Kalau mimpimu tak kunjung teraih, ada dua kemungkinan. Pertama, takdirmu memang begitu. Artinya, kamu sudah berusaha sekuat tenaga, tetapi ada mimpi yang lebih tepat untukmu.
Kemungkinan kedua, kamu cuma kurang effort. Jangan kesal dulu, siapa tahu faktanya memang begitu, kan? Ayo cek benar atau tidaknya biar kamu bisa memperbaiki diri.
Rasa malas kok dituruti? Sudah pasti gak akan ada habisnya. Seharusnya kamu justru melawannya. Belajarlah menjadi pribadi yang disiplin dan rajin.
Hanya dua hal itulah yang membuka peluang kesuksesanmu dalam hal apa pun. Makin besar mimpimu, kamu harus makin mampu mendisiplinkan diri. Malas itu bikin masa depan suram terlepas dari banyaknya dukungan orang atau fasilitas yang diberikan padamu.
Berangan-angan memang gampang dan menyenangkan. Misalnya, saat kamu membayangkan menjadi aktris papan atas yang dipuja begitu banyak orang, sering mendapatkan penghargaan, dan kehidupannya selalu disorot kamera.
Namun kamu lupa bahwa untuk sampai di titik itu, perjuangannya sama sekali gak mudah. Kamu harus sangat profesional dalam bekerja bahkan merelakan kehidupan pribadimu terekspos.
Kamu gak pernah tahu susahnya perjuangan itu karena ikut casting saja belum pernah. Atau pernah, tetapi hanya beberapa kali lantas putus asa lantaran gak terpilih.
Inisiatifmu kurang. Untuk hal-hal yang sepele pun, kamu gak bisa langsung mengambil tindakan. Pasti menunggu diperintah dulu.
Itu pun, kamu sering sampai berkali-kali diperintah baru jalan lantaran kalah oleh rasa malas seperti dalam poin pertama. Begitu juga soal informasi yang kamu butuhkan.
Alih-alih mencarinya sendiri, kamu lebih suka menunggu orang lain memberitahumu atau meminta mereka mencarikannya untukmu. Padahal informasinya tinggal dicari di Google juga bisa.
Tekun dan pantang menyerah itu sepaket, ya! Jadi bila kamu sudah gampang putus asa, pasti kamu juga gak bisa mengerjakan sesuatu dengan tekun.
Apa pun yang kamu kerjakan selalu cuma bertahan sebentar. Kamu menyerah oleh tingkat kesulitannya bahkan oleh rasa bosanmu sendiri.
Asal kamu tahu, bahkan orang yang paling gak mengerti apa-apa di suatu bidang pun dapat berubah menjadi seorang ahli asal tekun belajar dan berlatih. Tinggal kamu nih, mau meningkatkan kemampuan atau sudah puas begini-begini saja?
Mimpimu memang perkara yang pribadi sebab gak sama dengan mimpi orang lain. Akan tetapi dalam praktiknya, kamu gak bisa mengesampingkan bantuan orang lain untuk mencapainya.
Contoh, kamu ingin menjadi seorang penulis terkenal. Kamu akan butuh editor dan lebih banyak lagi orang untuk membuat karyamu lebih rapi, layak terbit, dan layak jual.
Maka luweslah dalam bekerja sama. Gak perlu berpikir bahwa menjalin kerja sama dengan orang lain pertanda kamu payah. Justru orang yang hebat itu selalu tahu batas kemampuannya dan memercayakan selebihnya pada orang yang lebih mampu.
Ingat, belum tercapainya mimpimu gak selalu berarti mimpimu ketinggian. Jadi, jangan langsung menurunkan mimpimu. Barangkali kamu cuma perlu memperbaiki effort-mu. Selamat melanjutkan perjuangan!