Apa Itu Maksiat? Ini 10 Macam dan Penangkalnya dalam Islam

Diakui atau tidak, maksiat memang tidak bisa lepas dari kehidupan kita. Diawali dari bangun tidur hingga tidur kembali, ia selalu ada di sisi kita. Meski demikian, bukan berarti kita harus mengamalkannya, justru itu adalah ujian dari Allah agar kita biasa mengontrol dan mengendalikan diri.
Maksiat tidak hanya berhubungan dengan anggota badan yang tampak, tetapi juga bagian tubuh yang tak kasat mata. Layaknya hati dan pikiran, keduanya bisa melakukan kemaksiatan.
Maksiat adalah menentang, mendurhakai, atau membangkang hukum-hukum yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Pelakunya dihukumi fasik, sehingga ia hanya akan mendapatkan dosa, tidak sampai taraf murtad. Berbuat sesuka hati di dunia, hanya akan membuat sengsara di akhirat.
Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗوَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا
Artinya:
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Ahzab: 36)
Pada ayat tersebut, hanya Allah dan Rasul-Nya yang berhak membuat hukum-hukum syariat. Kita hanya dituntut untuk taat dan menjalankan apa yang diserukan-Nya. Jika kita membelok dan tidak mengerjakan apa yang telah diperintahkan, maka kita akan tergolong orang yang durhaka, atau maksiat.
Agar lebih detail tentang macam-macam maksiat, berikut perinciannya!
1. Maksiat mata

Maksiat mata adalah hal yang paling umum dikerjakan oleh semua orang. Maksiat ini seperti melihat lawan jenis dengan syahwat, menonton video porno, dan memeriksa rumah tanpa izin pemiliknya. Tak hanya itu, melihat seseorang dengan perasaan menghina meski tidak diucapkan secara langsung juga termasuk golongan ini.
2. Maksiat tangan

Tak hanya mata, tangan juga bisa berbuat maksiat. Maksiat tangan ini seperti mengurangi takaran dan timbangan, mencuri, melakukan judi online, hingga memukul seseorang tanpa sebab. Menulis komentar negatif juga termasuk maksiat, lho!
3. Maksiat hati

Maksiat hati termasuk kategori kegiatan yang paling berbahaya. Alasannya sederhana, karena dapat memicu untuk bisa menjauhkan diri dari Allah, bahkan hingga dapat menimbulkan kekufuran. Melansir Bahjatul Wasail, Imam Nawawi menjelaskan bahwa maksiat hati meliputi: perasaan ragu pada Allah, putus asa, sombong, iri dan dengki, hingga kagum pada diri sendiri.
4. Maksiat lisan

Maksiat lisan termasuk perkara yang familier di kalangan masyarakat. Contoh maksiat ini banyak sekali, seperti: menggunjing kejelekan orang lain, mengadu domba, berdusta, berkata kotor, hingga mencaci maki orang lain. Dengan kemajuan teknologi, maksiat ini bisa berpindah yang awalnya lisan bisa berupa tulisan. Hati-hati ketika berkomentar dalam bentuk tulisan, ya!
5. Maksiat perut

Gak hanya berhubungan dengan anggota badan yang tampak, maksiat juga berhubungan dengan anggota badan yang tertutup. Layaknya perut, ia bisa berpotensi berbuat kemaksiatan. Seperti memenuhi perut dengan makanan dan minuman yang haram, memakan barang milik orang lain, hingga makan secara berlebihan juga termasuk maksiat. Melansir Bidayatul Hidayah, Imam Ghazali menjelaskan bahwa makan atau minum secara berlebihan meski itu barang halal juga termasuk bagian maksiat.
6. Maksiat telinga

Telinga juga bisa berbuat maksiat. Contohnya seperti kita mendengarkan ghibah, sum’ah (Menonjolkan ibadah agar didengar oleh orang lain) dan suara-suara yang dapat membangkitkan syahwat. Intinya, apa saja yang berhubungan dengan telinga, dan dapat memicu keburukan, itu termasuk bagian dari maksiat telinga.
7. Maksiat kaki

Tanpa disadari, kaki bisa berpotensi berbuat maksiat. Seperti menggunakan kaki untuk mencari musuh, mengadu domba sesama manusia, menendang orang dan hal-hal yang dapat merugikan masyarakat atau fasilitas umum. Kaki yang digunakan melangkah untuk mencari kesalahan-kesalahan orang lain juga termasuk maksiat kaki. Dalam bentuk apa pun.
8. Maksiat farji (alat vital)

Alat vital juga bisa berpotensi berbuat maksiat, bahkan ini termasuk banyak dikerjakan oleh sebagian besar masyarakat meski tanpa disadari. Seperti farji digunakan untuk berbuat zina, homoseksual, hingga mengeluarkan mani menggunakan tangan sendiri. Tak hanya itu, memasukan alat vital ke dalam mulut, meski pasangan tersebut sudah halal juga termasuk maksiat.
9. Maksiat akal

Ini yang paling banyak disalahpahami oleh orang-orang, akal bisa berpotensi berbuat kemaksiatan. Seperti mengangan-angan yang membangkitkan syahwat, mengatur strategi licik, hingga menyusun konsep yang dapat merugikan orang lain termasuk maksiat akal.
Gak hanya itu, akal yang seharusnya dibuat untuk berpikir, namun dianggurkan terus menerus juga termasuk maksiat. Bagaimana tidak, akal itu seperti layaknya perut, ia perlu asupan makanan setiap hari agar bisa bekerja dengan baik.
10. Maksiat seluruh anggota badan

Tak hanya satu persatu anggota badan, seluruh anggota tubuh juga bisa berpotensi berbuat maksiat sekaligus. Membangkang pada orangtua, memutus hubungan tali silaturahmi, hingga menganiaya seseorang itu termasuk contoh perbuatan maksiat seluruh anggota badan.
Allah sengaja menciptakan maksiat sebagai bentuk ujian, menguji setiap hamba-Nya seberapa mampu mengatasinya. Allah juga selalu menciptakan suatu bersamaan dengan penawarnya. Seperti halnya maksiat ini, Allah memberikan jalan keluar bagi hamba-Nya yang tersesat.
Sejatinya, berbuat kemaksiatan itu lantaran keadaan hatinya sedang tidak baik-baik saja. Faktor tidak pernah dirawat, dan diberi asupan bergizi hati akan condong pada perilaku tercela. Berikut ini adalah obat atau penawar hati:
- Memperbanyak zikir dan selawat;
- Membaca Al-Qur’an dan maknanya;
- Berkumpul dengan orang-orang saleh;
- Berpuasa sunah;
- Melakukan salat malam.
Melalui penjelasan maksiat, ragam dan obatnya, harapannya kita mampu mengontrol diri agar tidak selalu berbuat maksiat. Maksiat itu sifatnya panas, maka penawarnya harus yang adem-adem. Memperbanyak zikir, membaca Al-Qur’an, berkumpul dengan orang-orang saleh, berpuasa serta salat malam, dapat membantu kita menghindari perbuatan maksiat.