8 Manfaat Menerapkan Eco Lifestyle di Kehidupan Sehari-hari

Semakin hari, masyarakat mulai sadar akan polusi dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Secara bertahap, masyarakat mulai mengadopsi kebiasaan ramah lingkungan untuk mengurangi pencemaran ekosistem. Mulai dari mengurangi ketergantungan terhadap plastik, mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, hingga memilah sampah dengan benar.
Sustainable living, zero waste lifestyle, eco lifestyle, dan istilah-istilah yang berhubungan dengan gaya hidup ramah lingkungan dapat membawa kebermanfaatan yang tidak hanya bagi lingkungan, terutama bagi kamu yang menerapkannya di kehidupan sehari-hari.
Banyak hal positif yang kamu dapatkan bila terbiasa melakukan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan. Berikut manfaat menerapkan kebiasaan ramah lingkungan bagi kamu sebagai seorang individu.
1. Mengurangi jejak karbon

Setiap aktivitas yang kamu lakukan menghasilkan jejak karbon. Jejak karbon tidak hanya pada aktivitas yang secara langsung menimbulkan karbon atau polusi, seperti pemakaian bahan bakar fosil dan pemakaian plastik. Tetapi aktivitas makan, berbelanja, hingga mandi juga menghasilkan jejak karbon.
Contohnya saat kamu berbelanja pakaian, kamu tidak menyadari bagaimana cara pembuatan dan bagaimana produk pakaian itu sampai di tanganmu. Beberapa pabrik tekstil menggunakan pewarna kimia yang merusak lingkungan untuk mewarnai baju, atau mengimpor kain dari pertanian kapas yang tidak memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Semua proses produksi pakaian tersebut pasti menghasilkan jejak karbon.
Setelah menerapkan kebiasaan ramah lingkungan, kamu semakin cermat dan teliti untuk memilih brand pakaian yang bertanggung jawab secara ekologis. Kamu akan mencari tahu terlebih dahulu seluk beluk rantai produksi sebuah brand pakaian. Saat berbelanja pakaian yang ramah lingkungan, secara tidak langsung kamu sudah mengurangi potensi jejak karbon.
2. Menjadi lebih terencana

Jika dulu saat kamu hendak berbelanja, kamu tinggal pergi ke supermarket hanya dengan membawa dompet saja. Namun, setelah menerapkan eco lifestyle, kamu jadi lebih banyak pertimbangan sebelum berangkat ke supermarket. Kamu akan membuat daftar belanja terlebih dahulu dan mengusahakan untuk tidak membeli barang-barang yang tidak dibutuhkan.
Saat berbelanja, kamu juga menghindari segala produk yang berbungkus plastik. Dan kamu sudah menyiapkan tas belanja dari rumah. Kebiasaan ramah lingkungan membuatmu menjadi pribadi yang lebih terencana. Terutama dalam mengonsumsi sesuatu, kamu akan berusaha untuk mengurangi sampah dari kegaiatan sehari-harimu.
3. Menghemat biaya dan energi

Menerapkan gaya hidup sustainable itu tidak mengeluarkan banyak uang, lho. Mungkin di awal kamu akan membeli barang-barang reusable untuk mengganti barang-barang sekali pakai. Misalnya dari pembalut sekali pakai beralih ke pembalut kain atau menstrual cup, dari kresek beralih ke tas kain, atau dari kapas sekali pakai beralih ke kapas kain.
Dengan beralih ke barang-barang reusable, kamu bisa menghemat dan memangkas biaya bulanan dari pembelian barang-barang sekali pakai. Selain itu, gaya hidup sustainable juga membuat kamu lebih menghemat energi. Kegiatan sederhana seperti mematikan lampu dan melepas charger saat tidak terpakai juga merupakan bentuk penghematan energi.
Apalagi jika kamu sudah beralih ke panel surya, sumber energi yang ramah lingkungan. Kamu tidak perlu membayar tagihan listrik setiap bulan, karena panel surya bisa dipakai hingga puluhan tahun. Komponen-komponen panel surya juga terbuat dari material yang bisa didaur ulang, dan jika terdapat kerusakan bisa langsung diperbaiki.
4. Membentuk gaya hidup sehat

Dengan bersepeda dan jalan kaki, kamu sudah melakukan dua hal yang bermanfaat. Yaitu mengurangi pemakaian kendaraan berbahan bakar fosil dan menerapkan gaya hidup yang sehat. Ketika menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan, kamu juga membentuk gaya hidup sehat.
Contoh lain adalah saat kamu mengonsumsi sayuran organik. Sayuran organik berasal dari pertanian dengan proses yang berkelanjutan. Sayuran organik dikenal lebih menyehatkan dibandingkan dengan sayuran yang ditanam dengan bantuan pupuk kimia atau pestisida kimia. Sehingga kamu terhindar dari mengonsumsi makanan yang mengandung residu kimia.
5. Peduli terhadap sesama makhluk hidup

Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dan berkelanjutan tentu membuatmu lebih aware dengan lingkungan hidup dan ekosistem di dalamnya. Kamu jadi lebih bersimpati terhadap masalah-masalah lingkungan yang berkaitan dengan hewan dan tumbuhan. Ini juga membuatmu mengambil langkah untuk mencegah kerusakan lingkungan yang membahayakan populasi hewan dan tumbuhan.
Misalnya sampah plastik yang dibuang sembarangan apalagi dibuang ke sungai akan berpotensi mengalir hingga ke laut. Sampah plastik yang berkumpul di laut bisa membahayakan biota dan mikroorganisme laut.
Dengan terbiasa memilah dan mengelola sampah, serta tidak membuangnya secara sembarangan, kamu sudah meminimalisir sampah-sampah plastik yang berpotensi menjerat atau meracuni biota laut.
6. Mendukung perekonomian lokal

Membeli produk daerah atau dalam negeri menjadi salah satu bentuk eco lifestyle. Bahan baku produk lokal cenderung berasal dari dalam negeri, diproduksi di dalam negeri, dan didistribusikan di dalam negeri. Jejak karbon dari proses produksi hingga sampai ke konsumen lebih sedikit karena hanya berputar di dalam negeri.
Membeli produk lokal juga berarti menghidupkan perekonomian lokal. Kamu juga turut membantu para pengusaha UMKM terus berkembang dan berinovasi untuk memasarkan produk mereka.
7. Mengurangi sampah rumah tangga

Rumah tangga menghasilkan beragam sampah, mulai dari sampah makanan, sisa sayuran, kertas, plastik, hingga limbah cair. Jika tidak dikelola dengan benar, limbah rumah tangga bisa mencemari sumber air hingga merusak ekosistem. Setelah menjalankan eco lifestyle, kamu menjadi lebih terorganisir dalam mengurangi dan mengelola sampah rumah tangga.
Kamu tidak lagi memakai plastik dan barang sekali pakai, dan beralih ke barang-barang reusable. Sisa makanan juga kamu kelola dengan mengompos dan menjadikannya sebagai pupuk. Sehingga, kamu bisa sangat meminimalisir jumlah limbah rumah tangga dari kegiatanmu sehari-hari.
8. Punya hobi dan kegiatan positif

Peka terhadap lingkungan membuatmu ikut berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. kamu menjadi terdorong untuk mengikuti berbagai aktivitas kerelawanan, khususnya di bidang lingkungan. Misalnya kamu turut ikut kegiatan menanam pohon atau membersihkan lingkungan dengan organisasi pro lingkungan.
Hobi lain yang bermanfaat adalah berkebun, yang bisa meredakan stres dan hiruk pikuk dunia kerja. Selain untuk healing, dengan berkebun kamu sudah menyediakan sebagian dari sumber pangan untuk dirimu secara mandiri.
Menerapkan eco lifestyle di kehidupan sehari-hari mungkin agak sulit diterapkan. Cobalah untuk sedikit demi sedikit mengubah kebiasaan yang lebih ramah lingkungan. Meskipun dari hal yang sepele seperti menolak sedotan plastik, mematikan lampu, atau membuang sampah pada tempatnya. Kebiasaan sederhana yang kamu pupuk sedikit demi sedikit bisa berdampak besar bila kamu konsisten melakukannya.