Ilustrasi berpuasa. (Unsplash/Christopher Jolly)
Kata saum dalam Surat Maryam ayat 26 sebenarnya bermakna menahan diri untuk tidak berbicara. Berikut lafal Surat Maryam ayat 26 dan artinya,
Fa kulī wasyrabī wa qarrī 'ainā, fa immā tarayinna minal-basyari aḥadan fa qụlī innī nażartu lir-raḥmāni ṣauman fa lan ukallimal-yauma insiyyā
Artinya: “Maka, makanlah (buah kurma itu), dan minumlah (dari air telaga itu) serta bersenang hatilah (dengan kelahiran anakmu). Jika engkau (Maryam as.) melihat seorang manusia (dan bertanya kepadamu tentang keadaanmu), maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa (tidak berbicara) untuk Tuhan Yang Maha Pemberi Kasih, maka aku tidak akan berbicara dengan (seorang) manusia (pun) pada hari ini.”
Namun menurut sebagian besar ulama, makna saum dalam Surat Maryam sebaiknya tidak hanya diartikan sebagai aktivitas menahan diri untuk tidak berbicara. Saum juga berarti menahan diri dari makan dan minum, didukung oleh kalimat di awal Surat Maryam ayat 26.
Sementara itu, kata siam yang tersebar di delapan ayat berbeda memiliki makna yang lebih luas dan mendalam. Ada yang merujuk pada aturan menjalan ibadah puasa Ramadan seperti membaca niat dan meninggalkan hal yang membatalkan puasa, hingga kewajiban membayar fidyah.