Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kesalahan Umum Gen Z dalam Self-Improvement, Overwhelmed Informasi

ilustrasi gen z melakukan self improvement (freepik.com/Lifestylememory)

Di era yang didominasi oleh kemajuan teknologi dan akses tanpa batas terhadap informasi, gen Z sering menghadapi tekanan untuk terus meningkatkan diri sendiri. Seolah kamu dipaskan untuk harus selalu unggul dalam hal apa pun dan gak boleh ketinggalan berita atau segala hal yang sedang hype.

Meskipun usaha untuk self-improvement itu penting, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan oleh gen Z dalam prosesnya, lho. Cari tahu ya, enam kesalahannya berikut ini dan bagaimana solusinya untuk mencapai pertumbuhan diri yang sehat dan berkelanjutan.

1. Overwhelmed dengan informasi

ilustrasi kewalahan dalam menerima informasi (freepik.com/freepik)
ilustrasi kewalahan dalam menerima informasi (freepik.com/freepik)

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh gen Z dalam upaya self-improvement adalah kelebihan informasi. Terlalu banyaknya sumber informasi yang tersedia memang bisa bikin kamu merasa kewalahan dan sulit untuk memutuskan arah yang tepat untuk pengembangan diri.

Terlebih lagi, terlalu banyaknya tekanan untuk menjadi yang terbaik sering kali menghasilkan perasaan gak aman dan kecemasan yang justru bisa menghalangi kemajuan dirimu. Solusinya, fokus pada pencarian informasi yang relevan dan berguna, dan tetapkan prioritas yang jelas untuk tujuan pengembangan diri.

2. Membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi self love (freepik.com/freepik)

Kesalahan lainnya yang sering banget terjadi adalah kecenderungan untuk membandingkan diri dengan orang lain. Tekanan dari media sosial dan budaya kompetitif sering kali bikin gen Z merasa gak cukup baik atau sukses dibandingkan dengan teman-teman lainnya.

Hati-hati, ini dapat menghasilkan perasaan rendah diri dan kecemasan yang merugikan bagi pertumbuhan dirimu. Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki perjalanan dan keunikan masing-masing, dan membandingkan diri dengan orang lain hanya akan menghambat kemajuanmu sendiri.

3. Terlalu fokus pada kesempurnaan

ilustrasi gen Z (freepik.com/freepik)

Gen Z sering kali terjebak dalam paradigma perfeksionis di mana kamu mungkin merasa perlu untuk mencapai standar yang gak realistis. Termasuk dalam usaha untuk meningkatkan diri sendiri. Keinginan untuk menjadi sempurna justru malah menghalangi kemajuanmu, lho.

Penyebabnya karena kamu cenderung menunda atau menghindari tantangan yang mungkin membawa kesalahan atau kegagalan. Alih-alih, cobalah fokus pada pertumbuhan dan perkembangan bertahap, dan terimalah bahwa kesalahan adalah bagian alami dari proses belajar.

4. Mengabaikan kesejahteraan mental dan emosional

ilustrasi meditasi (freepik.com/freepik)

Dalam usahamu untuk meningkatkan diri, kamu mungkin sering mengabaikan kesejahteraan mental dan emosionalmu. Kamu mungkin terlalu terfokus pada pencapaian materi atau kesuksesan luar yang menyebabkan kamu mengabaikan pentingnya merawat diri secara keseluruhan.

Dalam proses self-improvement, penting banget untuk memberi perhatian yang cukup pada kesehatan mental dan emosionalmu. Cari waktu untuk merenung, meditasi, atau aktivitas yang membantu kamu menenangkan pikiran dan merawat jiwamu.

5. Kurangnya keterlibatan dalam komunitas atau aktivitas sosial

ilustrasi meningkatkan kemampuan diri (freepik.com/freepik)

Fokus pada self-improvement memang penting, tapi terkadang gen Z kurang terlibat dalam komunitas atau aktivitas sosial. Kamu mungkin terlalu fokus pada pencapaian diri tanpa memperhatikan dampak sosial atau lingkungan yang lebih luas.

Terlibat dalam aktivitas relawan, kampanye sosial, atau proyek komunitas bisa memberikan perspektif yang lebih luas dan memperkaya perjalanan self-improvement, lho. Terlebih, itu akan memberikan pengalaman berharga dan rasa kepuasan yang mendalam.

6. Kurangnya keseimbangan antara dunia virtual dan dunia nyata

ilustrasi gen Z (freepik.com/odua)

Terakhir nih, banyak gen Z yang terjebak dalam kehidupan virtual yang terus berkembang, sehingga mengabaikan pentingnya keseimbangan antara dunia virtual dan dunia nyata. Terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial atau dalam lingkungan digital akan mengurangi interaksi sosial langsung dan pengalaman nyata yang penting untuk pertumbuhan pribadi.

Itulah kenapa kamu perlu belajar untuk menemukan keseimbangan yang sehat. Termasuk juga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan interaksi langsung dengan dunia di sekitarmu.

Dengan menyadari kesalahan-kesalahan ini, gen Z seperti kamu dapat memulai perjalanan self-improvement yang lebih sehat dan berkelanjutan. Self-improvement gak cuma soal pencapaian yang bisa dilihat dan diapresiasi orang lain, tapi juga soal apa yang kamu rasakan dalam dirimu. Siap berubah menjadi lebih baik dari hari ke hari?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Desria
EditorDesria
Follow Us