Kita semua tentu pernah merasa hidup menemui jalan buntu. Atau mungkin begitulah yang sedang kamu rasakan saat ini. Buruknya, saat sedang stuck kita pasti akan merasa terjebak pada pikiran negatif, ketidakyakinan pada diri sendiri, merasa insecure bahkan putus harapan.
Padahal, kehidupan akan terus berjalan, dan memaksa kita untuk berjalan pula. Untuk itu, kamu perlu melakukan beberapa hal berikut agar bisa tetap maju, di momen kamu merasa terjebak dan tak melihat jalan keluar.
Langkah pertama yang perlu kamu tempuh agar bisa maju adalah, mengambil beberapa langkah ke belakang. Seperti atlet yang siap berlari kencang, maka mundur untuk berancang-ancang adalah cara yang tepat.
Ketika merasa terjebak dalam situasi yang serba rumit, melangkah mundur juga membuatmu memiliki satu kesempatan lagi untuk menemukan sudut pandang baru dari masalah tersebut. Yang mungkin membuatmu menemukan cara penyelesaian yang berbeda pula.
Ketika mendapati sebuah masalah, memahami setiap detil persoalan tersebut sebenarnya mampu membawamu pada solusinya. Cari tahu soal mendasar apa yang membuatmu sulit maju dan berkembang. Jangan hanya mengatakan kamu stuck, tanpa berusaha mengetahui penyebabnya.
Seperti kalimat "Aku merasa sangat stres," dengan "Aku merasa sangat stres karena pekerjaanku tak ada habisnya."
Perhatikan, saat kamu menggunakan kalimat kedua, alias berhasil mengidentifikasi penyebabnya, maka akan kamu temukan pula solusinya. Yakni tak lain kamu harus lebih giat menyelesaikan pekerjaan agar tak merasa tertekan.
Seringkali perasaan stuck muncul karena seseorang tak melihat ada jalan keluar dari masalah tersebut. Atau dengan kata lain merasa kita tak punya opsi lain selain berhenti.
Padahal, pada situasi-situasi seperti ini perlu bagi kita untuk berjelajah pikiran untuk menjumpai solusi atau kemungkinan-kemungkinan baru.
Dan sekali seseorang menemukan opsi potensial, tak peduli seberapa pun kecilnya, ia pun akan bebas dari rasa "terjebak".
Kamu mungkin sudah mencoba mundur dan ambil ancang-ancang, atau juga sudah memikirikan solusinya berulang-ulang. Namun tetap saja tak kamu temui harapan untuk keluar. Maka berhenti sejenak merupakan pilihan terbaik.
Mengistirahatkan pikiranmu beberapa saat, atau jika perlu mengagendakan perjalanan berwisata alam, akan sangat baik untuk menyegarkan kembali diri dan pikiran.
Jika kamu terjebak dalam lumpur dan sepatumu sulit dikeluarkan, kamu hanya akan punya dua pilihan. Lepaskan sepatu tersebut dan tetap berjalan walau tanpa alas kaki, ataukah berdiam diri hanya untuk mempertahankan sepatu yang kelak bisa kamu beli lagi.
Begitu juga dengan hidup. Jika kamu merasa tak bisa meng-handle satu hal, maka lepaskan daripada harus kehilangan banyak hal lain yang menanti di depan sana.
Karena pada dasarnya permasalahan manusia tak akan habis, maka jangan fokus menyelesaikan pekerjaan yang sedang mengantre. Lebih baik fokus pada satu hal yang bisa kamu urus saat ini. Karena dengan begitu kamu sedang melakukan progress.
Jika kamu benar-benar berada di puncak keterbatasanmu, jangan ragu untuk meminta bantuan orang di sekitar. Berdiskusi dengan orang lain sangat berpotensi membuka jendela dan sudut pandang baru untuk menemukan solusi. Maka dari itu, kamu pun bisa mencari seseorang yang kamu percaya, untuk membantumu keluar dari rasa stuck tersebut.
Dan begitulah, tak ada masalah yang muncul tanpa solusi. Kuncinya, jangan putus asa dan selalu percaya bahwa kamu mampu keluar dan mengatasinya.