Ciri seseorang yang high class bahkan dipaparkan dalam dunia psikologi yang memberikan penjelasan, bahwa kamu memiliki sikap yang berjiwa kelas atas. Bukan mengenai nominal di rekening, tanda-tanda ini lebih berkaitan dengan kepribadian dan perilaku yang kamu miliki.
Oleh karena itu, umumnya high class juga berbicara tentang sifat, bagaimana kamu membawa diri, dan caramu memperlakukan orang lain. Nah, berikut tanda kamu termasuk orang yang high class menurut psikologi.
Integritas mungkin merupakan kata yang terlalu baku bagi sebagian orang. Tetapi, arti dari sifat ini memiliki makna yang kuat dalam hal apa yang dimaksud dengan menjadi benar-benar berkelas. Integritas tinggi adalah tentang prinsip-prinsip etika yang mendalam yang memandu setiap tindakan yang kamu lakukan.
Dikutip Hacks Spirit, psikolog Seth Meyers menjelaskan sifat ini dengan arti "penangkal kepentingan pribadi". Misalnya, bayangkan kamu sedang sendirian dan menemukan uang kembalian di dalam tas belanja yang bukan milikmu. Apakah kamu menyimpannya atau kembali ke toko untuk mengembalikannya?
Seseorang yang berintegritas berdiri teguh pada nilai-nilai mereka, memilih jalan kejujuran dan keadilan, apa pun konsekuensinya. Intinya adalah bahwa membuat pilihan yang tepat, bahkan ketika itu adalah pilihan yang lebih sulit, benar-benar membedakan seseorang yang berkelas.
Menjadi seseorang yang berkelas berarti mempertahankan ketenangan dan mengendalikan emosi, alih-alih membiarkan emosi mengendalikan diri. Keterampilan ini adalah apa yang disebut oleh para psikolog sebagai pengaturan diri secara emosional. Dengan menguasainya akan membantumu menghindari ledakan emosi yang memalukan, terutama di tempat publik.
Mampu mengatur emosi berarti kamu dapat menghadapi kritik, stres, dan kekecewaan dengan kepala dingin. Alih-alih bereaksi secara impulsif, kamu menilai situasi dan memilih respons yang selaras dengan nilai dan tujuan. Tentunya kemampuan ini sangat penting tidak hanya dalam interaksi pribadi, tetapi juga dalam menjaga profesionalisme dan kelas di tempat kerja.
Bagi individu yang benar-benar berkelas, pilihannya condong ke arah apa yang bermanfaat bagi kebanyakan orang. Mereka tahu, bahwa seperti yang dikatakan oleh filsuf Stoa Marcus Aurelius, "Apa yang buruk bagi sarang lebah, buruk pula bagi lebah". Sifat ini digambarkan dengan tindakan kita berdampak pada komunitas yang lebih luas, memandu kita untuk sering memprioritaskan kesejahteraan kolektif di atas keuntungan pribadi.
Namun, komitmen terhadap kebaikan yang lebih besar ini tidak terbatas pada tindakan besar dan heroik. Hal ini sering kali terlihat dalam keputusan sehari-hari yang lebih tenang dan terkesan kecil.
Pikirkan tentang tindakan sederhana seperti mendaur ulang untuk mengurangi dampak lingkungan atau memastikan semua orang dalam lingkungan sosial merasa diikutsertakan dan dihargai. Tindakan-tindakan ini mungkin terlihat kecil, tetapi berkontribusi secara signifikan terhadap masyarakat yang lebih harmonis dan berkelanjutan.
Sifat jujur lebih dari sekadar mengatakan yang sebenarnya. Ini adalah tentang bersikap jujur kepada diri sendiri dan orang lain di sekitarmu. Sifat kejujuran juga berbicara tentang integritas dan kemampuanmu untuk dapat dipercaya.
Individu yang berkelas memahami hal ini dan mereka tidak takut untuk mempertahankan kebenaran mereka, bahkan ketika itu tidak nyaman. Mereka lebih suka tidak disukai karena jujur daripada disukai karena menipu.
Apalagi, tidak selalu mudah untuk bersikap jujur. Terkadang, hal itu berarti menghadapi kebenaran yang sulit dan situasi yang menantang. Namun, kejujuran adalah sifat yang menunjukkan karaktermu yang sesungguhnya.
Dilansir Business Insider, menurut sebuah studi tahun 2015 yang dipimpin oleh psikolog keuangan Bradley Klontz, orang Amerika yang sangat kaya sangat berbeda sehingga mereka bahkan menunjukkan perbedaan psikologis yang signifikan. Kesimpulan penelitian ini diambil dari laporan diri, sehingga temuannya mungkin mencerminkan bagaimana orang super kaya melihat diri mereka sendiri daripada bagaimana mereka dilihat oleh orang lain.
Menurut penelitian tersebut, orang super kaya umumnya mempertahankan tanggung jawab dan kontrol yang tinggi atas hidup mereka dan mendapatkan motivasi dari kesuksesan finansial mereka. Mereka memiliki nilai lebih tinggi dalam hal keyakinan bahwa uang harus ditabung dan tidak dibelanjakan, cenderung cemas jika tidak memiliki cukup uang, dan percaya bahwa membicarakan uang adalah hal yang tidak sopan.
Orang-orang yang mampu mengatur uang mereka dengan baik cenderung mampu mengatur hidup mereka ke arah yang lebih baik pula. Ini digambarkan dengan bagaimana orang melihat uang sebagai sesuatu yang ber-value, bukan hanya sekadar materi.
Studi lain yang melihat kepribadian high class person dilakukan oleh para peneliti di Norwegian School of Management yang menilai sifat-sifat sekitar 3.200 orang. Sifat-sifat tersebut kemudian dibandingkan dengan kekayaan para peserta, termasuk properti, tabungan dan investasi, serta barang-barang fisik yang berharga.
Studi ini menunjukkan bahwa kepribadian memengaruhi hubunganmu dengan uang lebih besar dari yang kamu duga. Bahkan, kepribadian bisa jadi lebih penting dalam mengumpulkan kekayaan dibandingkan faktor-faktor seperti pendidikan.
Salah satu hasil dari penelitian menunjukan bahwa mereka yang memiliki banyak harta cenderung tidak impulsif. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki kepribadian sebaliknya cenderung memiliki tabungan yang lebih rendah, tapi menghabiskan lebih banyak uang untuk barang-barang mahal.
Sifat impulsif juga dapat memengaruhi area keuangan lainnya. Contoh, saat berinvestasi, seseorang yang cenderung membuat keputusan cepat mungkin lebih tergoda untuk mencoba dan mengikuti pasar daripada berpegang pada rencana jangka panjang. Ini bisa berarti mereka kehilangan peluang pertumbuhan jangka panjang.
Salah satu tanda terbesar dari orang yang berkelas adalah bagaimana mereka memperlakukan orang lain. Orang yang berkelas selalu menghormati orang lain dan biasanya sangat sopan.
Bersikap sopan bukan berarti menjadi orang yang suka merendahkan diri. Bagaimanapun juga, kamu harus menghormati dirimu sendiri dan juga orang lain, bukan? Sifat ini berarti berperilaku di depan umum dengan rasa hormat dan mempertimbangkan perasaan orang-orang di sekitar.
Setiap budaya memiliki aturan yang berbeda tentang apa yang sopan dan apa yang tidak. Yang penting adalah bahwa orang yang berkelas akan selalu mempertimbangkan dampak dari tindakan mereka terhadap orang-orang di sekitarnya.
Itulah tujuh sikap orang yang high class tanpa melihat materi atau uang yang dimiliki. High class dapat berarti sikap yang menunjukkan bahwa kamu memiliki value lebih dibandingkan orang biasa. Apakah sifat-sifat ini ada pada dirimu?