7 Tanda Kamu Punya Kebiasaan Overprepare, Semua Harus Ekstra!

- Selalu bawa barang cadangan di tas, seperti payung lipat, charger cadangan, powerbank, tisu basah, dan obat masuk angin.
- Punya rencana cadangan untuk segala situasi, termasuk memiliki dua atau tiga plan cadangan untuk setiap kegiatan.
- Waktu berangkat selalu jauh lebih awal dari janjian yang sudah ditentukan.
Pernahkah kamu sadar kalau kamu termasuk orang yang selalu siap sedia dalam berbagai situasi? Bukan cuma sekadar siap, tapi benar-benar overprepared alias terlalu mempersiapkan diri bahkan untuk hal-hal sepele. Buat sebagian orang, sifat ini mungkin dianggap ribet, tapi buatmu, lebih baik repot sedikit daripada panik di kemudian hari.
Sifat overprepared ini bisa muncul di banyak aspek hidup, mulai dari kebiasaan bawa barang, cara mengatur jadwal, sampai menyiapkan rencana cadangan dari rencana cadangan. Kadang kamu sendiri suka ketawa karena merasa terlalu lebay, tapi dalam hati kamu juga bangga karena jarang banget kelabakan. Nah, kalau kamu penasaran apakah kamu termasuk tim selalu siap sebelum perang, yuk cek tanda-tandanya berikut ini!
1. Selalu bawa barang cadangan di tas

Buat orang lain, tas cukup diisi dompet, HP, dan kunci. Tapi buatmu, isinya bisa kayak survival kit. Dari payung lipat, charger cadangan, powerbank, tisu basah, sampai obat masuk angin, semua ada. Kadang kamu bahkan bawa barang yang jarang terpakai, tapi ketika ada momen mendesak, kamu jadi pahlawan karena sudah menyediakan semua duluan.
Kebiasaan ini bikin kamu sering dianggap ribet atau lebay oleh teman. Tapi di sisi lain, mereka juga sering banget numpang barang darimu, entah pinjam powerbank, minta tisu, atau bahkan payung saat hujan. Jadi meski suka diledek, kamu sebenarnya penyelamat diam-diam di lingkaran pertemananmu.
2. Punya rencana cadangan untuk segala situasi

Kalau orang biasa cuma punya satu rencana, kamu bisa punya dua bahkan tiga plan cadangan. Misalnya, kalau makan di restoran A penuh, kamu udah punya list restoran B dan C. Atau kalau transportasi utama gagal, kamu udah siapin opsi naik transportasi lain. Buatmu, lebih baik memikirkan ribuan skenario daripada kebingungan di tempat.
Kadang ini bikin kamu kelihatan seperti overthinker, tapi sebenarnya itu cara alami otakmu untuk mengurangi stres. Dengan punya rencana cadangan, kamu merasa lebih tenang karena tahu apa yang harus dilakukan kalau hal gak sesuai rencana. Intinya, kamu lebih suka terlihat ribet daripada panik.
3. Waktu berangkat selalu jauh lebih awal

Kalau kamu janjian jam 10, kamu bisa sudah siap-siap dari jam 8. Bahkan kadang sudah sampai lokasi lebih awal daripada orang lain. Buatmu, datang telat itu hal paling bikin deg-degan, jadi kamu memilih mengorbankan waktu biar gak pernah bikin orang lain menunggu.
Meskipun hal ini bikin kamu sering jadi orang pertama yang hadir, tapi ada rasa puas tersendiri. Kamu bisa menikmati waktu lebih santai, mempersiapkan mental, atau sekadar observasi keadaan. Tapi jangan heran kalau teman-temanmu suka nyeletuk, "Eh, kamu buru-buru banget sih!"
4. Suka bawa bekal atau snack "jaga-jaga"

Pernah gak kamu merasa lapar di saat yang gak tepat? Nah, itulah alasan kamu sering bawa snack atau air minum tambahan. Mungkin hal ini buat orang lain kelihatan aneh, tapi bagi kamu, lebih baik repot bawa sedikit camilan daripada cranky gara-gara lapar mendadak.
Kebiasaan ini juga nunjukkin kalau kamu tipe orang yang mikirin kenyamanan jangka panjang. Kamu tahu kondisi tubuhmu dan gak mau ngebiarin hal kecil seperti perut kosong merusak mood seharian. Jadi meskipun keliatan remeh, persiapanmu ini sering jadi penyelamat.
5. Semua file selalu punya backup

Di dunia digital, kamu gak pernah percaya cuma pada satu salinan file. Mulai dari tugas kuliah, dokumen kerjaan, sampai foto-foto pribadi selalu punya backup baik di laptop, hard disk, maupun cloud. Buatmu, kehilangan data adalah mimpi buruk, jadi lebih baik double, triple save.
Kebiasaan ini bikin kamu lebih aman dari drama kehilangan file. Teman-temanmu yang suka panik karena flashdisk rusak biasanya akan lari ke kamu. Meski kadang mereka bilang kamu “parnoan,” nyatanya sikap overprepared-mu sering banget nyelametin keadaan.
6. Suka membawa "obat-obatan darurat"

Tanda lain bahwa kamu orang yang overprepared adalah kamu suka bawa obat-obatan darurat. Di dalam tasmu, selain barang standar yang biasa kamu bawa, pasti ada pouch kecil berisi obat-obatan: dari minyak angin, paracetamol, vitamin, sampai plester luka. Buatmu, kesehatan itu gak bisa ditebak, jadi lebih baik selalu siap. Kadang kamu sendiri merasa seperti apotek berjalan.
Menariknya, kebiasaan ini bikin kamu sering jadi penolong orang lain. Teman yang sakit kepala mendadak, masuk angin, atau lecet, biasanya langsung cari kamu. Jadi meskipun sering diledek "ibu-ibu banget," sebenarnya kamu tipe teman yang paling bisa diandalkan.
7. Sering kepikiran skenario terburuk

Kalau mau pergi, kamu selalu berpikir soal "what if"—gimana kalau hujan, kalau macet, kalau HP lowbat, atau bahkan kalau tiba-tiba sandal putus. Kadang orang lain capek dengerin semua antisipasimu, tapi itu cara otakmu bekerja. Dengan menyiapkan diri, kamu merasa lebih aman.
Meskipun bikin hidupmu seakan-akan penuh checklist, kamu jarang banget kaget atau panik. Buatmu, punya bayangan skenario terburuk bukan berarti pesimis, tapi realistis. Dan anehnya, justru dengan cara itulah kamu bisa lebih enjoy hidup sehari-hari.
Kalau kamu merasa relate sama tanda-tanda di atas, selamat! Kamu mungkin termasuk orang yang overprepared dalam kehidupan sehari-hari. Memang kadang bikin ribet dan capek, tapi jangan lupa kalau sifat ini juga bikin kamu jarang kelabakan. Anggap aja kamu selalu "selangkah lebih siap" dibanding orang lain, dan itu sebenarnya sebuah kelebihan, bukan kelemahan.