Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Membandingkan Diri Secara Positif, Ada Manfaatnya

ilustrasi dua pria (pexels.com/Sami Abdullah)

Meski membandingkan diri dengan orang lain kerap tidak dianjurkan karena bisa bikin kamu insecure, apakah ini benar-benar tak ada manfaatnya? Dan yang paling utama, mampukah kamu sepenuhnya berhenti membandingkan diri?

Sulitnya kamu berhenti untuk membandingkan diri dengan orang lain bisa dimengerti. Baik di dunia nyata maupun maya, kamu dikelilingi begitu banyak orang dengan gambaran kehidupan masing-masing. 

Kamu seperti dipaksa untuk becermin dan mengukur diri setiap bertemu dengan orang lain. Maka ada yang lebih tepat daripada berusaha berhenti membandingkan diri dengan orang lain. Yaitu, membandingkan diri secara positif dan tidak berlebihan dengan cara:

1. Diniatkan untuk memotivasi diri, bukan meragukan diri

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Mizuno K)

Awali dengan niat mencari motivasi agar kamu dapat lebih optimal dalam menjalani hidup. Bukankah terkadang semangatmu dalam bekerja atau meraih mimpi mengalami penurunan? Dengan membandingkan diri dengan orang lain, kamu diharapkan lebih termotivasi untuk tetap fokus bahkan melakukan lebih banyak usaha.

Melalui pembandingan itu, buat dirimu terdorong untuk maju. Bukan justru kamu berhenti kemudian merasa ragu dengan diri sendiri. Bebaskan dirimu dari pertanyaan, "Apakah aku akan bisa seperti orang lain?". Kamu tidak perlu meniru hasilnya, melainkan cukup mengikuti semangat dan sifat pantang menyerah orang lain. 

2. Tidak kehilangan apresiasi terhadap usaha dan pencapaian diri

ilustrasi teman-teman (pexels.com/cottonbro)

Meski pencapaianmu belum memuaskan dan makin terbanting saat dibandingkan dengan pencapaian orang lain, tetaplah menghargainya. Hasil yang belum sesuai dengan harapan itu juga bagian dari proses yang harus kamu lalui.

Ingat, bahwa hasil sekecil apa pun tidak kamu dapatkan dengan mudah. Kamu telah mengerahkan segenap kemampuan diri. Jangan membuat rasa lelahmu bercampur dengan rasa tak bangga pada diri sendiri hanya lantaran pencapaian orang lain berada di atasmu.

3. Memahami adanya perbedaan dalam kehidupanmu dan orang lain

ilustrasi bersama teman (pexels.com/Nothing Ahead)

Air dengan volume yang sama akan memiliki bentuk berbeda bila ditempatkan dalam wadah yang berlainan. Jadi, jangan mengharapkan jalan hidupmu sama persis dengan orang lain. Kalian lahir dan besar dalam keluarga yang berbeda, dididik dengan cara yang tak sama, serta menghadapi tantangan hidup masing-masing.

Perbedaan-perbedaan di atas tidak bisa dianggap tak ada. Kalau kamu berkeras meniadakannya, dirimu akan terus tidak habis pikir mengapa kehidupanmu bisa gak sama dengan kehidupan orang lain. Kemudian kamu merasa tak puas dengan kehidupan sendiri.

4. Tidak hanya fokus pada perbandingan hasil melainkan juga prosesnya

ilustrasi teman-teman (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Jika kamu dan tetangga sama-sama memiliki sebuah pohon mangga di halaman, jangan hanya sibuk membandingkan buahnya di musim panen. Perhatikan juga bagaimana cara tetanggamu merawat pohon mangganya. Barangkali dia rutin memangkas ranting-rantingnya, memupuk, menyiram di musim kemarau, serta menyemprotnya dengan obat antihama.

Sementara itu, kamu membiarkan pohon manggamu tumbuh begitu saja. Berbuah syukur, tidak ya sudah. Kamu tak dapat mengharapkan hasil yang sama dari usaha yang begitu berbeda. Jika kamu cuma fokus pada perbandingan hasil, dirimu gak akan pernah menemukan jalan untuk memperbaiki pencapaian diri.

5. Hindari mengembangkan kebencian pada orang lain

ilustrasi teman-teman (pexels.com/RODNAE Productions)

Pikirkan dampak setelah membandingkan diri dengan orang lain. Bila kamu di posisi yang menang berdasarkan sejumlah kriteria, tentunya dirimu merasa bangga dan kepercayaan dirimu melonjak. Akan tetapi, bagaimana seandainya kamu merasa kalah?

Jangan bersikap kekanak-kanakan dengan membenci seseorang yang mengunggulimu dalam beberapa hal. Orang berhak memperoleh apa yang diusahakannya. Melanjutkan contoh dalam poin 4, kamu tidak boleh iri pada tetangga yang memanen buah mangga lebih banyak setelah ketekunannya dalam merawat pohon itu.

6. Tak terintimidasi oleh segala bentuk standar yang ditetapkan orang lain

ilustrasi dua pria (pexels.com/RODNAE Productions)

Apabila orang lain mampu membuat begitu banyak standar, mengapa kamu tidak? Kamu juga boleh lho, bikin standarmu sendiri terkait segala hal termasuk kebahagiaan dan kesuksesan. Dengan kamu memiliki standamu sendiri, kegagalanmu memenuhi standar orang lain bukan lagi sebuah masalah.

Kamu bisa tetap cukup nyaman ketika membandingkan diri atau dibandingkan dengan orang lain. Namun dalam menetapkan standar kebahagiaan serta kesuksesanmu sendiri, pastikan kamu tidak hanya sedang menoleransi kemalasan diri yang bikin pencapaianmu rendah.

7. Mengerti bahwa hidup bukan perlombaan

ilustrasi balap sepeda (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Hidup tidak dapat diperlombakan. Mengapa demikian? Sebab sejak awal, sudah terlalu banyak perbedaan antara hidupmu dengan hidup setiap orang di dunia ini. 

Hidup tidak ubahnya kamu mengayuh sepeda dan memilih rutemu sendiri. Orang lain pun demikian dan tujuan yang berbeda-beda semestinya meyakinkanmu tentang tidak penting siapa yang paling cepat sampai. Terpenting adalah kalian tiba dengan selamat di tujuan masing-masing.

8. Jangan lupa untuk lebih fokus pada kehidupan sendiri

ilustrasi fokus bekerja (pexels.com/Michael Burrows)

Hanya karena kamu selalu dikelilingi oleh begitu banyak orang, jangan salah menempatkan fokusmu menjadi selalu ke luar diri. Sesekali memandang pada kehidupan orang lain memang perlu bahkan tak terhindarkan. Akan tetapi, ingatlah waktu untuk kembali fokus pada kehidupanmu.

Masih dengan contoh pohon mangga di halaman rumahmu. Kamu tidak akan mampu meningkatkan hasil panennya hanya dengan terus memandangi pohon mangga milik tetangga dan caranya dalam merawat. Lakukan sesuatu pada pohon manggamu sendiri. Kamu masih punya banyak PR terkait hidupmu.

Berhenti sepenuhnya dari membandingkan diri dengan orang lain saja begitu sulit, apalagi meminta orang lain agar tidak membandingkan kamu dengan yang lain. Oleh sebab itu, kunci supaya kamu tidak merasa down setelah pembandingan adalah memahami serta menerapkan delapan cara di atas.

Alih-alih merasa down dan insecure, kamu malah akan memetik manfaatnya. Tetap semangat dan berpikirlah positif tentang diri sendiri maupun orang lain yang dengannya kamu membandingkan diri atau dibandingkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us