7 Nasihat untuk Anak yang Ikut Tarawih di Masjid, Yuk Latihan Tertib!

Di bulan Ramadan terdapat ibadah sunah yang istimewa karena tidak dilaksanakan di bulan-bulan lain. Ibadah yang dimaksud ialah salat Tarawih. Tak heran apabila umat Islam bersemangat sekali untuk bisa menunaikan salat Tarawih berjemaah di masjid selama bulan Ramadan.
Salat ini dilaksanakan selepas salat Isya dengan jumlah rakaat 8 atau 20 ditambah salat Witir. Gak cuma orang dewasa yang antusias mengikuti salat Tarawih di masjid. Anak-anak juga luar biasa bersemangat. Melihat keinginan anak buat ikut ke masjid, ini menjadi kesempatan bagus untuk orangtua mengajarkannya agar rajin beribadah.
Oleh sebab itu, hindari melarang anak yang sudah punya keinginan untuk ikut salat Tarawih di masjid. Bahkan kalau anak belum mengatakan keinginan tersebut, kamu dapat mulai mengajaknya tanpa memaksa supaya ia mengenal tempat ibadah, cara beribadah, dan macam-macam ibadah. Namun, pastikan kamu serta pasangan konsisten memberikan tujuh nasihat untuk anak yang ikut tarawih di masjid berdasarkan penjelasan di bawah ini.
1. Jangan rewel, nanti mengganggu jemaah lain

Anak yang masih kerap rewel di tempat umum biasanya berusia di bawah lima tahun. Sikap rewelnya dapat dipicu oleh rasa bosan, mengantuk, lapar dan haus, ingin buang air besar atau kecil, atau kurang nyaman dengan situasi di sekitarnya. Apalagi ketika salat Tarawih di masjid yang berlangsung lama dan ada banyak orang berbaris cukup rapat.
Anak menjadi lebih mudah gelisah. Untuk mengantisipasi anak mendadak rewel, sejak awal kamu dan pasangan mesti menetapkan aturan ini. Dia boleh ikut salat Tarawih di masjid, tetapi tidak boleh merengek-rengek apalagi menangis dan mengamuk. Sampaikan bahwa masjid merupakan tempat ibadah. Bila anak rewel nanti banyak orang merasa terganggu.
2. Jangan berlarian dan bersenda gurau

Anak kalau sudah berkumpul dengan teman-temannya kadang seperti lupa segalanya. Saking senangnya mereka berteriak-teriak, tertawa keras, bahkan berlarian ke sana kemari. Mereka kurang memahami perbedaan antara tempat ibadah dengan tempat yang memang disediakan khusus buat bermain seperti taman dan lapangan.
Sekalipun dari segi usia anak memang lagi senang-senangnya bermain, orangtua tetap harus membimbingnya. Larang dengan tegas anak berlarian dan bersenda gurau di dalam masjid. Anak mesti belajar mengerti bahwa beribadah harus dilakukan dengan tenang serta fokus. Beri pilihan pada anak, ia ikut ke dalam masjid serta bersikap tenang atau bermain-main di luar bersama teman-temannya.
3. Bilang kalau mau pipis atau BAB

Waktu pelaksanaan salat Tarawih di masjid umumnya cukup lama. Apalagi salat Tarawih sebelumnya diawali dengan salat Isya. Anak yang sudah ikut sejak awal dapat merasa ingin buang air kecil atau air besar. Terlebih ia belum ikut berpuasa seharian sehingga tadi sudah banyak makan dan minum.
Beri tahu anak berkali-kali untuk mengingatkannya. Kapan pun ia merasa ingin kencing atau BAB harus segera bilang pada orangtua. Jangan sampai anak terus menahannya hingga mengompol atau buang air besar di celana. Jangan lupa, sebelum berangkat anak mesti kencing dulu dan ditanya ingin BAB atau tidak.
4. Boleh pulang duluan, tapi hati-hati

Semangat anak untuk mengikuti salat Tarawih di masjid terkadang tak bertahan lama. Selang beberapa saat saja selepas salat Isya, anak sudah gak betah dan ingin pulang. Jika anak masih terlalu kecil serta tidak ada temannya yang lebih besar dan bisa mengantarkannya pulang, bujuk anak biar bertahan sebentar lagi.
Akan tetapi bila ia benar-benar sudah tak betah, tentu kamu harus membawanya pulang daripada tantrum di tempat. Perhatikan pula di rumah ada orang atau gak. Kalau rumah juga kosong, dirimu tetap tidak bisa meminta kawannya untuk mengantar anak pulang. Sekadar mereka berjalan pulang dari masjid dekat rumah mungkin masih aman. Namun, membiarkan anak sendirian di rumah sangat berbahaya.
5. Jangan berebut makanan dan minuman

Di beberapa masjid, makanan dan minuman tidak hanya diberikan untuk buka puasa atau sesaat sebelum azan Magrib. Kalau donaturnya cukup banyak, ada masjid yang juga menyediakan konsumsi buat jemaah salat Tarawih. Selain minuman, biasanya ada pula snack atau nasi kotak.
Sudah pasti anak-anak sangat senang. Adanya pembagian makanan serta minuman menambah motivasi mereka buat pergi ke masjid. Akan tetapi, selalu ingatkan anak supaya tertib dalam mengantre. Ia gak usah berebut bahkan bila teman-temannya melakukannya. Anak tidak perlu takut tak bakal kebagian.
6. Perhatikan sandal yang akan dikenakan

Alas kaki yang tertukar sering terjadi di masjid saking banyaknya jemaah dan tidak tersedianya loker atau rak yang cukup. Sandal orang dewasa saja mudah hilang meski ukurannya besar, apalagi sandal anak-anak. Untuk anak pergi ke masjid yang ramai, pilihkan sandal berwarna mencolok seperti kuning terang.
Sandal tersebut bakal lebih tampak di kegelapan. Anak lain juga lebih mudah menyadari bahwa sandal itu bukan miliknya. Sebaliknya, anak juga gak boleh asal memakai sandal di halaman masjid tanpa memperhatikan betul itu sandalnya atau bukan. Minta anak agar mengenakan sandalnya sambil melihat ke bawah dulu. Bukan ia asal mengenakan sandal lalu berlari pulang.
7. Bila anak hendak meminta tanda tangan pada imam harus sopan

Bertepatan dengan bulan Ramadan, anak yang sudah bersekolah juga bisa mendapatkan tugas khusus. Anak diminta buat mengisi buku kegiatan Ramadan. Biasanya ada kolom-kolom untuk menuliskan nama imam di setiap waktu salat dan tanda tangan. Kalau anak ikut salat berjamaah baik wajib maupun sunah di masjid dan ingin meminta tanda tangan imam, pastikan ia bersikap sopan.
Teman-temannya juga membawa buku masing-masing. Anak tidak perlu berdesak-desakan mengerumuni imam. Minta anak buat menunggu gilirannya dengan sabar. Jangan lupa anak harus membawa pulpen biar imam gak kesulitan mencarinya.
Meski imam sudah hafal dengan tugas ini, tetap ajari anak buat mengatakan keperluannya. Bukan anak cuma menyodorkan buku dan pulpennya. Dia juga wajib bilang terima kasih setelah imam memberikan tanda tangan.
Keinginan anak untuk ikut salat Tarawih di masjid harus disambut orangtua secara positif. Akan tetapi, kamu dan pasangan gak boleh sekadar mengizinkannya pergi tanpa membekali dengan tujuh nasihat di atas. Berbekal nasihat untuk anak yang ikut tarawih di masjid, anak akan lebih mudah berperilaku tertib dan sopan di tempat ibadah.