Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Berbohong Bisa Membatalkan Puasa?

Pexels.com/fauxels
Pexels.com/fauxels

Ada beberapa pantangan yang harus dihindari seseorang ketika menjalankan ibadah puasa agar diterima Allah SWT. Misalnya, makan dan minum serta menahan hawa nafsu. Di sisi lain, umat muslim disunahkan melakukan amalan yang bisa menambah pahala ketika menjalankan puasa.

Namun, ada pula perilaku yang mengurangi pahala puasa dan sebaiknya dihindari. Termasuk perbuatan tercela, lantas apakah berbohong tergolong kategori yang membatalkan puasa atau hanya mengurangi pahala? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Berbohong gak membatalkan puasa

pexels.com/Ahmed Aqtai
pexels.com/Ahmed Aqtai

Dalam H.R. Bukhari, Rasulullah SAW pernah mengatakan, "Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya meski ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman."

Dengan pemaparan hadis tersebut, dapat diketahui apabila hukum berbohong gak membatalkan puasa. Akan tetapi, kamu yang melakukan perilaku berbohong, akan merusak segala pahala puasa karena sifat dari perbuatan itu tergolong gak disukai Allah SWT. 

2. Rasulullah SAW menganjurkan umat muslim senantiasa berkata dan berlaku jujur

Pexels.com/fauxels
Pexels.com/fauxels

Pada H.R. Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW menjelaskan, "Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur karena sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur."

Mengingat berlaku jujur merupakan hal yang dianjurkan Rasulullah SAW, maka berbohong merupakan perbuatan yang sangat gak dianjurkan, pun ketika sedang menjalani ibadah puasa.

Dilansir NU Online dalam artikel "Menghasut dan Berdusta saat Puasa", Syekh Said Muhammad Ba'asyin dalam Kitab Busyrol Karim mengatakan, berbohong atau berdusta menjadi perbuatan yang seharusnya dijauhi bagi umat Islam yang tengah berpuasa.

"Dusta dan ghibah semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang puasa, meski menjauhi dua sifat tercela itu pada substansinya memang wajib. Sekalipun keduanya terpaksa dibolehkan untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai atau kepentingan bercerita terkait penganiayaan yang dilakukan seseorang, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari dua jalan tadi," ungkap Syekh Said. 

3. Meski gak membatalkan, berbohong merupakan perbuatan yang menghapus pahala puasa

default-image.png
Default Image IDN

Menurut H.R. Anas, Rasulullah SAW mengatakan ada lima perbuatan yang menghapus pahala puasa, yaitu berbohong, menggunjing, mengadu orang, bersumpah palsu, dan memandang lain jenis dengan syahwat. 

Berbohong dalam hal ini adalah mengatakan sesuatu yang gak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kondisi berbohong yang menghapus pahala puasa, seperti kebohongan yang mencari keuntungan atau gak mendapatkan keuntungan tapi merugikan orang lain. 

Jadi, itu tadi pemaparan perihal bagaimana hukum berbohong ketika menjalani ibadah puasa. Berbohong memang gak membatalkan, namun akan membuat puasa sehari kamu menjadi sia-sia karena pahalanya hilang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita Dewi
Febriyanti Revitasari
3+
Fajar Laksmita Dewi
EditorFajar Laksmita Dewi
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Rekomendasi Buku Favorit Hannah Al Rashid, Semua Karya Mochtar Lubis

10 Sep 2025, 23:25 WIBLife