Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang Indonesia

Apa yang menjadi kunci sukses Febriany Eddy?

Tidak banyak perempuan yang memilih masuk dalam bidang pertambangan, apalagi berhasil menduduki posisi tinggi dalam bidang yang didominasi oleh kaum laki-laki. Namun, Febriany Eddy berhasil membuktikan bahwa perempuan bisa berperan penting dan berdampak bagi lingkungannya.

Bagaimana kisah perjalanan hidup dan hal apa yang bisa membawa ia jadi Presiden Direktur dan Chief Executive Officer di PT Vale Indonesia Tbk? Ini kisah inspiratif yang dibagikannya melalui program Ngobrol Seru by IDN Times pada Selasa (14/2/2023) di Studio IDN Media HQ.

1. Kuliah akuntansi bukan karena keinginan pribadi

Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang IndonesiaPresiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Febriany merupakan lulusan Magister of Business Administration dari National University of Singapore dan UCLA Anderson School of Management. Sebelumnya, ia mengenyam pendidikan di Jurusan Akuntansi, Universitas Indonesia.

Febriany sempat mendapatkan penolakan dari sang ibu untuk kuliah. Dalam pandangan orangtuanya kala itu, perempuan gak perlu sekolah tinggi-tinggi. Namun berbekal keberanian negosiasi, akhirnya ibunda Febriany mengizinkan untuk kuliah asal mengambil jurusan akuntansi.

"Dulu bukan pilihan (kuliah), tapi dipilih oleh Mama saya. Dulu kan ekonomi keluarga kurang bagus, jadi Mama waktu itu berpikir, 'Apa sih pekerjaan yang paling cepet menghasilkan supaya kamu independen?' Mama kan juga sekolahnya gak tinggi-tinggi amat. Jadi, dia lihat 'Wah, kayaknya nih semua ponakan yang di accounting dapet kerjaannya gampang,'" ceritanya.

2. Hobi belajar dan pantang menyerah membawanya pada kesuksesan

Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang IndonesiaFebriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia Tbk (instagram.com/febriany.eddy)

Rupanya, perempuan asal Palembang ini sangat hobi belajar. Mungkin, kegemarannya inilah yang menjadi tonggak keberhasilan sosok Febriany Eddy di industri pertambangan Indonesia.

Salah satu pesan ibunya yang ia ingat adalah belajar yang benar. Itu satu-satunya modal Febriany untuk bisa menggapai karier yang cemerlang hingga saat ini. Justru dengan begitu, ia ditempa menjadi pribadi yang pantang menyerah dan selalu haus belajar.

"Saya bersyukur, kalau gak ada tantangan itu di awal kehidupan saya, mungkin gak akan berhasil juga. Jadi itu membentuk karakter-karakter dan jiwa determination yang kuat. Pantang menyerah, itu yang Mama saya ajarkan, gak pernah boleh menyerah. Kalau sudah putuskan dikerjakan, harus dikerjakan sepenuh hati," katanya.

3. Dapat energi lebih ketika turun ke lapangan

Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang IndonesiaPresiden Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO) PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), Febriany Eddy. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Perjalanan karier Febriany Eddy tentu sangat panjang. Sejak awal menjadi auditor, ia sudah diceburkan ke industri tambang. Ada cerita seru di balik perjalanan pertamanya ke lapangan di perkebunan sawit kala itu.

"Nyampe di situ, rumah kayu, in the middle of nowhere, terus air bersih gak ada. Jadi kalau mau mandi harus travelling dulu cukup jauh, ambil air mandi di situ. Infrastruktur terbatas. Kalau ada truk kelapa sawit lewat, itu bergetar seperti gempa. Awalnya dikira gempa, lama-lama udah jadi kebiasaan. Lumayan challenging!"  tutur perempuan yang menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) PT Vale sebelum menjadi CEO.

Mulai saat itu, Febriany menjadi sangat suka ke lapangan. Role yang dipegangnya sewaktu masuk di PT Vale memberinya akses untuk berkomunikasi dengan banyak pihak. 

dm-player

"Saya suka turun ke lapangan. Dari awal bergabung ke Vale, walaupun saya based Jakarta, itu 70 persen waktu saya di Sorowako. Saya suka di lapangan karena di situ saya dapat energi lebih bisa bertemu dan melihat langsung itu, lebih real dibanding saya di dalam kantor," imbuhnya.

Baca Juga: Profil Febriany Eddy, Membangun Karier di PT Vale hingga Jadi CEO 

4. Tantangan besar sebagai CEO perempuan

Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang IndonesiaFebriany Eddy, CEO PT Vale Indonesia Tbk (ww.vale.com)

Di antara jajaran direksi lainnya, Febriany Eddy merupakan pemimpin dengan masa jabatan terpendek di Vale sejak pertama kali bergabung. Yang menjadi Direktur Keuangan sudah 19 tahun di Vale, sementara Direktur Operasi sudah 30 tahun bergabung dengan Vale. Febriany sendiri baru 15 tahun berada di Vale.

Memiliki jabatan yang tinggi tentu saja dihadapkan dengan beragam tantangan. Salah satunya menghadapi pandangan orang lain terhadap kemampuan dan kinerja perempuan di posisi tinggi.

"Kalau awal-awal karier di posisi tinggi, tentu banyak yang ya menunggu. 'Kita lihat aja deh dia bisa bikin apa,' itu pasti ada. Tapi sekarang, justru orang-orang yang berpikir seperti itu, sekarang sangat dekat. Dulu pengen lihat 'Ibu itu bisa bikin, bisa mendorong apa nih,'. Bagi saya sih hal seperti itu sangat lumrah ya," ucapnya.

Febriany menambahkan, "Jangan sampai hal seperti itu jadi halangan untuk berkarier. Justru it’s okay. Buktikan dengan kinerja, outcomes, result. Berjalannya waktu, you will earn the respect. Respect harus di-earn, tidak datang dengan title kita."

5. Value yang dibutuhkan dalam pekerjaan

Febriany Eddy, CEO Perempuan Pertama di Industri Tambang IndonesiaNgobrol Seru: ESG, Masa Depan Korporasi Untuk Gen Z (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Ada beberapa value yang selalu ditanamkan Febriany dalam bekerja. Menurutnya, setiap orang harus memiliki keinginan belajar yang tinggi, pantang menyerah, dan tidak takut salah.

"Kalau kita takut bikin kesalahan, kita gak akan mencoba. Mengambil role ini kan sangat berbeda dari yang biasa karena saya harus banyak berkomunikasi dengan geologist dan orang lain. Tapi, saya merasa di situ, saya belajar banyak sekali," ungkapnya.

Selain itu, Febriany juga menekankan pentingnya memiliki nilai yang sejalan dengan perusahaan. Ketika nilai, tujuan, atau prinsip yang dipegang itu sama dengan apa yang perusahaan lakukan, niscaya akan selalu ada energi baru.

"Jadi kalau saya bekerja itu, saya merasa merealisasikan nilai dan tujuan hidup saya. Okelah, penting cari uang dan karier. Tapi, itu nanti datang dengan sendirinya. Bagi saya, paling penting adalah kita menjalankan apa yang menjadi nilai dan tujuan hidup kita. That way kita merasa gak seperti kita bekerja ya," pungkasnya.

Seraya menutup obrolan seru dengan IDN Times, Febriany juga berpesan agar setiap orang mampu membedakan mana yang noise dan voice. Kemampuan ini mendorong kita untuk terus berkembang menghadapi era digital.

"Noise itu bisa sangat distraktif. Jadi, harus memilih mana yang kita follow up karena kalau gak, itu bisa bikin kita gak fokus," tutupnya.

Baca Juga: Febriany Eddy Ungkap Konsep Keberlanjutan untuk Vale Indonesia

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya