Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Menahan Godaan saat Harus Berhemat, Capai Targetmu!

ilustrasi godaan belanja (pexels.com/Michael Morse)
ilustrasi godaan belanja (pexels.com/Michael Morse)

Ketika rencana berhemat telah ditetapkan, langkah berikutnya yang amat penting ialah memastikan bahwa kamu gak tergoda dengan berbagai hal. Sebab bila kekuatanmu menahan godaan rendah, bukannya berhemat, kamu justru berbelanja jauh lebih banyak dari biasanya.

Terutama buat kamu yang hobi belanja, ini memang menjadi perjuangan ekstra. Semoga tujuh tips hemat ini dapat membantu kamu melawan segala bentuk godaan dalam perjuanganmu buat menekan pengeluaran.

1. Camkan bahwa tergiur diskon bisa membuatmu boros jika tak diimbangi dengan adanya kebutuhan

ilustrasi diskon (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi diskon (pexels.com/cottonbro)

Memanfaatkan diskon yang ditawarkan tidaklah buruk selama pembelian yang kamu lakukan tetap berdasarkan pada kebutuhan. Misalnya, setiap bulan kamu perlu membeli detergen. Ketika ada merek detergen yang sedang diskon, belilah supaya kamu lebih hemat.

Namun keliru apabila hanya karena sesuatu ditawarkan dengan harga diskon, kamu lantas merasa wajib membelinya sekalipun gak butuh. Bayangkan ada berapa banyak penawaran diskon yang berseliweran. Jika sebagian besar penawaran diambil, arus pengeluaranmu menjadi tak terkendali.

2. Sadari bahwa kondisi keuanganmu saat ini gak sama dengan yang dulu-dulu

ilustrasi uang (pexels.com/Dids)
ilustrasi uang (pexels.com/Dids)

Sekarang kamu memutuskan untuk berhemat tentu ada alasannya. Paling umum adalah kondisi keuangan yang memang sedang tidak baik-baik saja. Misalnya, kamu mengalami penurunan penghasilan selama beberapa bulan terakhir.

Kondisi di atas barangkali membuatmu malu apabila harus mengakuinya di depan orang lain. Namun, buat apa kamu malu kalau sekadar selalu mengingatkan diri tentang fakta tersebut? Kondisi keuanganmu tak sebaik beberapa bulan sebelumnya dan karena itulah kamu harus berhemat.

3. Ubah mindset dari menghabiskan uang menjadi menghasilkan uang

ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi uang (pexels.com/Karolina Grabowska)

Jika dulu kamu merasa keren dan bangga karena bisa menghabiskan lebih banyak uang daripada teman-temanmu, kini dirimu justru harus merasa malu. Malu karena ini artinya kamu masih kurang bijak dalam menggunakan uangmu.

Seiring dengan datangnya masa dewasa, kamu dituntut untuk siap kapan saja buat memiliki lebih banyak tanggungan. Maka bukannya menghabiskan uang, tindakan yang tepat untukmu adalah jago menghasilkan uang. Kalaupun kamu gak terlalu jago dalam menghasilkan uang, minimal mampu mengelolanya dengan baik.

4. Katakan pada diri sendiri, "Aku tak memerlukannya. Di rumah masih ada ..."

ilustrasi godaan belanja (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi godaan belanja (pexels.com/cottonbro)

Misalnya, saat kamu melihat-lihat pakaian. Katakan dalam hati bahwa dirimu tidak memerlukan pakaian yang tampak menarik itu. Di rumah masih ada sejumlah pakaian yang tak kalah bagus dan dapat kamu kenakan di berbagai acara.

Kamu tidak perlu mengingkari indahnya pakaian tersebut. Namun dirimu membangun kesadaran bahwa kamu tak sedang membutuhkannya sehingga tidak membelinya. Kamu pun menjadi terbiasa lebih jeli mendaftar barang-barang yang dimiliki dan gak sedikit-sedikit merasa wajib membeli yang baru.

5. Kurangi membuka-buka aplikasi marketplace atau uninstall sekalian

ilustrasi belanja online (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi belanja online (pexels.com/Kindel Media)

Uninstall aplikasi marketplace termasuk tindakan yang cukup ekstrem. Ini dapat dilakukan apabila kamu sudah seperti ketagihan membuka aplikasi tersebut dan berbelanja. Akan tetapi jika kamu masih cukup punya kendali diri, gak perlu sampai uninstall segala.

Setiap kamu hendak membukanya, ingatkan diri bahwa kamu sedang berhemat. Sementara melihat-lihat aneka produk di sana bisa membuatmu tergoda. Lekas alihkan perhatianmu pada kegiatan lain atau tinggalkan smartphone-mu.

6. Tidak lagi meletakkan kebahagiaan dan kepuasan hidupmu dalam kegiatan berbelanja

ilustrasi menari bahagia (pexels.com/cottonbro)
ilustrasi menari bahagia (pexels.com/cottonbro)

Bahagialah karena kamu mendapatkan cukup rezeki. Merasa puaslah sebab kamu sudah mengoptimalkan potensi diri dan selalu berusaha untuk menolong orang lain. Sementara itu, kegiatan belanja cukup sebagai bagian dari cara untuk memenuhi kebutuhan serta sedikit keinginan.

Dengan demikian, pikiranmu tak melulu pada kegiatan berbelanja. Bila kamu masih meletakkan kebahagiaan serta kepuasan hidup dalam kegiatan berbelanja, dirimu pasti akan sesering mungkin melakukannya dan seketika merasa gak bahagia kalau harus berhemat.

7. Beri reward kecil untuk diri sendiri ketika target penghematanmu tercapai

ilustrasi membeli es krim (pexels.com/Reead #)
ilustrasi membeli es krim (pexels.com/Reead #)

Misalnya, bulan ini kamu menargetkan dapat berhemat sampai 500 ribu rupiah. Kalau target ini tercapai, sisihkanlah sedikit buat kasih reward ke diri sendiri. Misalnya, dengan membeli es krim seperti dalam ilustrasi.

Agar reward buat diri sendiri tidak kebablasan menjadi sikap boros, batasi anggarannya. Sebaiknya cukup 10 persen dari total uang yang mampu kamu hemat. Bukannya pelit, tapi kamu berhemat tentunya karena punya prioritas lain, kan? Misalnya, lagi nabung bakal DP rumah.

Kalau dibiasakan, berhemat bukan hanya menjadi cara menyelamatkan keuangan saat kamu dalam keadaan krisis. Akan tetapi akan menjadi gaya hidup sederhana yang membuat keuanganmu selalu dalam kondisi stabil untuk ke depannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us