Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Mengatasi Overthinking, Tantang Pikiran Negatifmu!

ilustrasi seseorang yang sedang overthinking (pexels.com/kaboompics)

Overthinking atau berpikir berlebihan adalah kebiasaan mental yang bisa merusak kesejahteraan emosional dan fisik. Seringkali, kita terjebak dalam siklus pikiran yang tidak ada habisnya tentang keputusan atau kejadian masa lalu, yang akhirnya menambah kecemasan dan stres. Meskipun wajar untuk memikirkan berbagai hal dalam hidup, overthinking dapat menghalangi kita untuk bertindak atau membuat keputusan yang jelas.

Dalam banyak kasus, berpikir berlebihan justru memperburuk keadaan dan menambah rasa tidak aman, membuat kita merasa terjebak dalam pikiran negatif. Untungnya, ada beberapa cara efektif untuk mengatasi overthinking. Dengan langkah-langkah sederhana ini, kita bisa belajar mengontrol pikiran kita, menciptakan ruang untuk ketenangan, dan fokus pada hal-hal yang lebih positif dan produktif dalam kehidupan sehari-hari. Apa saja?

1.Alihkan perhatian

ilustrasi mengalihkan perhatian (pexels.com/kaboompics)

Salah satu cara efektif untuk mengatasi overthinking adalah dengan mengalihkan perhatian. Ketika pikiran mulai berputar-putar dan memunculkan kecemasan atau kekhawatiran yang tidak produktif, penting untuk mencari cara untuk fokus pada aktivitas lain. Mengalihkan perhatian bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki, berolahraga, atau bahkan sekadar bergerak untuk mengubah suasana hati. Aktivitas seperti berkebun, melukis, atau mendengarkan musik juga dapat membantu meredakan stres dan menenangkan pikiran.

Dengan mengalihkan perhatian, kita memberi diri kita kesempatan untuk berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu dan fokus pada pengalaman positif yang ada. Aktivitas ini membantu menstabilkan emosi, mengurangi kecemasan, dan memberi kita kesempatan untuk kembali berpikir dengan jernih. Seringkali, setelah beristirahat sejenak dan mengalihkan perhatian, kita dapat kembali ke masalah yang ada dengan perspektif yang lebih tenang dan lebih rasional.

2.Menantang pikiran negatif

ilustrasi menantang pikiran negatif (pexels.com/antoni shkraba)

Menantang pikiran negatif adalah langkah penting dalam mengatasi overthinking. Ketika kita terjebak dalam pikiran yang pesimis atau berlebihan, sering kali kita menganggapnya sebagai kenyataan tanpa mempertanyakan kebenarannya. Salah satu cara untuk melawan overthinking adalah dengan bertanya pada diri sendiri: "Apakah ini benar-benar terjadi?" atau "Apa bukti yang mendukung pikiran ini?" Dengan menggali lebih dalam dan mencoba melihat situasi secara objektif, kita bisa menyadari bahwa banyak dari kecemasan yang muncul sebenarnya tidak berdasar atau berlebihan.

Teknik ini membantu mengubah pola pikir yang terjebak dalam kekhawatiran menjadi pemikiran yang lebih konstruktif. Alih-alih membiarkan diri kita terus terperangkap dalam ketakutan atau keraguan, kita dapat memilih untuk melihat sisi positif atau realistis dari situasi tersebut. Menantang pikiran negatif juga bisa melibatkan menggantinya dengan afirmasi positif atau berpikir lebih logis. Dengan latihan yang konsisten, kita dapat melatih otak untuk lebih fokus pada solusi daripada masalah, yang pada akhirnya mengurangi kecenderungan untuk berpikir berlebihan.

3.Latihan keterampilan interpersonal

ilustrasi keterampilan interpersonal (pexels.com/buro millennial)

Latihan keterampilan interpersonal dapat menjadi cara yang sangat efektif untuk mengatasi overthinking, terutama dalam situasi sosial atau hubungan pribadi. Ketika kita merasa cemas atau terjebak dalam pikiran berlebihan, seringkali itu berkaitan dengan ketakutan akan penilaian orang lain atau kecemasan dalam berinteraksi dengan orang. Dengan melatih keterampilan komunikasi, seperti mendengarkan aktif, berbicara dengan jelas, dan mengungkapkan perasaan dengan jujur, kita dapat mengurangi ketegangan dan memperbaiki interaksi sosial.

Keterampilan interpersonal yang baik juga membantu membangun rasa percaya diri dan mengurangi rasa takut akan penolakan atau kegagalan. Ketika kita merasa lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain, kita cenderung tidak terlalu terfokus pada pemikiran negatif atau berlebihan. Selain itu, dengan memperkuat hubungan sosial yang sehat, kita bisa mendapatkan dukungan emosional yang dapat meredakan kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan mental. Dengan latihan terus-menerus, keterampilan ini akan membantu kita menjadi lebih tenang dan lebih percaya diri dalam berbagai situasi sosial.

4.Meditasi

ilustrasi meditasi (pexels.com/andrea piacquadio)

Meditasi adalah salah satu cara yang sangat efektif untuk mengatasi overthinking, karena dapat membantu menenangkan pikiran dan mengembalikan fokus pada saat ini. Melalui meditasi, kita melatih diri untuk melepaskan kekhawatiran yang tidak perlu dan menciptakan ruang mental yang lebih tenang. Teknik meditasi seperti pernapasan dalam atau mindfulness dapat membantu mengalihkan perhatian dari pikiran yang mengganggu dan memberikan rasa kedamaian. Dengan berlatih meditasi secara rutin, kita belajar untuk tidak terlalu terikat pada pikiran yang muncul, tetapi lebih pada bagaimana mengamati dan melepaskannya.

Selain itu, meditasi juga dapat mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang sering menjadi pemicu overthinking. Ketika pikiran kita lebih fokus pada pernapasan atau sensasi tubuh, kita menjadi lebih sadar akan keadaan diri kita saat ini dan tidak terjebak dalam khayalan atau kekhawatiran tentang masa depan. Dengan latihan meditasi yang konsisten, kita dapat membangun kemampuan untuk tetap tenang, mengelola kecemasan, dan menghentikan siklus overthinking yang berlarut-larut.

5.Latihan penerimaan diri

ilustrasi penerimaan diri (pexels.com/andrea piacquadio)

Latihan penerimaan diri adalah langkah penting dalam mengatasi overthinking karena banyak dari kecemasan dan kekhawatiran kita muncul akibat ketidakmampuan menerima diri sendiri dengan segala kekurangan dan ketidaksempurnaan. Ketika kita terus-menerus berpikir berlebihan tentang apa yang orang lain pikirkan atau tentang kegagalan yang mungkin terjadi, seringkali itu berasal dari ketakutan kita untuk tidak memenuhi harapan diri sendiri atau orang lain. Dengan berlatih menerima diri sendiri, kita belajar untuk berhenti mengkritik diri secara berlebihan dan mengurangi rasa takut akan penolakan atau kesalahan.

Penerimaan diri bukan berarti kita tidak berusaha untuk berkembang, tetapi lebih kepada mencintai diri kita dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Ini membantu kita untuk berhenti terjebak dalam siklus berpikir berlebihan, karena kita bisa lebih menerima ketidaksempurnaan dan berfokus pada perbaikan yang lebih realistis. Latihan penerimaan diri ini dapat dilakukan melalui afirmasi positif, refleksi diri, atau berbicara dengan diri sendiri dengan cara yang lebih penuh kasih.

6.Terapi

ilustrasi terapi untuk mengatasi overthinking berlebihan (pexels.com/cottonbro studio)

Lakukan terapi adalah langkah penting dalam mengatasi overthinking, terutama jika kecemasan atau pikiran berlebihan telah mengganggu kehidupan sehari-hari. Terapi, baik itu terapi kognitif perilaku (CBT), terapi berbasis mindfulness, atau terapi lainnya, dapat membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang tidak sehat yang menyebabkan overthinking. Terapis dapat membantu kita memahami akar masalah, mengajarkan teknik pengelolaan stres, serta memberikan alat dan strategi untuk menggantikan pikiran negatif dengan cara berpikir yang lebih rasional dan seimbang.

Selain itu, terapi memberikan ruang yang aman dan mendukung untuk berbicara tentang perasaan dan kekhawatiran yang mungkin sulit diungkapkan dengan orang lain. Melalui bimbingan profesional, kita belajar cara untuk lebih menerima diri sendiri, mengelola kecemasan, dan mengurangi kecenderungan untuk berpikir berlebihan. Dengan dukungan seorang terapis, proses penyembuhan menjadi lebih terarah dan efektif, memberikan kesempatan untuk membangun pola pikir yang lebih sehat dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Mengatasi overthinking memang bukan hal yang mudah, tetapi dengan menerapkan beberapa strategi yang telah dibahas, kita dapat mulai mengurangi dampak negatifnya terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan. Proses ini memerlukan waktu dan kesabaran, namun dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, kita dapat mencapai ketenangan pikiran dan meningkatkan kualitas hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erni Rahmawati
EditorErni Rahmawati
Follow Us