Jarang Diketahui, Ini 9 Masalah yang Sering Dihadapi Orang Ekstrovert

Umumnya, ekstrovert tak tahan sendirian. Baginya teman adalah kebutuhan yang harus dipenuhi layaknya manusia butuh makan, minum dan tidur. Berinteraksi dengan teman akan menjadi suntikan energi, semangat, inspirasi dan motivasi bagi mereka.

Adakalanya mereka juga butuh waktu untuk sendiri, sama seperti introvert, hanya saja kadarnya berbeda. Introvert memiliki kebutuhan me time jauh lebih banyak dari ekstrovert. Tak menunggu waktu lama, ekstrovert akan cepat menyadari bahwa mereka harus kembali ke mode sosial dan mengatasi ketidaktahanannya dengan kesendirian.

Salah satu kelemahan lainnya adalah ekstrovert terlalu terbuka dan overshare kepada orang lain. Bahkan mereka akan memulai sebuah percakapan -yang kadang dirasa tak perlu- kepada orang asing hanya untuk memenuhi hasrat untuk didengarkan. Di sisi lain tak jarang sikap ini membuat orang yang diajak bicara merasa terganggu.

Hati hati ya kaum ekstrovert, tak semua cerita yang kau berikan berimbas baik untukmu. Menjadi pribadi yang terbuka itu baik dan bukan kesalahan, namun tetap perlu adanya kontrol dan batasan.

Karena pribadinya yang tak tahan sendirian, mereka sangat butuh adanya teman sehingga sering dianggap terlalu needy. Bahkan mereka akan sangat sedih saat tak ada orang yang bersedia untuk mendengar ceritanya atau menemani hari harinya. Terdengar terlalu berlebihan bukan, tapi itu dia masalahnya.

Stereotip ini muncul karena orang pintar umumnya terlihat pendiam, kutu buku, pembawaannya tenang dan lain lain, yang mana kepribadian ini jarang dimiliki oleh ekstrovert yang cenderung hiperaktif, talkative dan ekspresif.

Oke ini hanya anggapan ya, bukan berarti kenyataan, don’t take it personally guys. Banyak kok orang jenius di luar sana yang berkepribadian ekstrovert, Oprah Winfrey misalnya yang menganggap dirinya sebagai seorang yang extreme ekstrovert.

Hal ini merupakan bentuk refleksi ekstrovert yang sulit mengontrol keinginannya untuk memberitakan sesuatu kepada orang lain. Akan sangat mengganggu jika mereka mengungkapkan gairahnya atau semangatnya pada waktu yang kurang tepat. Jadi cobalah untuk mengerti keadaan dan jangan terlalu berlebihan ya

Dari sisi ini, ekstrovert jadi sering ditunjuk untuk membuka pembicaraan, berbicara didepan umum, memimpin forum, dan lain-lain. Memiliki kepribadian ekstrovert bukan berarti mereka tak bisa malu atau gugup. Meski dikenal sebagai orang yang adaptif, ekspresif dan selalu ingin didengarkan, bukan berarti semua ekstrovert mampu menjadi pusat perhatian

Niat awal ekstrovert menginisiasi percakapan adalah untuk membentuk pertemanan atau mencairkan suasana. Namun ada beberapa orang suka salah mengartikan dan menganggap seolah si ekstrovert ini sedang merayu atau modus, padahal mereka hanya ingin berbuat baik. Jadi, hati hati ya dalam menyimpulkan sesuatu

Karena keperluan untuk mengekspresikan segala emosi yang berkecamuk dalam dirinya, kadang mereka suka lupa untuk berpikir dahulu sebelum bicara, kurang memperhatikan suasana hingga sulit untuk berhenti berbicara.

Karena dinilai selalu ceria, bukan berarti mereka juga tak punya masalah dan tak bisa merasa sedih, hanya saja mereka memilih untuk menyembunyikan tangis dalam tawanya.

Demikian beberapa dari banyak lagi masalah yang umumnya dihadapi oleh ekstrovert. Bagi kalian yang mengaku ekstrovert bisa paham dong ya. Buat kalian yang baru tahu, mungkin dapat mengambil pelajarannya dan mulai menghargai hak mereka.

Bagi semuanya, harus saling menghargai satu sama lain juga ya.