengenai kepastian hal tersebut. Tujuannya, agar menghindari kesimpulan yang salah, bisa mengambil keputusan yang lebih baik, serta mengurangi stres dan konflik.

3. Menghindari perdebatan yang tidak perlu

ilustrasi orang duduk (pexels.com/Omar Lopez)

Semakin dewasa biasanya seseorang akan semakin enggan untuk terlibat dalam perdebatan yang tidak perlu. Selain menguras energi dan pikiran, berdebat juga bisa menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti konflik.

Tindakan ini juga bisa menjadi bentuk kontrol diri. Kamu jadi dapat menggunakan energi, waktu, dan pikiran untuk hal-hal yang penting dan bermanfaat saja. Menghindari perdebatan yang tidak perlu merupakan tanda kematangan emosional dan kebijaksanaan.

4. Bisa mengontrol emosi diri

ilustrasi orang menulis (pexels.com/Pixabay)

Ketika kamu sudah bisa mengontrol emosi, maka kamu sudah satu langkah untuk dewasa secara mental. Orang yang bisa mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan, berarti memiliki kesadaran diri, ketahanan emosional, dan kebijaksanaan dalam bertindak.

Mempunyai self-control akan berdampak baik bagi diri seseorang. Mampu menahan dan mengelola emosi dapat menghindarkan dari konflik, mencegah keputusan yang salah, dan menunjukkan sikap dewasa serta bijaksana. 

5. Sadar akan pentingnya menjaga kesehatan mental

ilustrasi seorang wanita meditasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Selain kesehata fisik, kesehatan mental juga mempunyai peran yang besar. Tanda kedewasaan adalah dengan menyadari pentingnya menjaga kesehatan mental. Mempunyai kesehatan mental yang baik akan membentuk kepribadian yang positif.

Menjaga kesehatan mental bisa dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat, lebih mengenal diri sendiri, melakukan refleksi diri, dan selalu bersyukur. Mempunyai kesadaran akan kesehatan mental adalah tanda seseorang telah mencapai kedewasaan mental.

6. Tidak menggantungkan kebahagiaan pada orang lain

ilustrasi seorang wanita (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Orang yang dewasa secara mental tidak akan lagi menggantungkan kebahagiaannya pada orang lain. Ciri kedewasaan adalah di saat seseorang bisa menemukan dan menciptakan kebahagiaan dari dalam dirinya sendiri.

Tidak semua orang bisa memenuhi semua ekspektasi. Sehingga, penting untuk mempunyai kemandirian emosional agar tidak melulu bergantung pada orang lain. Sikap ini juga dapat menghindarkan dari rasa kecewa dan bisa menjaga harga diri.

Menjadi dewasa memang penuh tantangan. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menyikapinya dengan bijaksana. Dengan memiliki mental yang dewasa, maka seseorang akan mampu menghadapi dan menyelesaikan setiap tantangan yang dihadapi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Andini
EditorDewi Andini
Follow Us