6 Mental Block yang Bikin Kamu Seolah Hidup Dalam Keputusasaan, Punya?

- Sulit memulai karena menunggu kesempurnaan, padahal langkah kecil lebih penting.
- Menunda aksi adalah bentuk self-sabotage yang memperpanjang jarak dengan tujuan.
- Mundur sebelum mulai atau di detik terakhir adalah tanda mental block yang jarang disadari.
Rasanya seperti ada banyak keterbatasan dalam hidup tapi kamu gak tau pasti detailnya. Bisa jadi kamu merasa hidupmu stuck dan bingung harus bagaimana menghadapi masa depan. Padahal, kamu punya semua potensi dan peluang. Hanya saja rasanya sulit untuk mulai, maju, atau bahkan menyelesaikan apa yang sudah dicicil sebelumnya.
Kondisi pikiran yang terasa “macet” sampai kamu kesulitan untuk berpikir jernih, menemukan ide, atau mengambil keputusan saat sebenarnya punya kemampuan untuk melakukannya adalah bentuk dari mental block. Sebuah sikap yang sering kali dianggap sebagai realistis, meskipun sebenarnya justru menghambat potensi diri. Kalau kamu sering merasa putus asa tanpa alasan yang jelas, mungkin kamu lagi menghadapi salah satu dari enam mental block berikut ini.
1. Selalu bingung mau mulai dari mana

Punya banyak ide dan tujuan memang menyenangkan, tapi kalau kamu malah bingung harus mulai dari mana, akhirnya kamu cuma bakal diam di tempat. Kadang, kamu menunggu sampai segala sesuatunya “sempurna” dulu baru bisa mulai, padahal gak ada waktu yang benar-benar sempurna.
Kebingungan itu bikin kamu stuck di kondisi yang sama, sampai akhirnya waktu terus berjalan tanpa ada progres. Memulai dengan langkah kecil justru jauh lebih penting daripada menunggu kepastian yang tak kunjung datang.
2. Suka menunda padahal sudah bikin rencana

Kamu sudah bikin rencana dengan jelas, tapi entah kenapa masih suka nunda melakukan tindakan. Ada suara kecil di kepala yang bilang “Nanti dulu, masih ada waktu,” atau “Aku belum cukup siap.” Kenyataannya, menunda cuma memperpanjang jarak antara kamu dan tujuanmu. Tak jarang menunda adalah bentuk self-sabotage yang gak kamu sadari. Deep down kamu tau bahwa kamu sudah siap dan hanya terlalu takut memulai. Semakin kamu menunda, semakin besar ruang untuk keraguan dan ketakutan tumbuh. Rencana tanpa aksi tetap saja gak akan membawa kamu ke mana-mana. Kayak pas nulis skripsi, penelitian yang baik adalah penelitian yang selesai, kan?
3. Mundur sebelum mulai atau di detik terakhir

Kamu mungkin pernah sudah nyaris mulai sesuatu, bahkan sudah di ujung garis start, tapi tiba-tiba mundur. Atau kemungkinan lainnya, kamu justru berhenti di saat-saat terakhir. Kebiasaan kayak gini juga tanda mental block yang jarang disadari.
Balik lagi, rasa takut atau keraguan bikin kamu merasa lebih aman kalau gak mencoba. Padahal, mundur cuma bikin kamu makin jauh dari impian. Kamu sebenarnya bisa lebih berani dari itu, tapi mental block itu yang terus menahanmu.
4. Punya ide tapi terlalu banyak dievaluasi

Ide-ide hebat sering muncul di kepala, tapi kamu terlalu lama mengulik dan menilai setiap detail sampai akhirnya gak ada yang jadi. Kamu fokus pada kemungkinan buruk atau mencari alasan kenapa ide itu gak sempurna. Ada rasa perfeksionis tanpa batas yang bikin kamu terjebak dalam overthinking dan gak berani eksekusi.
Ide yang terus diam di kepala gak akan berubah jadi kenyataan tanpa aksi. Kadang ide yang belum sempurna justru paling layak dicoba dulu. Lagi pula, banyak kesalahan baru bisa ditemukan ketika sesuatu udah mulai berjalan.
5. Mencari dukungan untuk melangkah

Kamu merasa harus dapat restu atau dukungan dari orang lain dulu sebelum melangkah. Entah itu dari keluarga, teman, atau rekan kerja. Meskipun support system memang penting, tapi kalau terlalu bergantung pada orang lain, kamu malah kehilangan kendali atas hidupmu sendiri.
Mental block ini bikin kamu ragu dan bingung saat dukungan itu gak datang. Akhirnya, kamu gak bergerak karena menunggu sinyal dari orang lain, bukan dari dirimu sendiri. Langkah pertama harus dimulai dari kamu. Ibarat cari investor, semakin meyakinkan bisnismu, semakin banyak yang mau invest untukmu.
6. Memperbesar masalah dan mengecilkan solusi

Fokus ke masalahnya gak membuatnya hilang begitu saja. Salah satu mental block yang paling menguras energi adalah kebiasaan melihat masalah sebagai gunung yang mustahil didaki, sementara solusi hanya dianggap setitik pasir yang tidak berarti. Saat pikiran terperangkap dalam pola ini, setiap hambatan terasa berlipat-lipat lebih besar daripada kenyataan. Solusi yang sebenarnya sederhana jadi tampak rumit karena terhalang oleh asumsi negatif.
Bahkan saat ada peluang atau bantuan, pikiran yang sudah tertutup rasa putus asa akan menolak dengan alasan “percuma saja”. Di titik ini, bukan masalah yang benar-benar menghalangi langkahmu, melainkan cara berpikir yang terjebak pada gambaran terburuk.
Ada yang mengatakan kalau musuh terberat adalah diri sendiri. Coba untuk lebih jujur pada diri sendiri. Jangan biarkan pikiran-pikiran gak penting menghambatmu untuk owning your life.