6 Alasan Seseorang Gak Ingin Jadi Dewasa, Dianggap Menakutkan!

Penelitian yang dilakukan Hurd dan kawan-kawan pada tahun 2009 menunjukkan, bahwa para remaja membutuhkan panutan orang dewasa yang baik. Baik-buruknya perilaku orang dewasa yang seseorang lihat sewaktu remaja ternyata bisa memengaruhi pandangan orang tersebut tentang menjadi dewasa.

Begitu juga kalau kita gak melihat kebahagiaan di diri orang dewasa yang dijadikan contoh. Hal ini ternyata bisa membuat kita merasa gak ingin menjadi dewasa.

Dalam transisi menuju kedewasaan, kita mungkin menyadari kalau menjadi dewasa gak seindah yang dibayangkan sewaktu kecil. Di mana kita harus belajar melakukan banyak hal sendirian, mulai dari mengurus diri sendiri, pergi ke dokter, hingga membesarkan anak.

Belum lagi saat kita menyadari menjadi dewasa bisa juga diartikan dengan mengerjakan rutinitas dan pekerjaan yang sama setiap harinya. Padahal menurut Heller dan kawan-kawan (2020), mengeksplorasi banyak pengalaman baru yang bisa dilakukan sewaktu masih muda adalah hal-hal yang bisa membuat kita bahagia. 

Saat masih kecil, kita terbiasa selalu ditemani orang-orang di sekitar kita, baik orang tua, guru, maupun teman. Namun, berbeda dengan saat kita dewasa, kita semakin sulit bersosialisasi karena pekerjaan yang menumpuk atau tinggal sendirian.

Melansir Very Well Mind, sendirian bisa terasa menakutkan bagi beberapa orang. Kesendirian juga bisa membuat kita merindukan masa-masa kecil di mana kita selalu dipenuhi dengan teman-teman dan orang terdekat. Belum lagi semakin sedikitnya waktu bagi orang dewasa untuk memperluas pertemanan dan menemukan orang baru yang dapat dijadikan teman akrab.

Johnson dan Mollborn (2009) berpendapat, bahwa seseorang yang sewaktu kecil mengalami pelecehan, diabaikan, atau memiliki trauma masa kecil lainnya bisa membuat orang tersebut dewasa sebelum waktunya.

Orang dengan masa kecil traumatis akan berupaya untuk mengatasi masa lalunya dengan menerima atau membuat sudut pandang baru tentang orang dewasa dan menjadi dewasa.

Alhasil, orang tersebut akan menganggap bila secara teknis dirinya sudah menjadi dewasa. Trauma ini pun bisa membuatnya merasa menjadi dewasa bukanlah hal yang ditunggu-tunggu.

Selama ini tayangan di media sering kali mengarahkan kita untuk berpikir bahwa penuaan bukanlah hal yang menarik. Para selebritas pun berlomba-lomba supaya kerutan di wajah mereka gak terlihat, bahkan gak sedikit yang membagikan tips untuk tampak awet muda di usia yang gak lagi muda.

Memang merawat dan menjaga diri agar tetap tampak sehat bugar di usia tua adalah hal yang baik. Akan tetapi, penuaan pasti tetap akan terjadi pada semua makhluk hidup dan gak bisa dihindari. Daripada takut menjadi dewasa, tentu lebih baik kita menerima bahwa kita juga akan menjadi tua seperti orang lain.

Sebenarnya adalah hal yang wajar bila kita merasa takut akan kematian atau sekarat. Namun, perasaan tersebut akan jadi berbahaya bila kita terlalu sibuk mencemaskannya. Terlebih bila hal itu membuat kita takut menjadi dewasa.

Padahal tentu saja semua makhluk hidup akan mati dan kematian gak hanya menghampiri orang-orang dewasa. Jadi, kenapa harus takut? Fokuslah dengan kehidupan kita sekarang.

Menjadi dewasa memang gak seindah yang dibayangkan sewaktu kita kecil, tapi kita harus menghadapi dan menerimanya. Lagi pula, menjadi dewasa justru adalah bukti bahwa kita telah bertumbuh dan berkembang dengan baik, bukan?