Apa Jawaban Jazakallah Khairan Katsiran? Ini Penjelasannya

Terlebih dahulu, mari pahami arti dari ucapan tersebut. Kalau dibedah, jazakallah khairan katsiran sendiri tersusun atas tiga kata, yakni

• jazakallah (jaza artinya 'memberi' atau 'membalas' dan ka adalah kata ganti tunggal kamu) berarti 'Semoga Allah akan memberi/ menambah/membalasmu";
• khairan berarti 'kebaikan'; dan
• katsiran berarti 'banyak'.

Nah, bisa disimpulkan bahwa jazakallah khairan katsiran artinya "Semoga Allah akan memberi/menambah/membalasmu dengan kebaikan yang banyak".

Dari definisinya saja, bisa dilihat bahwa ucapan tersebut penuh dengan doa. Oleh sebab itu, kamu sangat dianjurkan untuk mengatakan jazakallah khairan katsiran secara utuh atau minimal jazakallah khairan.

Pasalnya, kalau hanya jazakallah saja, maka kamu sekadar mengatakan "Semoga Allah akan membalasmu", tapi membalas dengan apa? Nah, seolah ada yang kurang dari perkataan tersebut. Maka dari itu, jangan setengah-setengah saat mengucapkannya, ya!

Perlu diperhatikan bahwa kamu gak bisa mengucapkan jazakallah khairan katsiran ke setiap orang. Soalnya, kalau gender dan jumlah orangnya berbeda, maka berbeda pula pelafalannya.

Supaya gak salah, cermati ketentuan berikut ini:

• Jazakallah khairan diucapkan kepada laki-laki (tunggal).
• Jazakillah khairan diucapkan kepada perempuan (tunggal).
• Jazakumullah khairan berarti "Semoga Allah membalas kalian (laki-laki) dengan kebaikan."
• Jazakunnallah khairan berarti "Semoga Allah membalas kalian (perempuan) dengan kebaikan."

Dalam Islam, hampir setiap kegiatan pasti ada doanya. Hal ini tidak lain untuk mendatangkan kebaikan itu sendiri. Sama halnya ketika ada seseorang yang mengucapkan jazakallah khairan katsiran, seorang muslim sangat dianjurkan untuk merespons dengan kalimat yang mengandung doa pula.

Untuk jawaban jazakallah khairan katsiran sendiri, sebenarnya kamu tinggal menambahkan kata wa di setiap ucapan terima kasih tersebut. Contohnya adalah

• wa jazakallah khairan katsiran (Semoga Allah juga membalasmu (laki-laki tunggal) dengan kebaikan yang banyak);
• wa jazakillah khairan katsiran (Semoga Allah juga membalasmu (perempuan tunggal) dengan kebaikan yang banyak); dan
• wa jazakumullah/jazakunnallah khairan katsiran (Semoga Allah juga membalas kalian dengan kebaikan yang banyak).

Namun, ada juga balasan lain yang bisa kamu jadikan respon, yakni wa iyyaka yang bermakna 'dan (kebaikan) untukmu juga'. Sama seperti aturan sebelumnya, pelafalan akan berbeda tergantung orang yang kamu ajak bicara. Dalam hal ini:

• balas dengan wa iyyaka jika yang mengatakan laki-laki (tunggal);
• balas dengan wa iyyaki jika yang mengatakan perempuan (tunggal); dan
• balas dengan wa iyyakum jika yang mengatakan beberapa orang.

Anjuran mengucapkan jazakallahu khairan sebagai tanda terima kasih terdapat pada beberapa hadis. Dilansir muslim.or.id, berikut hadis-hadisnya:

1. Dari Usamah bin Zaid RA, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa yang telah mendapatkan kebaikan dari seseorang, lalu ia berkata kepada pelaku kebaikan tersebut, 'Jazaakallahu khairan', berarti ia telah sampai pada derajat memujinya (telah berterima kasih kepadanya dengan memujinya)." (HR. Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Hibban, dinilai sahih oleh Al-Albani).

2. Dari 'Abdullah bin 'Amr RA, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Jika seseorang berkata kepada saudaranya, 'Jazaakallahu khairan', berarti ia telah sampai pada derajat memujinya (telah berterima kasih kepadanya dengan memujinya)." (HR. Abdur Razaq dan Al-Humaidi, dinilai sahih oleh Al-Albani).

Sebagai seorang muslim, sudah menjadi kewajiban untuk berterima kasih setelah menerima kebaikan dari orang lain. Selain karena sikap tersebut merupakan bagian dari akhlak Islam, berterima kasih juga mencerminkan rasa syukur kepada Allah SWT.

Hal ini karena nikmat berupa bantuan dari orang lain tersebut, tentu hanya terjadi lantaran kehendak Allah. Kalau kamu menganggap remeh pemberian atau uluran tangan orang tersebut, sama saja kamu kufur akan nikmat Allah SWT.

"Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Tidak bersyukur kepada Allah seorang yang tidak bersyukur kepada manusia.'" (HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, 1/702).

Orang yang kufur akan nikmat Allah akan mendapat murka-Nya. Oleh karena itu, supaya gak termasuk golongan tersebut, kamu harus tahu adab-adab ketika seorang muslim menerima kebaikan dari orang lain. Merujuk laman muslim.or.id, berikut di antaranya:

• Memberikan hadiah yang setimpal dengan pemberian yang diterima.
• Mengucapkan terima kasih, syukron, atau jazakallahu khairan katsiran (sesuaikan dengan pelaku kebaikan).
• Memuji perbuatan orang tersebut.
• Mendoakan pelaku kebaikan.
• Membarengi ucapan terima kasih dengan aksi (bisa memberikan hadiah, memuji, atau mendoakan).
• Sekalipun orang yang melakukan kebaikan adalah nonmuslim, maka kamu harus bersikap layaknya seorang muslim sejati, yakni dengan tetap mengucapkan terima kasih tanpa diskriminasi.

Jabir bin Abdullah radhiyallahu ‘anhuma berkata, "Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Barangsiapa yang diberikan sebuah hadiah, lalu ia mendapati kecukupan, maka hendaknya ia membalasnya. Jika ia tidak mendapati, maka pujilah dia (pelaku kebaikan). Barangsiapa yang memujinya, maka sungguh ia telah bersyukur kepadanya, barangsiapa menyembunyikannya, sungguh ia telah kufur.'" (HR. Abu Daud dan disahihkan oleh Al Albani di dalam kitab Silsilat Al Ahadits Ash Shahihah, no. 617).

Sudah tahu, kan, jawaban jazakallah khairan katsiran yang benar? Nah, mulai sekarang, yuk, bangun kebiasaan untuk selalu bersyukur dan mengucapkan terima kasih kepada sesama!

Penulis: Fria Sumitro