Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Sebab Sosok Perfeksionis Terlalu Banyak Menganalisis Keputusan

ilustrasi perempuan perfeksionis (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pernahkah kamu mengamati tingkah laku orang-orang yang memiliki karakter perfeksionis? Mungkin ada yang terlihat menarik dari caranya mengambil keputusan. Sebagaimana yang kita tahu, mereka cenderung menganalisis keputusan secara berlebihan.

Segala sesuatu diperhatikan secara rinci dan detail. Bahkan untuk kemungkinan kecil sekalipun. Sikap mereka tentu didasari oleh suatu sebab. Apa yang membuat sosok perfeksionis cenderung banyak menganalisis keputusan? Berikut enam diantaranya.

1. Rasa takut gagal yang membayangi

ilustrasi merasa takut (pexels.com/Pixabay)

Gagal. Siapa yang menghendaki terjadinya kegagalan dalam kehidupan? Bahkan ini menjadi situasi yang paling tidak diharapkan. Bagi beberapa orang, kegagalan menjadi bayangan paling menakutkan saat hendak mengambil langkah dan strategi.

Bagi orang-orang perfeksionis, rasa takut akan kegagalan menjadi perhatian tersendiri. Ini menjadi sebab mereka menganalisis keputusan terlalu rinci. Mereka khawatir  keputusan yang salah dapat menyebabkan hasil jauh dari standar. Apalagi sampai menghancurkan seluruh rencana dan gambaran awal.

2. Standar yang terlalu tinggi

ilustrasi sosok ambis (vecteezy.com/Mikhail Nilov)

Standar yang tinggi di satu sisi memang menjadi motivasi kuat. Namun di sisi lain, membuat kita didominasi oleh dorongan kesempurnaan yang tidak realistis. Ternyata ini menjadi permasalahan bagi orang-orang dengan karakter perfeksionis saat mereka hendak mengambil keputusan.

Karena memiliki standar yang terlalu tinggi, sosok perfeksionis akan menghabiskan waktu lama untuk menganalisis. Mereka terus mencari opsi terbaik dan sempurna meskipun tidak realistis. Orang-orang perfeksionis tidak menginginkan adanya kekurangan atas hasil yang dicapai.

3. Sosok perfeksionis cenderung overthinking

ilustrasi overthinking (pexels.com/Gustavo Fring)

Mungkin kamu pernah melihat cara orang-orang perfeksionis saat hendak menetapkan keputusan. Mereka memiliki ciri khas unik yang tidak dimiliki oleh orang lain. Orang-orang dengan karakter perfeksionis dikenal sebagai individu yang terlalu banyak dalam menganalisis.

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab tindakan tersebut. Sosok perfeksionis merupakan tipe individu yang mudah overthinking. Mereka memikirkan terlalu banyak detail kecil yang sebenarnya tidak terlalu signifikan. Sosok perfeksionis merasa perlu mempertimbangkan semua variabel sebelum membuat keputusan.

4. Kebutuhan untuk mengontrol

ilustrasi sosok ambis (vecteezy.com/Benis Arapovic)

Sebelum mengambil keputusan, kita memang perlu menganalisa beberapa hal terlebih dahulu. Tapi bagi orang-orang yang memiliki karakter perfeksionis, mereka memiliki cara berbeda. Sosok seperti mereka justru menganalisa secara berlebihan. Termasuk mengenai detail-detail kecil.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena sosok perfeksionis memiliki kebutuhan untuk mengontrol. Perfeksionis merasa harus memiliki kendali penuh atas hasil keputusan yang diambil. Dengan menganalisis lebih dalam, mereka percaya dapat memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.

5. Takut dengan penilaian orang lain

ilustrasi bullying (pexels.com/Yan Krukau)

Harus diakui bahwa sosok perfeksionis sangat menginginkan kesempurnaan dalam berbagai aspek. Tidak terkecuali dari segi pandangan orang-orang sekitar. Validasi dan respon positif menjadi salah satu bagian yang tidak boleh dilupakan.

Takut dengan penilaian orang lain turut menjadi sebab mengapa sosok perfeksionis banyak menganalisa keputusan. Perfeksionis sering khawatir dengan apa yang akan dipikirkan atau dikatakan orang lain tentang keputusan mereka. Hal ini mendorong mereka untuk terus mencari keputusan yang sempurna demi menghindari kritik atau penolakan.

6. Memiliki kepercayaan diri yang rendah

ilustrasi merasa minder (pexels.com/Daniel Reche)

Banyak karakter unik yang menjadi ciri khas dari orang-orang perfeksionis. Terutama dari caranya dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan rencana. Orang-orang yang memiliki karakter perfeksionis terlalu banyak melakukan analisis saat hendak mengambil keputusan.

Kondisi ini terjadi karena dipengaruhi kepercayaan diri yang rendah. Meskipun mereka tampak sangat kompeten, perfeksionis sering merasa tidak percaya diri. Mereka menggunakan analisis berlebihan sebagai cara untuk menutupi ketidakpastian atau rasa kurang percaya diri mereka.

Orang perfeksionis cenderung terlalu banyak menganalisis keputusan karena mereka memiliki dorongan yang kuat untuk mencapai kesempurnaan dalam setiap aspek. Selain standar yang tinggi, mereka juga dibayangi rasa takut gagal berlebihan. Belum lagi dengan kepercayaan diri yang rendah dan rasa takut dengan penilaian sosial. Menjadi sosok perfeksionis, apakah enam hal di atas juga menjadi alasanmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us