Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Keinginan yang Harus Disegerakan, Penundaan Bikin Batal Selamanya

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Vitaly Gariev)
ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Vitaly Gariev)

Manusia tidak bisa lepas dari berbagai keinginan. Kalau kamu sama sekali tak lagi menginginkan apa pun, jangan-jangan semangat hidupmu telah berada di titik terendah. Ini sangat berbahaya karena berkaitan dengan keputusasaan yang luar biasa. Akan tetapi, memang tak semua keinginan baik.

Sebagai makhluk dengan hawa nafsu, bisa jadi keinginanmu berakibat buruk kalau diperturutkan. Namun, jangan pula kamu lantas menunda semua keinginan yang muncul dalam hati. Keinginan yang baik justru harus disegerakan. Penundaan cenderung akan membuatnya melemah dan dirimu termasuk dalam orang yang merugi. Berikut delapan keinginan yang perlu secepatnya dilaksanakan.

1. Keinginan memperbaiki diri

ilustrasi menutup wajah (pexels.com/Siarhei Nester)
ilustrasi menutup wajah (pexels.com/Siarhei Nester)

Bagus sekali kamu sudah mau berintrospeksi. Akan tetapi, kalau kesalahan-kesalahan diri yang berhasil ditemukan tidak dilanjutkan dengan usaha memperbaiki diri tentu percuma. Perbaikan diri amat penting baik buat kamu maupun orang-orang di sekitarmu. Mumpung keinginan untuk memperbaiki diri ada, jangan ditunda-tunda lagi.

Katakan pada diri sendiri bahwa kamu gak mau selamanya menjadi pribadi yang buruk. Sadari bahwa orang lain tak bisa mengubahmu apabila kamu tidak ada usaha untuk berubah. Buat dirimu lega dengan mengubah sifat-sifat burukmu selama ini. Hidupmu niscaya juga bakal menjadi lebih baik serta orang-orang di sekitarmu ikut senang menyaksikan perubahan itu.

2. Keinginan untuk hidup lebih sehat

ilustrasi mengiris bahan (pexels.com/Polina Kovaleva)
ilustrasi mengiris bahan (pexels.com/Polina Kovaleva)

Gak usah menunggu datangnya penyakit untuk mulai hidup lebih sehat. Keinginanmu sudah tepat sebab jika tubuh telanjur ringkih oleh penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah, biayanya besar dan nyawa pun bisa tak terselamatkan. Untuk keinginan yang satu ini jangan lagi bilang nanti-nanti.

Makin cepat kamu menindaklanjuti keinginan hidup lebih sehat makin mudah dan baik. Kebiasaan burukmu yang merusak kesehatan belum terlalu melekat dalam diri sehingga gampang diubah. Kombinasikan berbagai usaha untuk mencapai kesehatan yang prima dengan menjaga pola makan, istirahat, olahraga, serta tingkat stres.

3. Keinginan membantu sesama

ilustrasi memberi minum (pexels.com/Sarwer e Kainat Welfare)
ilustrasi memberi minum (pexels.com/Sarwer e Kainat Welfare)

Bantu sekarang juga atau seseorang tak akan tertolong. Tidak perlu menunggu ada orang lain yang terlebih dahulu bergerak dan kamu tinggal mengikutinya. Siapa pun yang pertama mengetahui adanya orang yang harus dibantu dan mempunyai kemampuan untuk itu mesti bergegas.

Bantuan sekecil apa pun bakal tetap berguna saat bantuan yang lebih besar masih diupayakan. Contohnya, kamu terlebih dahulu memberikan air minum pada orang yang ditemukan dalam keadaan lemah di jalan sembari memanggil petugas medis. Kondisinya akan lebih baik setelah minum dan selebihnya biarkan petugas medis yang menangani.

4. Keinginan keluar dadi circle yang buruk

ilustrasi minum minuman keras (pexels.com/Maurício Mascaro)
ilustrasi minum minuman keras (pexels.com/Maurício Mascaro)

Perhatikan baik-baik rasa tidak nyaman ketika kamu berada di tengah teman-temanmu selama ini. Dahulu dirimu mungkin merasa senang-senang saja ke mana pun bersama mereka. Namun, makin ke sini rasa gak nyaman itu makin kuat dan kamu tahu alasannya. Seperti mereka membawamu ke pergaulan yang buruk.

Bersama mereka, dirimu selalu dipaksa menenggak minuman keras, berpesta sampai pagi, dan berfoya-foya. Adanya keinginan buat meninggalkan lingkaran pergaulan ini berarti kamu telah sadar bahwa semua itu buruk untukmu. Kalau kamu menyayangi diri, lekaslah mengikuti keinginan murni dari hati ini demi kebaikanmu sendiri.

5. Keinginan lebih serius menyiapkan masa depan

ilustrasi membaca (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi membaca (pexels.com/Helena Lopes)

Masa depan hanya bisa disiapkan di masa kini. Maka setiap penundaan untuk menyiapkan masa depan sama dengan kamu membuang-buang waktu dan peluang yang lebih baik buat hidupmu ke depannya. Walaupun manusia tidak berkuasa untuk memastikan hasil usahanya, lebih serius dan lebih dini menyiapkan masa depan adalah yang terbaik.

Berhenti berpikir usiamu masih muda sehingga santai-santai pun gak masalah. Masa muda dapat terasa berlalu dengan sangat cepat. Tahu-tahu kamu nanti sudah menjelang lansia dan menyadari telah menyia-nyiakan begitu banyak waktu serta tenaga mudamu. Nyamannya masa depan yang dulu mudah dibayangkan sekarang berganti dengan kenyataan bahwa hidupmu terasa suram dan mungkin bakal bertambah buruk.

6. Keinginan memberikan kepastian pada orang lain

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu punya urusan dengan orang lain seperti dia pernah mengajukan tawaran kerja sama padamu. Saat itu, dirimu berkata akan pikir-pikir dulu. Sayangnya, terkadang jawaban seperti ini cuma diberikan untuk menghindarkanmu dari keharusan menjawab seketika itu juga. Kamu tak serius hendak mempertimbangkan tawarannya.

Bahkan sebetulnya dirimu sama sekali gak tertarik dan cuma tidak enak bila harus menjawab jujur. Akan tetapi, kepastian darimu amat penting bagi orang lain. Agar jika kamu telah jelas menolak, dia dapat menawarkannya pada orang lain. Oleh sebab itu, keinginan membereskan urusanmu dengan seseorang melalui pemberian kepastian tidak boleh ditunda lagi.

7. Keinginan buat memperbaiki hubungan

ilustrasi bersalaman (pexels.com/fauxels)
ilustrasi bersalaman (pexels.com/fauxels)

Hubungan yang tidak selalu berjalan dengan baik merupakan hal wajar. Masalah berikutnya adalah sampai kapan kamu akan membiarkan hubungan itu rusak? Apakah dirimu bakal bersikap masa bodoh seolah-olah hubungan kalian sama sekali tidak penting? Jika itu selalu dilakukan, ke depan kamu hanya akan memiliki sedikit sekali hubungan baik dengan orang lain.

Ini buruk dalam konteks pekerjaan, pertemanan, dan persaudaraan. Juga sangat mengurangi kedamaianmu dalam menjalani hidup. Maka sekalipun dahulu ada persoalan di antara kalian, keinginanmu untuk memperbaiki hubungan sudah tepat. Kamu gak usah gengsi menghubungi atau menghampirinya kembali dengan misi perdamaian.

8. Keinginan menikah jika sudah siap, cukup umur, dan ada calonnya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Rushay Booysen)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Rushay Booysen)

Dilihat dari telah terpenuhinya ketiga syarat di atas, gak ada alasan lagi untukmu menunda pernikahan. Keberanianmu meresmikan hubungan juga ditunggu oleh calon suami atau istrimu. Biasanya yang masih menjadi ganjalan adalah rasa waswas kalau-kalau pernikahan kalian tidak berjalan dengan baik.

Untukmu yang punya pengalaman traumatis seperti orangtua bercerai atau pernikahanmu yang sebelumnya gagal, mungkin ada perasaan takut mengulang cerita yang sama. Akan tetapi, menyia-nyiakan jodoh yang telah menyambut gandengan tanganmu tentu lebih disayangkan. Jangan lupa bahwa di luar apa yang dikhawatirkan itu, ada kemungkinan rumah tangga kalian penuh kebahagiaan. Melangkahlah bersamanya ke pelaminan.

Seiring munculnya keinginan terkadang juga ada keraguan. Ini membuatmu berusaha menundanya selama mungkin dengan harapan ragu berubah menjadi yakin. Akan tetapi, keinginan-keinginan yang sifatnya baik justru bakal tambah lemah seiring dengan penundaan. Segerakan delapan keinginan di atas supaya tidak menjadi penyesalan di kemudian hari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us