Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Sikap yang Bisa Membantumu Mengatasi Kebiasaan Multitasking, Coba!

ilustrasi multitasking (unsplash.com/No Revisions)

Multitasking sering kali dianggap sebagai kemampuan yang menguntungkan. Namun, sebenarnya, kebiasaan ini justru bisa mengurangi produktivitas dan meningkatkan risiko kesalahan. Apalagi jika kamu melakukannya dalam jangka panjang, multitasking bisa membuat otakmu kelelahan dan sulit fokus.

Nah, kalau kamu merasa kesulitan melepaskan kebiasaan multitasking, ada beberapa sikap yang bisa membantu. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

1. Prioritaskan tugas berdasarkan urgensi dan kepentingannya

ilustrasi memilih prioritas hidup (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sikap pertama yang perlu kamu bangun adalah kemampuan untuk menentukan prioritas. Sering kali multitasking terjadi karena kamu merasa harus menyelesaikan banyak hal dalam waktu bersamaan. Padahal, tidak semua tugas itu mendesak atau penting.

Cobalah gunakan metode seperti matriks Eisenhower. Bagi tugasmu menjadi empat kategori: mendesak dan penting, mendesak tapi tidak penting, penting tapi tidak mendesak, serta tidak mendesak dan tidak penting. Dengan cara ini, kamu akan lebih mudah fokus pada tugas yang benar-benar membutuhkan perhatian penuh.

2. Latih kemampuan fokus dengan mindfulness

ilustrasi fokus (pexels.com/cottonbro studio)

Mindfulness atau kesadaran penuh bisa membantumu mengatasi kebiasaan multitasking. Sikap ini melibatkan kemampuan untuk sepenuhnya hadir dalam aktivitas yang sedang kamu lakukan, tanpa tergoda untuk berpindah ke hal lain.

Misalnya, saat kamu sedang mengetik laporan, fokuslah hanya pada itu. Hindari memikirkan pesan masuk di ponsel atau tugas lain yang belum selesai. Latihan mindfulness secara rutin juga bisa membantu melatih otakmu untuk lebih mudah berkonsentrasi pada satu hal dalam satu waktu.

3. Hindari lingkungan yang penuh distraksi

ilustrasi bekerja (pexels.com/Moose Photos)

Multitasking sering kali dipicu oleh lingkungan yang tidak kondusif. Jika sekelilingmu penuh distraksi, seperti suara bising atau banyak notifikasi di ponsel, maka wajar saja kalau kamu sulit fokus.

Mulailah menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. Misalnya, pilih tempat yang tenang, atur meja kerja agar rapi, dan matikan notifikasi ponsel saat bekerja. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengerjakan satu tugas tanpa terganggu oleh hal-hal lain.

4. Tetapkan waktu untuk setiap tugas

ilustrasi jam pasir (unsplash.com/Who’s Denilo ?)

Mengatur waktu dengan baik adalah kunci untuk mengatasi multitasking. Saat kamu memiliki batasan waktu yang jelas untuk menyelesaikan setiap tugas, kamu akan lebih termotivasi untuk fokus menyelesaikannya satu per satu.

Kamu bisa mencoba teknik Pomodoro. Metode ini melibatkan pengaturan waktu kerja selama 25 menit, diikuti oleh istirahat singkat selama 5 menit. Setelah empat sesi kerja, ambil istirahat lebih panjang. Teknik ini bisa membantumu tetap fokus dan mengurangi keinginan untuk multitasking.

5. Jangan takut mengatakan "tidak"

ilustrasi menolak (pexels.com/Monstera)

Kadang, multitasking terjadi karena kamu terlalu sering mengatakan “iya” pada semua permintaan yang datang. Alhasil, tugasmu bertumpuk dan kamu merasa harus menyelesaikan semuanya sekaligus.

Belajarlah untuk mengatakan “tidak” pada hal-hal yang tidak mendesak atau tidak sesuai dengan prioritasmu. Sikap ini bukan berarti kamu malas atau tidak peduli, tetapi menunjukkan bahwa kamu paham batas kemampuanmu dan ingin memberikan hasil terbaik untuk setiap tugas yang kamu ambil.

6. Evaluasi kebiasaan kerjamu secara berkala

ilustrasi melakukan evaluasi (pexels.com/Thirdman)

Sikap lain yang tidak kalah penting adalah kebiasaan untuk refleksi dan evaluasi. Luangkan waktu untuk merenungkan bagaimana kamu mengelola waktu dan tugas selama ini. Apakah multitasking membantumu atau justru membuatmu merasa kewalahan?

Dengan mengevaluasi kebiasaanmu, kamu bisa menemukan pola yang perlu diperbaiki. Misalnya, jika kamu sering tergoda membuka media sosial saat bekerja, mungkin kamu perlu menetapkan aturan untuk hanya membuka aplikasi tersebut di waktu istirahat.

7. Jaga kesehatan fisik dan mental

ilustrasi olahraga (pexels.com/Gustavo Fring)

Sikap terakhir yang bisa membantumu mengatasi multitasking adalah menjaga kesehatan secara menyeluruh. Percuma jika kamu berusaha mengatur fokus, tetapi tubuh dan pikiranmu tidak dalam kondisi prima.

Pastikan kamu cukup tidur, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin berolahraga. Selain itu, jangan lupa untuk memberi waktu bagi dirimu sendiri untuk beristirahat atau melakukan hal-hal yang kamu nikmati. Ketika tubuh dan pikiranmu sehat, kamu akan lebih mudah berkonsentrasi dan meninggalkan kebiasaan multitasking.

Mengatasi kebiasaan multitasking memang tidak mudah, tetapi bukan berarti mustahil. Dengan menerapkan sikap-sikap di atas, kamu bisa mulai fokus menyelesaikan satu tugas dalam satu waktu. Hasilnya? Produktivitasmu meningkat, kualitas kerja lebih baik, dan kamu pun merasa lebih tenang. Jadi, sudah siap mencoba? Mulailah dari langkah kecil, dan rasakan perbedaannya dalam aktivitas harianmu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
KAZH s
EditorKAZH s
Follow Us