9 Hal yang Tidak Perlu Kamu Pedulikan di Usia 25 Tahun, Benar Gak?

Usia 25 tahun sering kali merupakan masa di mana seseorang masih dalam proses menemukan diri mereka sendiri, tujuan, dan nilai-nilai hidup. Ini adalah saat yang baik untuk melakukan eksplorasi diri dan tidak terlalu terpengaruh oleh harapan atau pendapat orang lain.

Dilansir Life Hack, terlalu memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentangmu bisa menjadi beban yang menghambat dalam menjalani hidup. Ini karena obsesi untuk memenuhi standar ideal yang diharapkan oleh orang lain. Ketika terlalu terobsesi dengan pendapat orang lain, kamu akan melupakan identitas dan pandangan sendiri.

Perlu diingat, bahwa setiap orang memiliki waktu dan kecepatan perkembangan yang berbeda dalam mencapai pencapaian besar. Ada beberapa alasan mengapa pencapaian besar tidak harus menjadi fokus utamamu di usia 25 tahun. Itu karena usia ini adalah waktu di mana seseorang masih menjalani perjalanan pengembangan pribadi dan eksplorasi. 

Beberapa individu mungkin meraih pencapaian luar biasa pada usia muda, sementara yang lain bisa jadi memerlukan lebih banyak waktu untuk mencapai potensi maksimal. Ingat, setiap orang punya timeline sendiri. Hal terpenting adalah hidup dengan tujuan yang mendalam dan mengupayakan hal-hal yang memiliki arti penting bagi diri sendiri.

Dilansir Psychology Today, Deborah Carr, Ph.D., seorang profesor dan ketua departemen sosiologi di Universitas Boston menyatakan, beberapa individu memiliki keuntungan bawaan seperti penampilan, metabolisme, kekayaan keluarga, dan koneksi sosial yang mempermudah mereka. Namun, sering kali kita cenderung menyalahkan diri sendiri tanpa alasan yang jelas saat membandingkan diri dengan orang lain.

Begitu pula kehidupan orang lain yang tampak sempurna di media sosial. Padahal, itu hanyalah sebagian kecil dari kenyataan mereka. Memahami bahwa kita hanya melihat sebagian dari kisah hidup orang lain dapat membantu kita menghindari perasaan tidak memadai saat membandingkan diri dengan citra sempurna yang mereka tampilkan secara publik.

Menabung adalah hal yang baik jika memungkinkan. Namun, tidak semua orang memiliki kemampuan finansial untuk melakukannya. Beberapa orang bisa saja harus menghabiskan semua uangnya untuk membayar sewa dan tagihan kredit lainnya. Ini adalah keadaan yang wajar untuk diterima.

Jangan biarkan siapa pun membuatmu merasa buruk tentang situasi keuangan, karena setiap orang memiliki situasi finansial yang berbeda. Usia 25 atau berapa pun itu bukan patokan untuk memiliki rekening tabungan karena keuangan adalah masalah pribadi.

Tidak semua orang akan memiliki karier yang mapan atau jelas arahnya pada titik tertentu dalam hidup mereka. Beberapa orang mungkin sudah menemukan karier yang membuat mereka bahagia, sementara yang lain mungkin masih mencari atau merencanakan jalur karier mereka.

Tidak perlu terburu-buru dalam menentukan karier, karena penting untuk mengambil waktu yang diperlukan untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dan memenuhi harapan, bahkan jika itu memerlukan waktu yang lama. Ingatlah, karier jangka panjang yang memuaskan memerlukan kesabaran dan usaha.

Memiliki hubungan serius adalah salah satu hal yang mungkin diinginkan oleh banyak orang. Akan tetapi, tidak ada batasan usia yang dapat dijadikan patokan untuk menentukan kapan cinta akan datang. Namun, tetap penting untuk tetap terbuka terhadap cinta dan membiarkannya datang ketika merasa siap. 

Perlu untuk menghilangkan anggapan, bahwa jika seseorang belum memiliki hubungan serius pada usia 25, bukanlah pertanda buruk dalam kehidupan cinta mereka. Setiap orang memiliki tempo yang berbeda dalam hal cinta dan hubungan, bahkan penting untuk menghormati tempo pribadi masing-masing, seperti yang disampaikan dalam laman Bustle.

Terlalu banyak memikirkan ketakutan masa depan bisa menyebabkan tekanan mental dan kecemasan yang tidak perlu. Kesejahteraan mental adalah hal yang penting dan terlalu banyak merasa khawatir tentang masa depan dapat merusaknya.

“Jika salah satu area dalam hidupmu berubah dan kamu merasa tidak tenang, pertahankan fokus pada hal-hal yang membuatmu nyaman dan dapat dipertahankan untuk meningkatkan rasa tenang," kata Carrie Ditzel, Ph.D., seorang psikolog klinis dan direktur geropsikologi dan neuropsikologi di Baker Street Behavioral Health, dilansir Real Simple.

Banyak ketakutan tentang masa depan berasal dari ketidaktahuan atau ketidakpastian. Namun, usia 25 tahun adalah waktu yang baik untuk belajar, mencoba hal-hal baru, dan memperoleh pengalaman yang dapat mengurangi ketidakpastian. Alihkan perhatian dari ketakutan masa depan dengan fokus pada saat ini. 

Pilihan pakaian sehari-hari, perhiasan, dan penggunaan makeup menjadi salah satu penunjang penampilan fisik. Namun, penampilan fisik hanya salah satu aspek kehidupan yang bisa berubah dan luntur seiring bertambahnya usia.

Penting untuk memiliki pandangan yang seimbang terhadap diri sendiri pada usia 25 dan di semua tahap kehidupan. Jangan terlalu terobsesi dengan penampilan fisik atau tekanan untuk memiliki tubuh yang "sempurna." Kesehatan yang baik lebih penting daripada tampilan fisik yang sempurna.

Meratapi masa lalu hanya akan menghasilkan perasaan negatif dan tidak produktif. Jangan terlalu meratapi waktu yang mungkin sudah terlewatkan. Setiap tahap dalam hidupmu memiliki pelajaran yang berharga, sehingga ebih baik fokus pada masa depan dan peluang yang ada di depan.

Usia 25 masih relatif muda dan masih banyak kesempatan untuk mencapai tujuan atau prestasi baru. Menghargai momen sekarang dan berpikir positif tentang masa depan dapat meningkatkan kesejahteraan emosional. Jika ada sesuatu yang ingin diubah atau capai, selalu ada waktu untuk merencanakan perubahan dan langkah-langkah menuju tujuan baru tersebut.

Penting untuk menjalani hidup dengan seimbang dan fleksibel tanpa terpaut oleh usia. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar penting bagi perkembangan dan kebahagiaanmu.