7 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Mungkin Tidak Kamu Sadari

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi, bahkan lebih dari kata-kata yang diucapkan. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80% komunikasi bersifat non-verbal. Cara kita berdiri, menatap, atau bahkan menyilangkan tangan dapat memberikan kesan tertentu kepada orang lain. Sering kali, kita melakukan gerakan tertentu tanpa sadar, yang justru dapat disalahartikan dan memengaruhi cara orang lain menilai kita.
Tanpa disadari, kebiasaan bahasa tubuh bisa memberikan kesan negatif, seperti terlihat tidak percaya diri, tidak tertarik, atau bahkan tidak ramah. Untuk menghindari kesalahpahaman ini, penting untuk mengenali kesalahan bahasa tubuh yang umum terjadi dan bagaimana cara memperbaikinya agar komunikasi lebih efektif dan positif. Berikut bahasa tubuh yang sebaiknya kamu hindari agar tidak memberikan kesan negatif.
1. Menyilangkan tangan

Gerakan ini sering dilakukan karena kebiasaan atau sekadar mencari posisi nyaman, tetapi dapat memberi kesan tertutup atau tidak tertarik dalam suatu percakapan. Orang lain bisa menafsirkan ini sebagai tanda kebosanan, sikap defensif, atau kurangnya keterbukaan terhadap ide mereka.
Jika kamu sering menyilangkan tangan karena kedinginan atau alasan lain, sebaiknya komunikasikan hal tersebut secara verbal agar tidak disalahartikan. Alternatifnya, cobalah menjaga tangan tetap terbuka atau letakkan di atas meja untuk menunjukkan sikap lebih ramah.
2. Terlalu banyak gelisah atau fidgeting

Gelisah, seperti mengetuk meja, menggoyangkan kaki, atau memainkan benda kecil, bisa menunjukkan kegelisahan, kebosanan, atau ketidaktertarikan. Ini bisa memberikan kesan bahwa kamu ingin segera keluar dari percakapan atau kurang fokus terhadap lawan bicara.
Namun, penting untuk memahami bahwa ada orang melakukan fidgeting sebagai mekanisme menenangkan diri, terutama bagi individu dengan ADHD atau kondisi neurodivergen lainnya. Jika fidgeting menjadi kebiasaan yang mengganggu komunikasi, coba ganti dengan gerakan yang lebih halus seperti menggenggam tangan atau menggunakan alat fidget yang tidak mencolok.
3. Menghindari kontak mata atau terlalu menatap

Menghindari kontak mata dapat memberikan kesan kurang percaya diri, gugup, atau bahkan tidak jujur. Sebaliknya, menatap terlalu lama juga bisa terasa menakutkan atau mengintimidasi bagi lawan bicara.
Untuk menciptakan keseimbangan, gunakan pola pandangan yang alami, misalnya dengan melihat ke mata selama beberapa detik, lalu beralih ke area lain di wajah sebelum kembali menatap mata. Hal ini akan membuat interaksi terasa lebih nyaman dan alami bagi kedua belah pihak.
4. Postur tubuh yang buruk

Bungkuk atau membungkukkan badan saat berbicara bisa membuatmu terlihat kurang percaya diri, tidak peduli, atau tidak bersemangat. Postur tubuh yang tegap dengan bahu ke belakang menunjukkan kepercayaan diri dan keterlibatan dalam percakapan.
Jika kamu memiliki kebiasaan membungkuk, cobalah membayangkan ada tali yang menarik bagian atas kepalamu ke atas. Ini bisa membantumu memperbaiki postur tubuh secara alami tanpa terasa kaku atau berlebihan.
5. Wajah yang terlalu serius atau tanpa ekspresi

Tidak semua orang memiliki ekspresi wajah yang selalu ceria, tetapi wajah yang terlalu datar atau serius bisa memberikan kesan tidak ramah atau tidak tertarik dalam interaksi sosial. Ini bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau sulit membangun koneksi denganmu.
Senyuman kecil dan ekspresi wajah yang lebih terbuka dapat membantu menciptakan kesan yang lebih hangat dan ramah. Tidak perlu berlebihan, cukup dengan menunjukkan minat melalui anggukan atau sedikit mengangkat alis saat mendengar sesuatu yang menarik.
6. Menopang kepala dengan tangan

Saat mendengarkan seseorang berbicara, menopang kepala dengan tangan bisa terlihat santai, tetapi dalam situasi profesional atau formal, ini dapat diartikan sebagai tanda kebosanan atau kurangnya minat.
Jika kamu ingin tetap terlihat terlibat dalam percakapan, usahakan untuk duduk tegap dan gunakan ekspresi wajah serta anggukan ringan untuk menunjukkan perhatian. Cara ini akan membuat lawan bicaramu merasa dihargai dan didengar.
7. Menggunakan gerakan berlebihan

Gerakan tangan yang terlalu besar atau ekspresi wajah yang berlebihan bisa membuatmu tampak kurang meyakinkan atau seolah-olah melebih-lebihkan sesuatu. Ini bisa menurunkan kredibilitasmu dalam percakapan, terutama dalam konteks profesional.
Gunakan gestur yang lebih terkendali dan alami. Membuka tangan atau menunjukkan telapak tangan bisa memberi kesan jujur dan terbuka, sementara gerakan kecil yang terkontrol menunjukkan ketenangan dan kepercayaan diri.
Bahasa tubuh adalah aspek penting dalam komunikasi yang sering kali tidak disadari. Kesalahan kecil seperti menyilangkan tangan, fidgeting, atau postur tubuh yang buruk dapat memengaruhi bagaimana orang lain menilai kita. Dengan menyadari dan mengoreksi kebiasaan ini, kamu bisa membangun komunikasi yang lebih efektif, meningkatkan kepercayaan diri, dan menciptakan kesan yang lebih positif dalam berbagai situasi sosial maupun profesional.