Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan yang Bikin Panggilan Teleponmu Diabaikan

ilustrasi menelepon (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menelepon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Saat orang tak kunjung mengangkat panggilan telepon darimu, pastinya lama-kelamaan kamu kesal juga. Kamu bertanya-tanya dia lagi di mana atau apa susahnya mengangkat telepon sebentar saja.

Pikiran burukmu padanya bertambah mengingat dia tipe orang yang tidak pernah jauh dari smartphone-nya. Seketika kamu menduga ia memang sengaja tak ingin menerima teleponmu. Dugaanmu mungkin saja benar.

Namun sebelum kamu kesal padanya, introspeksi dulu deh. Jangan-jangan dia sudah terlebih dahulu jengkel dengan kebiasaanmu menelepon yang kurang etis. Seperti apa misalnya? Simak uraiannya berikut ini.

1. Selalu menelepon di jam orang sibuk bekerja atau malah sedang tidur

ilustrasi tidur (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi tidur (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Sepanjang orang yang kamu telepon memiliki kesibukan dari pagi sampai petang, seharusnya ini telah menjadi petunjuk untukmu tidak menghubunginya di jam-jam tersebut. Kecuali, ada sesuatu yang sangat mendesak atau kamu rekan kerjanya.

Untuk keperluan lain seperti membahas acara keluarga dan sejenisnya, tundalah sampai kira-kira dia sudah pulang dan sedang santai di rumah tapi belum memasuki waktu orang tidur. Atau, kirimkan pesan saja untuk dibaca serta dibalasnya kapan pun ia merasa luang.

2. Tahu-tahu menelepon dengan nomor baru atau nomor yang tidak disimpannya

ilustrasi menelepon (pexels.com/Nasik Lababan)
ilustrasi menelepon (pexels.com/Nasik Lababan)

Kamu bisa saja mengatakan nomor itu telah lama dipakai atau dengan kata lain dirimu memang punya beberapa nomor yang aktif. Akan tetapi, selama orang yang ditelepon tidak mengetahui apalagi menyimpannya, wajar sekali kalau dia memutuskan untuk tak menjawab panggilanmu.

Bukankah tidak sedikit orang iseng bahkan bermaksud kurang baik yang suka tiba-tiba menelepon? Terlebih setelah teleponmu didiamkan, kamu tak mengiriminya pesan yang menyebutkan bahwa kamulah yang baru saja menghubunginya.

3. Kalau sudah menelepon lama sekali dan isi percakapannya gak penting

ilustrasi menelepon (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi menelepon (pexels.com/SHVETS production)

Bukan semua orang tak punya waktu untuk mengobrol santai tentang berbagai topik. Hanya saja, panggilan telepon yang lama dan membahas segala hal cuma cocok dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan sangat dekat seperti pasangan, orangtua, atau sahabat.

Di luar itu, isi percakapan sebaiknya fokus pada satu topik penting dan jangan lama-lama. Kamu perlu peka dengan tanda seseorang telah bosan bicara denganmu di telepon. Yaitu ia lebih banyak diam, menjawab sangat singkat, atau selalu ada jeda panjang setelah kamu bicara.

4. Menelepon berkali-kali dalam sehari

ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi menggunakan smartphone (pexels.com/Ron Lach)

Lagi-lagi, kamu perlu menghargai kesibukan orang yang tidak hanya menerima teleponmu. Ia harus berkonsentrasi pada pekerjaannya atau kegiatannya yang lain. 

Apabila ada yang penting untuk disampaikan padanya, pikirkan baik-baik apa sajakah itu. Setelah poin-poinnya jelas, barulah kamu meneleponnya. Dengan begini, kamu tidak perlu berkali-kali mengulangi panggilan karena ada yang terlupakan.

5. Kamu pasti marah-marah saat menelepon

ilustrasi marah saat menelepon (pexels.com/Tiger Lily)
ilustrasi marah saat menelepon (pexels.com/Tiger Lily)

Dia sudah hafal dengan kebiasaan burukmu yang satu ini. Kamu tidak pernah meneleponnya untuk memberikan kabar gembira melainkan cuma marah-marah buat segala hal. 

Terang saja lama-kelamaan dia enggan menerima panggilan teleponmu. Sebab kemarahanmu membuat emosinya sendiri ikut negatif. Dengan membiarkannya saja, ia jadi tidak perlu mendengar kata-katamu yang tak mengenakkan hati.

6. Menelepon hanya untuk mengecek posisi dan kegiatan padahal bukan atasan

ilustrasi menerima telepon (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi menerima telepon (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika bukan atasan, lalu siapa yang biasanya punya kebiasaan seperti ini? Ya, pasangan. Sebagai pasangan, kamu kurang memiliki rasa percaya padanya. Keinginan dalam dirimu buat selalu mengawasinya menjadi sangat besar.

Sejak dia pergi meninggalkan rumah, bisa setiap jam kamu meneleponnya cuma untuk mencari tahu posisinya dan kegiatan apa yang sedang dilakukannya. Kebiasaan seperti ini tentunya membuat dia gak nyaman. Ia menjadi tidak bebas dalam beraktivitas bahkan malu dengan teman-teman yang ikut mendengarkan teleponmu.

Seiring dengan bertambahnya kesibukan seseorang, kamu perlu lebih jeli ketika hendak meneleponnya. Jika tidak ada keperluan yang terlalu penting, tinggalkan pesan saja. Kecuali, kamu siap teleponmu dicueki lagi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us

Latest in Life

See More

100 Ide Nama Anak yang Lahir di Bulan Desember, Cewek dan Cowok!

16 Des 2025, 23:03 WIBLife