9 Cara Terampuh Menaklukkan Pewawancara Beasiswa

Untuk mendapatkan kesan pertama yang baik saat bertemu interviewer, segera jabat tangan pewawancara ketika kamu pertama kali masuk ke ruangan wawancara. Berjabat tangan adalah bentuk tanda hormat kita kepada interviewer. 

Selain rasa hormat, berjabat tangan juga cara yang ampuh untuk menunjukkan rasa percaya diri kamu. Jika kamu terlihat percaya diri, tentu pewawancara akan memberikan nilai lebih terhadapmu. 

Ketika memasuki ruangan untuk interview, kita harus paham bagaimana cara beretika. Salah satu basic manner yang penting adalah, jangan dulu duduk sebelum kamu dipersilakan.

Etika merupakan kesan pertama yang memengaruhi penilaian wawancara. Jika etika kamu sudah dinilai kurang baik, maka sebagus apapun jawaban wawancaramu mungkin tidak akan berarti. 

Setelah semua persiapan yang kamu lakukan, akan jadi tidak efektif bila kamu terlalu mengkhawatirkan kegagalan. Saat diwawancara, penting bagi kamu untuk selalu positive thinking agar kamu lebih tenang dan tidak panik dimata pewawancara. 

Dengan selalu tersenyum saat interview berlangsung, interviewer akan menilai bahwa kita memiliki pribadi yang ramah. Sebaiknya kamu tidak memasang wajah cemberut atau bersikap datar sehingga mengurangi poin kamu di depan interviewer, ya!  

Setiap pertanyaan yang diajukan kita harus menjawabnya dengan jujur dan sesuai dengan apa yang kamu tulis di motivation letter. Menjawab pertanyaan dengan jujur adalah poin utama yang dinilai pewawancara karena hal ini mencerminkan integritas.

Ketika interview, kamu harus tahu kapan saatnya kamu boleh berbicara dan kapan kamu seharusnya mendengarkan. Timing dalam berbicara adalah teknik penting yang harus kamu kuasai saar wawancara.

Dengan memotong pembicaraan, interviewer akan mengetahui bahwa kamu adalah pribadi yang tidak sopan. Sebisa mungkin latih dulu hal ini, ya! Kamu bisa melatihnya dengan berbicara dengan kerabat dan kolega.

Apapun pertanyaan yang diajukan interviewer, baik itu pertanyaan tentang pribadi kamu ataupun pertanyaan yang tidak relevan dengan program beasiswa, kamu harus bisa mengendalikan emosi dan berpikir kritis sehingga kamu dapat menghindari perdebatan dengan interviewer.

Jika kamu sampai terpancing emosi dan berdebat dengan interviewer, bisa dipastikan kamu bakal kehilangan kesempatan menjadi penerima beasiswa tersebut. Tentu hal ini berbeda dari apa yang kamu harapkan, bukan? 

Setiap tanggapan atau kritik dari interviewer,  baik ataupun buruknya kritikan yang diberikan, jawablah jika kamu berusaha memperbaikinya. Menghadapi kritikan tanpa menjawabnya dengan hati-hati akan berakibat fatal terhadap penilaian interviewer ke kamu. 

Menghadapi tes wawancara berbekal pengetahuan umum akan menjadi nilai plus dihadapan inteviewer. Maka dari itu, perbanyak wawasan kamu seputar berbagai pengetahuan umum dan informasi terkini. 

Ada kalanya pewawancara akan memberikanmu pertanyaan yang tidak relevan dengan program atau kerja yang kamu lamar. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sedalam apa wawasan kamu terkait berbagai informasi umum serta tren terkini.

Itulah 9 cara terampuh untuk menaklukkan pewawancara beasiswa. Dengan terus berlatih dan mempraktikkan 9 cara tersebut, dijamin peluang kamu dilirik oleh interviewer bakal semakin terbuka lebar. Keep fighting dan jangan pernah menyerah, ya!