TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Bangun Kebiasaan Olahraga dengan Disiplin, Gak Mager Lagi!

Olahraga jadi terasa menyenangkan

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Cliff Booth)

Demi kesehatan yang optimal, olahraga harus menjadi bagian dari gaya hidup. Dengan kata lain, kita dianjurkan untuk melakukannya secara rutin. Namun sering kali muncul anggapan bahwa semakin sering berolahraga, maka semakin baik hasilnya. Alhasil, tak jarang orang melakukan aktivitas fisik secara berlebihan, bahkan hingga melebihi kapasitas tubuhnya.

Ini bukannya tidak disarankan, tetapi berpotensi memicu hubungan yang toksik dengan olahraga. Bukan tak mungkin kebiasaan berolahraga tidak bertahan lama jika hal ini terjadi. Karenanya, penting bagi kita untuk membangun kebiasaan olahraga yang sehat melalui beberapa tips penting berikut ini. Simak informasinya sampai habis, ya!

1. Pahami mengapa kamu perlu berolahraga

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kita semua pastinya tahu bahwa olahraga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun ternyata alasan ini tak cukup kuat untuk membuat orang rutin berolahraga. Terbukti, Badan Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa 1 dari 4 orang dewasa tidak bergerak aktif sesuai rekomendasi.

Diperlukan alasan kuat yang mampu membuat seseorang berolahraga secara sukarela. Pastinya alasan ini berbeda pada setiap individu. Ada yang motif utamanya ingin berumur panjang agar bisa menghabiskan waktu lebih lama dengan orang tersayang. Ada juga yang mungkin mencari kesenangan melalui olahraga.

Alasan olahraga sebaiknya bersifat jangka panjang sehingga kebiasaan ini berkelanjutan. Jika kamu ingin berolahraga demi menurunkan berat badan semata, bisa jadi kamu meninggalkan kebiasaan ini begitu target berat badan tercapai. Selain itu, cari alasan yang dapat mendorong hubungan yang sehat dengan olahraga. Dengan demikian, kamu merasa ringan dan bahagia ketika melakukannya.

Baca Juga: Apakah Olahraga Bisa Mengimbangi Pola Makan Tidak Sehat?

2. Ubah perspektif mengenai olahraga

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Pixabay)

Tak bisa dimungkiri, olahraga memang dapat membakar lebih banyak kalori dalam tubuh. Akan tetapi, Vox melaporkan bahwa olahraga hanya mengonsumsi 10 hingga 30 persen dari total energi tubuh. Sementara, sebanyak 60 hingga 80 persen kalori justru lebih banyak terbakar melalui aktivitas basal. Mulai dari bernapas, memompa jantung, hingga memperbaiki sel tubuh.

Dengan kata lain, olahraga tak bisa dijadikan satu-satunya faktor untuk mendukung keberhasilan penurunan berat badan. Sebab, manfaat utama yang ditawarkan olahraga ialah tubuh yang lebih fit. Jika kita melihat olahraga dengan cara ini, kita mampu membangun hubungan yang jauh lebih sehat dengan olahraga.

Dampaknya terlihat melalui sebuah penelitian yang terbit dalam The Psychology of Sport and Exerxise pada 2017. Studi menunjukkan bahwa olahraga dengan cara yang sehat membantu orang melihat tubuhnya dengan cara yang berbeda. Ia cenderung memiliki citra tubuh positif serta merasa tubuhnya lebih kuat dan berdaya.

3. Dengarkan tubuhmu

ilustrasi berolahraga (pexels.com/Julia Larson)

Anggapan "makin banyak makin bagus" tertanam cukup dalam di benak sebagian orang. Karena olahraga baik untuk kesehatan tubuh, tak sedikit orang melakukannya secara berlebihan demi mendapat hasil yang lebih optimal. Padahal faktanya tidak demikian.

Olahraga berlebihan justru meningkatkan risiko gangguan kesehatan fisik, seperti cedera dan kelelahan. Alhasil kamu tak bisa menjalani hari dengan produktif. Alih-alih memaksakan diri bergerak sepanjang waktu, coba dengarkan apa yang tubuhmu butuhkan. 

Jika tubuhmu terlalu lelah untuk bangun di pagi buta demi berolahraga, maka sebaiknya gunakan waktu untuk beristirahat. Bergerak aktif tanpa energi yang cukup tentunya bukan ide yang baik. Oleh karenanya, berolahraga lah sesuai kapasitas tubuh.

4. Istirahat sangat diperlukan

ilustrasi beristirahat usai berolahraga (freepik.com/Lifestylememory)

Menyambung poin sebelumnya, seseorang yang terlanjur memiliki hubungan tak sehat dengan olahraga cenderung berpikir bahwa diam berarti tidak produktif. Karenanya, ia tak akan melewatkan satu hari pun tanpa berolahraga.

Lagi-lagi, beristirahat bukan berarti kita tidak produktif. Justru yang terjadi ialah sebaliknya. Ini memberikan jeda pada sistem dalam tubuh kita sehingga fungsinya bisa kembali optimal di keesokan hari. Dengan demikian, kita bisa lebih produktif dalam menjalani hari. Performa kita ketika berolahraga pun tentunya akan lebih meningkat.

Baca Juga: 7 Jenis Olahraga Kardio High Impact, Aman Dilakukan di Rumah

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya