5 Alasan Harus Menerapkan Perilaku Sustainable dari Sekarang

Bumi merupakan satu-satunya planet yang bisa dijadikan rumah bagi seluruh spesies di alam semesta, termasuk hewan, tumbuhan, dan manusia. Akan tetapi, kehidupan yang kian modern membuat kita sadar maupun tidak sadar justru berpotensi merusak planet ini.

Penggunaan sampah plastik yang tidak ramah lingkungan ditambah pengurangan lahan hijau setiap tahunnya merupakan contoh nyata dari perilaku yang merusak bumi. Dilansir sustaination.id, hasil riset dari The World Economic Forum menunjukkan bahwa sebanyak 32% dari 78 juta ton plastik mengalir ke sungai setiap tahun.

Angka tersebut setara ketika kita membuang satu truk sampah ke laut setiap menitnya, Wow! Mengejutkan, bukan? Plastik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk dapat terurai. Sebelum terurai, plastik itu akan memecah menjadi partikel yang lebih kecil yang disebut sebagai mikroplastik dan sangat mencemari alam ini. 

Naasnya, negara tercinta kita, Indonesia menjadi negara kedua setelah China yang paling banyak membuang sampah plastik ke dalam laut. Jika hal ini terus kita abaikan, boleh dibayangkan bagaimana nasib bumi kita hingga beberapa tahun ke depan. 

Untuk itu, kita perlu mulai menyadari pentingnya menerapkan perilaku sustainable, yakni perilaku yang berorientasi pada menjaga lingkungan demi kesehatan dan kesejahteraan bersama. Mulai-lah dari diri sendiri, great results will always come by small steps. 

Gaya hidup berkelanjutan atau sustainable living merupakan gaya hidup yang mengedepankan kesejahteraan lingkungan, salah satu caranya yakni dengan meminimalisir penggunaan barang sekali pakai maupun penggunaan plastik.

Dengan menerapkan gaya hidup ini, kita secara tidak langsung sebenarnya menerapkan pola hidup yang lebih sehat. Hal ini karena kita berusaha sebisa mungkin meminimalkan produk-produk yang proses pembuatannya menghasilkan gas emisi di lingkungan.

Jadi, dibanding membeli bumbu instan di luar sana, kita akhirnya berusaha membuatnya sendiri. Meski terkesan repot, tapi kita dapat memastikan apa yang kita masak bebas dari SGM atau penyedap rasa yang berbahaya bagi tubuh. 

Berikutnya, sustainable living dapat menjadi langkah yang tepat bila kamu ingin hidup dengan lebih hemat. Kok bisa? Tentu karena dengan sustainable living kamu akan berusaha mengurangi penggunaan produk-produk tidak penting dalam hidupmu, kamu berusaha hidup minimalis karena memikirkan dampaknya kepada lingkungan. 

Kamu akan membawa kantongan belanjaanmu sendiri ketika sedang berbelanja, sehingga tidak perlu membayar hanya untuk kantong plastik. Belakangan ini, supermarket membuat plastiknya berbayar, bukan? 

Atau, langkah sustainable lainnya ialah dengan membuat makan dan minum dari rumah dibanding membeli makanan di luar yang lagi-lagi akan menghasilkan plastik. Tentu hal ini jauh lebih hemat, bukan?

Awalnya, kamu mungkin merasa uang yang dikeluarkan untuk sebuah kantong plastik tidak seberapa. Namun, jika hal ini dilakukan secara terus menerus sampai bertahun-tahun, silahkan hitung berapa pengeluaranmu hanya untuk sebuah kantong plastik. 

Seperti yang dibahas sebelumnya, masalah lingkungan yang terjadi saat ini sebenarnya akan sangat berdampak pada generasi di masa yang akan datang. Kalau saat ini kita masih bisa menggunakan air yang tidak tercemar, siapa yang akan menjamin generasi berikutnya masih bisa merasakan hal tersebut jika masalah saat ini tidak segera diatasi.

Sustainable living yang diterapkan mulai sekarang merupakan langkah yang tepat untuk menyelamatkan generasi di masa yang akan mendatang. Kita berusaha hidup selaras dengan lingkungan, agar kelak generasi kita berikutnya dapat merasakan keindahan alam yang ada. Mau anak cucu kita kelak hidup dengan lingkungan yang tidak sehat?

Tahukah kamu bahwa banyak partikel-partikel merusak yang seringkali kita hasilkan dari aktivitas sehari-hari yang sebenarnya tidak dapat diperbaharui oleh bumi? Kita menggunakan banyak sumber daya melebihi apa yang dapat diregenerasi oleh alam. Di samping itu, kita juga menghasilkan limbah yang melebihi kemampuan bumi dalam menyerapnya. 

Akibatnya, sisa-sisa partikel tersebut akhirnya memunculkan berbagai masalah kesehatan lingkungan, mulai dari perubahan iklim, pemanasan global, polusi udara, kekurangan air bersih, serta kehilangan banyak keanekaragaman hayati. 

Bila tidak segera ditangani, dampaknya akan dirasakan oleh tubuh kita sendiri. Kita akan hidup dalam suasana yang buruk, sehingga lambat laun akan mempengaruhi kesehatan tubuh kita masing-masing.

Sebelum terlambat, yuk mulai menerapkan perilaku zero-waste. Pahami bahwa dampak-dampak ini kelak akan memberikan hal negatif bagi kesehatan diri sendiri maupun orang-orang yang kita sayangi. Kalau bukan kita yang menjaga bumi, siapa lagi?