5 Tipe MBTI Ini Ternyata Paling Hemat Urusan Uang, Bukan Pelit Lho!

- INTJ selalu berpikir kritis dan mengutamakan kepentingan jangka panjang dalam urusan finansial.
- ISTP memiliki cara berpikir simpel dan praktis, tidak neko-neko dalam urusan finansial.
- ISFJ menjadi lebih bertanggung jawab atas keputusan yang ia ambil terhadap pengeluaran keuangan.
Kepribadian masing-masing orang memengaruhi cara berpikir dan juga cara bertindak. Di setiap keputusan yang diambil dipengaruhi oleh latar belakang kepribadian kita sendiri. Seperti halnya dalam urusan keuangan, setiap orang punya persepsi dan keputusannya masing-masing yang memengaruhi seberapa besar pengeluarannya.
Ada beberapa tipe MBTI yang mendorong perilaku seseorang menjadi lebih hemat dibanding dengan tipe MBTI yang lain. Latar belakang kepribadiannya membuat mereka lebih selektif dan juga penuh pertimbangan dalam urusan pengeluaran keuangan. Kira-kira, tipe MBTI apa saja ya yang dikenal paling hemat dalam urusan keuangan? Dan apakah hematnya mereka membuatnya menjadi pelit? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
1. INTJ

INTJ The Architect dikenal sebagai sosok yang selalu berpikir kritis dan mengutamakan kepentingan jangka panjang. Bukan tipe mereka untuk selalu bertindak impulsif dan mengiyakan semuanya tanpa dipikir terlebih dahulu dampaknya. Dalam urusan finansial, INTJ akan menjadi sosok yang protektif dan sabar.
Sekecil apapun pengeluaran akan menjadi perhatian bagi sosok INTJ. Mereka punya pola strategis sendiri untuk menentukan apakah worth it untuk mengeluarkan sejumlah uang untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bagi INTJ, tujuan mereka di masa depan jauh lebih besar daripada kesenangan sesaat yang mungkin akan mereka sesali dikemudian hari.
2. ISTP

Punya julukan The Virtuoso, ISTP dikenal sangat realistis, logis, fleksibel, dan terkadang juga analitik. Mereka terkadang bisa menyesuaikan diri dengan kondisi yang tengah dihadapi. Dari tiap permasalahan, ISTP selalu mengutamakan solusi paling praktis. Namun bukan berarti mereka mengabaikan dampak dikemudian hari.
Cara berpikir seorang ISTP memang bisa dibilang sangat simple dan tidak berbelit-belit. Meski begitu mereka juga pandai dalam menganalisa yang membuat mereka tau apa hal yang paling mendesak dan harus segera diselesaikan. Hal inilah yang membuat ISTP tidak neko-neko dalam urusan finansial. Apa yang penting, itu yang mereka dahulukan tidak banyak ini-itu agar pilihan menjadi lebih simple.
3. ISFJ

Menjadi salah satu kepribadian yang paling antisipatif membuat ISFJ, The Defender menjadi lebih bertanggung jawab atas keputusan yang ia ambil. ISFJ peduli terhadap tiap detail hal yang ia hadapi, termasuk saat harus memperhitungkan pengeluaran keuangan. Fokusnya adalah menjaga stabilitas keuangan agar tetap terkontrol baik untuk saat ini ataupun di masa yang akan datang.
Bahkan, ISFJ itu walau dikenal peduli dengan detail pengeluarannya mereka itu sama sekali tidak pelit, lho! Bahkan dibeberapa kesempatan, empati mereka itu lebih tinggi daripada egonya. Maka tak heran kalau pada akhirnya ISFJ akan mendahulukan kepentingan bersama dibanding kesenangan dirinya sendiri untuk berbelanja hal-hal yang ia senangi.
4. ISTJ

Terorganisir, teliti, dan realistis adalah gambaran dari sosok kepribadian ISTJ. Secara alamiah, latar belakang mereka sebagai The Logistician menjadikan mereka sebagai sosok yang hemat dan menghargai efisiensi terhadap apa yang harus dikeluarkan. Terhadap uang, seorang ISTJ bukan tipe yang mementingkan kesenangan daripada fungsinya. Jika ia harus membeli suatu barang, maka yang akan ia perhatikan seberapa bergunanya barang tersebut. Bukan seberapa tinggi nilai barang itu di mata orang lain.
5. INTP

Kalau kamu kenal seseorang yang punya kepribadian INTP pasti kamu akan setuju dengan julukannya sebagai The Logician. Sosok INTP selalu berpikir secara rasional dan objektif terhadap segala sesuatunya termasuk keuangan. Baginya, pemborosan itu adalah keputusan yang tidak sejalan dengan nilai-nilai kehidupan mereka. Bagi INTP, setiap uang yang akan ia keluarkan harus juga dipikirkan dengan matang agar tidak menjadi penyesalan setelahnya.
Dari sini, kita bisa melihat bahwa seberapa hemat seseorang bukan hanya dipengaruhi oleh faktor keuangannya saja. Namun kepribadian juga dapat memengaruhi kita untuk menilai setiap tindakan kita. Ketelitian, terencana, dan berhati-hati adalah kunci dari hemat demi kestabilan finansial untuk jangka panjang.


















