6 Sikap Terbaik Jika Orang Lain Nyinyir Kepadamu, Bukti Kedewasaan!

Dalam hidup, kamu akan menemukan orang-orang yang punya perilaku baik dan juga buruk. Karena sangat mustahil kalau semua orang memperlakukanmu sesuai dengan harapan. Pasti ada saja beberapa orang yang bersikap nyinyir kepadamu, baik kamu suka atau tidak dalam menghadapinya.
Nah, sebagai orang yang berpikir dewasa kamu bukan lagi mempersoalkan sikap mereka yang nyinyir kepadamu, melainkan memikirkan cara dalam menyikapi mereka. Karena kamu sadar bahwa gak bisa menolak kehadiran para orang nyinyir di hidupmu. Hal yang bisa kamu lakukan hanyalah meresponnya dengan lima sikap terbaik berikut ini.
1. Jangan pernah membawa perasaan

Seburuk apapun nyinyiran orang lain kepadamu, kamu harus mengatur suasana hatimu agar tidak terbawa perasaan. Aturlah emosimu di hatimu agar jangan sampai timbul keinginan untuk bersedih, marah, kesal, atau dendam kepada orang lain.
Rumusnya cukup dengarkan, pikirkan, dan seleksi antara menerima atau membuang nyinyiran mereka. Jadi, kalau memang semua nyinyiran mereka itu salah, maka biarkanlah nyinyirannya melewati telingamu saja. Jangan sampai ada celah nyinyiran mereka untuk memasuki hatimu.
2. Koreksi dulu dirimu, mungkin saja nyinyiran mereka benar

Nah, perlu kamu pahami juga bahwa dirimu gak boleh terburu-buru lari dari nyinyiran orang lain. Memang benar nyinyir itu buruk, namun maknanya belum tentu. Bisa jadi ada pelajaran yang memang harus kamu perbaiki dari dirimu. So, lewat nyinyiran merekalah sebagai pengingat ketika kamu gak bisa berkaca dengan kesalahan diri sendiri.
Bukankah untuk memperoleh manisnya kebaikan harus melewati pahitnya permasalahan? Yups, perkataan nyinyir orang lain adalah acuanmu untuk merenungi bahwa mungkin saja yang mereka sampaikan itu benar. Sehingga kamu harus berusaha ekstra memperbaiki dirimu.
3. Hati yang kuat harus melewati ujian yang hebat

Guys, memang gak ada yang suka kalau hidupnya dinyinyirin oleh orang lain. Tapi, mau gak mau kamu akan menghadapinya. Anggap saja nyinyiran orang lain adalah ujian yang harus kamu selesaikan. Jadikan nyinyiran mereka sebagai tantangan yang akan membuatmu semakin kuat.
Jika nyinyiran mereka semakin menyakiti hatimu, maka kamu patut bersyukur dan senang. Karena kalau kamu mampu menghadapinya, berarti kamu termasuk orang terpilih yang punya kekuatan hati super kokoh.
4. Mungkin mereka belum tahu saja tentang dirimu, tetaplah berpikir positif

Tetaplah berpikir positif, meski kamu berada pada situasi yang gak ada sisi baiknya sama sekali. Dengan mengedepankan positive thinking, kesehatan mentalmu akan lebih terjaga. Kamu pun akan lebih tenang dan sabar menghadapi nyinyiran orang lain.
Kalau ada yang bersikap nyinyir kepadamu, maka terapkanlah prasangka bahwa mungkin saja mereka memang tidak tahu tentang dirimu yang sebenarnya. Karena biasanya nyinyiran itu adalah sesuatu yang tidak benar pada diri seseorang.
5. Bersikap bodo amat, karena hidup kamu yang jalani!

Well, sikap bodo amat terkadang perlu kamu lakukan di saat menghadapi orang nyinyir. Apalagi pada saat ada orang nyinyir yang memojokkanmu dengan tuduhan palsunya, kamu gak perlu buang-buang energi untuk menanggapinya.
Kamu adalah kamu. Dan mereka yang nyinyir itu adalah sikap mereka. Setiap orang berbeda, jadi kamu gak perlu mengurus sesuatu yang gak penting untuk diurus. Jalani saja hidupmu dan abaikan nyinyiran mereka yang gak berfaedah.
6. Membalas dengan kebaikan

Memang terkadang begitu kesal melihat sikap nyinyir orang kepadamu. Rasanya kamu sangat emosi dan ingin membalas sikap mereka. Nah, sikap itulah yang gak boleh kamu lakukan. Karena kalau kamu membalas sikap buruk mereka dengan keburukan juga artinya kamu sama saja dengan mereka.
Meski begitu menyebalkannya orang nyinyir, kamu tetap harus menanggapinya dengan sikap baik. Tersenyumlah dan balaslah sikap mereka dengan balasan yang lebih baik. Jika perlu berterima kasihlah kepada mereka karena sudah mau meluangkan waktunya untuk mengurusi kehidupanmu.
Nah, simpel banget kan cara menyikapi orang nyinyir? So, jangan hadapi nyinyiran mereka dengan sikap nyinyir juga ya! Kalau ada cara membalas yang baik, kenapa harus membalas dengan cara yang buruk? Benar kan?