TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hei Pemuda! 6 Cara Ini Bisa Mencegah Aksi Terorisme Lho

#PrayForSurabaya #SuroboyoWani Karena perdamaian bukan tanggung jawab pemerintah saja!

Unsplash/Evan Kirby

Anak muda adalah agen perubahan. Dengan kapasitas dan kreativitas yang kita miliki, kita bisa turut ambil peran dalam pencegahan penyebaran terorisme dan radikalisme yang semakin marak akhir-akhir ini. Seperti berikut ini:

1. Menggunakan media sosial dengan bijak

Unsplash.com

Tingginya tingkat penggunaan internet saat ini dimanfaatkan para pelaku teror untuk menyebarkan konten kebencian, benih ketakutan, dan hoaks. Jangan mudah terprovokasi!

Selalu periksa kredibilitas informasi yang kamu baca dengan merujuk pada media berita nasional. Jangan terlalu gampang meneruskan video dan foto-foto yang dibagikan di chat group jika belum terkonfirmasi kebenarannya.

2. Melawan kebencian dengan kebaikan

Unsplash.com

Ada pepatah yang bilang, kejahatan merajalela bukan karena banyaknya jumlah penjahat. Tapi karena diamnya orang-orang baik.

Menjadi pasif sesungguhnya tidak memperbaiki keadaan. Sikap demikian hanya menguntungkan teroris untuk semakin leluasa melancarkan aksi mereka.

Menulislah. Melukislah. Menarilah. Bernyanyilah. Berpuisilah. Buatlah video. Bangunlah komunitas. Lewat bakat dan talentamu, fokuslah menghasilkan hal-hal positif dan sejuk di tengah kisruh bangsa.

Sebarkan pesan tentang indahnya keberagaman dan toleransi di negeri ini. Tunjukkan bahwa kita tidak takut!

3. Memperluas pergaulan dengan orang yang berbeda latar belakang

Unsplash.com

Tak kenal maka tak sayang. Cobalah menginisiasi pertemanan dengan orang-orang di luar inner circle kita biasanya.

Jumlah teman tak harus banyak, yang perlu adalah keragaman latar belakangnya. Ini akan membuatmu jadi pribadi yang tidak cepat menaruh curiga dan melekatkan stigma.

Jika kamu melulu bergaul dengan teman seagama, sesuku, atau sedaerah, sesungguhnya kamu sendiri yang kehilangan kesempatan untuk mencicipi keunikan, keindahan, dan kekayaan perspektif lain.

4. Terlibat dalam gerakan dan kampanye perdamaian

Unsplash.com

Pemerintah kita beserta sejumlah organisasi dan komunitas sebenarnya sudah berupaya mengampanyekan pesan perdamaian dan toleransi dengan berbagai cara.

Sesekali, ikutilah acara dialog publik dan aksi solidaritas yang mereka adakan. Meski mungkin kamu tak mendalami isu ini sebelumnya, nantinya kamu akan belajar hal baru dari data-data yang dihasilkan di forum semacam ini.

Pemuda zaman now harusnya tak lagi apatis dengan persoalan kebangsaan. Secuek-cueknya kamu, keamanan nasional pasti akan memengaruhi kehidupanmu yang paling personal. Sampai kapan mengabaikannya?

5. Mempelajari pengetahuan agama secara kritis dan proaktif

Unsplash.com

Setiap ajaran agama mengandung nilai-nilai kebajikan dan kearifan. Khusus dalam konteks NKRI, falsafah Pancasila telah dirancang oleh para founding fathers untuk mengakomodir keberagaman keyakinan kita semua.

Akan jadi kontradiktif jika kemudian ada pemuka agama yang menyerukan pesan untuk membunuh orang lain. Bukan cuma bertentangan dengan Pancasila, namun pengajaran itu mengkhianati hak asasi kita yang paling mendasar dan universal.

Jika ada hal-hal yang membingungkan dari pengajaran agama yang kamu terima, jangan ragu untuk bertanya agar tidak salah paham. Diskusikan juga keimananmu secara terbuka dengan anggota keluarga, komunitas, atau ulama lain. Intinya, jadilah anak muda yang kritis dan proaktif tiap kali menerima informasi.

Writer

-

"Verba volant, scripta manent"

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya