6 Tips Bijak Memanfaatkan Uang Pemberian Orangtua setelah Bekerja

Memasuki masa kerja umumnya orang dewasa tak lagi mendapatkan dukungan finansial dari orangtua. Kalaupun orangtua masih aktif bekerja, pendapatannya difokuskan buat membiayai anak-anak yang masih bersekolah. Tapi kamu beruntung sekali. Meski dirimu sudah punya penghasilan sendiri tetap saja memperoleh sejumlah uang dari orangtua.
Baik uang diberikan secara rutin tiap bulan dan dengan jumlah yang tetap atau suka-suka orangtua saja, kamu harus amat bersyukur. Berapa pun jumlahnya apabila digunakan dengan bijaksana akan mendatangkan banyak manfaat. Bahkan melampaui nilai dari uang itu hari ini baik untuk dirimu maupun kembali pada orangtua dalam bentuk yang berbeda.
Uang sebesar 50 ribu rupiah seminggu misalnya, dalam sebulan berarti 200 ribu rupiah. Selama setahun, dirimu mendapatkan uang dari orangtua sebesar 2,4 juta rupiah atau sama dengan upah minimum di beberapa daerah. Apalagi jika kamu memperoleh uang lebih besar lagi dari orangtua. Jangan biarkan tanda sayang mereka itu lenyap tak berjejak dengan enam cara memanfaatkan uang pemberian orangtua berikut ini.
1. Boleh digunakan untuk konsumsi hanya jika pendapatan terlalu kecil

Meski uang pemberian dari orangtua wajib dijaga sebaik mungkin, tak berarti kamu sama sekali gak boleh menggunakannya. Boleh jadi orangtua juga senang apabila uang tersebut benar-benar bermanfaat untuk kehidupanmu sehari-hari. Alasan mereka masih memberikannya walau dirimu sudah bekerja barangkali karena tahu kecilnya gajimu.
Penghasilanmu per bulan masih di bawah upah minimum bahkan uang sakumu dulu saat berkuliah. Mereka menjadi sangat khawatir kamu tak mampu hidup dengan layak. Maka bantuan uang tunai diberikan agar dirimu bertahan di pekerjaan sekarang sampai gajimu naik atau mendapatkan pekerjaan baru.
Jika situasi keuanganmu sangat minim begini, jangan ragu buat memakai uang pemberian orangtua tersebut. Kamu bisa makan lebih bernutrisi ketimbang hampir setiap hari cuma mengandalkan mi instan. Memang awal masa kerja setiap orang berbeda-beda. Ada orang yang langsung memperoleh gaji tinggi atau setidaknya sesuai dengan upah minimum. Tapi ada pula yang sepertimu dari terpaksa melakoninya ketimbang menganggur.
2. Ditabung buat kelak menikah dan beli rumah

Kenapa uang tersebut diprioritaskan buat dua keperluan tersebut dan tidak yang lain? Sebab biaya pernikahan dan harga rumah relatif lebih mahal daripada kebutuhan atau keinginan lain di masa dewasa awal. Jika dirimu menggelar pesta pernikahan dengan jumlah undangan ratusan orang, biayanya bisa mencapai Rp100 juta rupiah. Tergantung konsep acara, katering, dan sebagainya.
Belum lagi untuk seserahan serta kebutuhan lain. Harga rumah juga terus naik bahkan melampaui kenaikan gajimu. Daripada dirimu cuma mengandalkan pendapatan pribadi, bila uang pemberian orangtua rutin ditabung pasti terkumpul banyak. Uang Rp500 ribu rupiah per bulan dari orangtua kalau cuma dipakai belanja online belum terasa banyak.
Uang itu untuk membeli sepatu bermerek terkenal saja belum cukup. Namun, jika uangnya ditabung selama setahun terkumpul Rp6 juta rupiah. Setelah 5 tahun dan kamu diperbolehkan menikah oleh perusahaan, sudah ada Rp30 juta rupiah. Apabila biaya pesta pernikahanmu Rp100 juta rupiah dan dirimu patungan dengan pasangan, tinggal menambah Rp20 juta lagi dari pendapatan sendiri.
Mampu patungan biaya pernikahan akan sangat mendongkrak harga dirimu di depan keluarga mertua. Buatmu yang ingin membeli rumah dulu baru menikah, menjadikan tabungan itu sebagai DP rumah membantu meringankan cicilan tiap bulan. Bermodalkan giat menabung uang pemberian orangtua, kamu punya privilese untuk lebih mudah mempunyai rumah ketimbang temanmu yang sama sekali tak lagi diberi uang.
3. Buat jaga-jaga jika orangtua sakit dan butuh bantuan biaya

Orangtua terbilang memanjakanmu dengan masih memberikan uang selepas kamu bekerja. Jangan sampai ketika mereka sakit keras dan gak bisa lagi bekerja atau sekadar mengambil uang di bank, kamu pun tak mampu melakukan apa-apa. Ada biaya terkait pengobatan, tindakan medis, terapi, sampai perawatan harian orangtua di rumah.
Cegah dalam keadaan sakit yang parah, orangtua masih mencemaskan soal uang. Inilah saatnya untukmu menunjukkan baktimu sebagai anak. Tidak peduli tabungan mereka di bank sebanyak apa, kamu bisa pasang badan untuk membayar paling gak sebagian biaya rumah sakit. Toh, sumber uangnya juga sebenarnya dari orangtua.
Tindakan seperti ini akan membuat orangtua tenang dan tahu kamu cukup dapat diandalkan saat kondisi mereka lemah. Orangtua juga bisa segera mendapatkan penanganan dibandingkan seandainya dirimu dan saudara-saudara masih kebingungan soal uang. Orangtuamu sudah pasti akan makin menua. Bersiaplah tidak hanya dari segi mental, tapi juga finansial.
4. Menambah tabungan pendidikan anak atau kamu lanjut studi

Berinvestasi di pendidikan tak pernah merugi. Barang bisa hilang atau mengalami penurunan nilai. Namun, ilmu sekali dipelajari akan bertahan dalam diri dan membantumu saat dibutuhkan dalam bentuk berbagai kemampuan. Jika kamu sudah memiliki anak, salah satu tugasmu adalah mempersiapkan pendidikannya dengan sebaik mungkin.
Maka memiliki tabungan pendidikan untuknya amat penting. Uang dari orangtua bisa langsung dimasukkan ke tabungan pendidikan anak. Kakek dan neneknya pasti bahagia sekali masih dapat berkontribusi dalam membangun masa depan cucu mereka melalui langkah cerdas dan bijakmu.
Sebaliknya, suatu saat anakmu juga perlu diberi tahu bahwa sebagian biaya pendidikannya ditopang oleh kakek dan neneknya. Ceritakan hal ini biar anak makin menghormati kakek serta nenek dan membalas kasih sayangnya sebaik mungkin. Jangan malah kamu sudah punya gaji plus masih diberi uang oleh orangtua, tapi pendidikan anakmu malah kurang menjadi prioritas.
Kalaupun saat ini dirimu sama sekali belum berencana menikah, mengambil studi lanjut bermodalkan uang tersebut juga bisa dilakukan. Atau, ikuti berbagai kursus yang membantu meningkatkan kemampuan kerjamu. Minimal uangnya untuk membeli berbagai buku supaya kamu bisa belajar sendiri tentang berbagai hal.
5. Diinvestasikan

Selain berinvestasi di pendidikan, investasi yang tak kalah penting ialah supaya uang yang diperoleh hari ini memberimu lebih banyak lagi uang di masa mendatang. Dengan pilihan investasi yang tepat, uangmu gak akan hilang atau mengalami penurunan nilai bertahun-tahun dari sekarang. Malah dari investasi tersebut, kamu mendapatkan pendapatan pasif atau keuntungan berlipat.
Kalau hanya mengandalkan pendapatan dari pekerjaan, mungkin sulit untukmu menyisihkannya buat berinvestasi. Penghasilan masih belum seberapa, sedangkan kebutuhanmu banyak. Manfaatkan kelonggaran finansial akibat suntikan dana dari orangtua buat berinvestasi sejak muda.
Kamu bisa ikut tabungan emas atau investasi lain yang ditawarkan bank. Hindari gaya hidupmu meningkat karena dirimu memakai uang pemberian orangtua per bulannya. Tapi sampai bertahun-tahun kemudian profil investasimu masih kosong. Hidup gak cuma tentang hari ini, tapi juga menyiapkan masa depan yang lebih baik.
6. Menyenangkan orangtua dengan oleh-oleh dan liburan

Dana buat menyenangkan orangtua tak perlu lagi dipikirkan apabila kamu bijaksana dalam memakai uang pemberian mereka. Tanpa orangtua meminta ini itu padamu pun, kamu perlu bersikap pengertian dan perhatian pada mereka. Pakai uang pemberian mereka untuk membelikan oleh-oleh atau hadiah.
Meski kehadiranmu di dekat mereka lebih membuat mereka bahagia, segala bentuk pemberianmu pasti akan bikin keduanya terharu. Sebagai anak, kamu saja senang saat memperoleh sesuatu dari orangtua. Apalagi mereka yang sadar bahwa tak semua orangtua diperlakukan sebaik ini oleh anaknya.
Sesekali dirimu juga dapat mengajak orangtua berwisata dengan uang pemberiannya yang sudah dikumpulkan. Jangan kamu cuma mengantarnya, tapi mereka yang membayar semua ongkosnya. Pokoknya, orangtua tinggal duduk manis dan menikmati berbagai pemandangan, kuliner, sampai penginapan yang nyaman.
Setelah kamu bekerja, orangtua sebenarnya gak wajib memberimu uang berapa pun jumlahnya. Uang yang tetap diberikan lebih sebagai tanda sayang mereka dan untuk memastikan dirimu tak hidup kekurangan. Kamu bisa menganggapnya bonus dan kudu memanfaatkan uang pemberian orangtua sebaik-baiknya karena gak semua teman sebayamu mendapatkannya.