6 Bahaya Terobsesi Jadi Sosok Inspiratif, Terlalu Memaksakan!

- Bekerja terlalu keras sampai kelelahan dan gagal menikmati hidup
- Tak bisa menyerap inspirasi dari orang lain
- Terlalu percaya diri seakan-akan mampu mengubah dunia
Sosok yang inspiratif akan mencuri perhatian orang-orang di sekitarnya. Biasanya, pribadi yang penuh inspirasi punya kisah hidup yang menggugah semangat orang. Seperti ia lahir dengan berbagai keterbatasan, tapi tetap bersemangat mengejar cita-cita.
Atau, karyanya mampu memberikan manfaat yang begitu besar bagi masyarakat luas. Keberadaannya tak hanya dikagumi, melainkan juga dipandang penting dalam kehidupan. Baik sekali kalau dirimu ingin menjadi sosok yang inspiratif.
Akan tetapi, jaga dirimu supaya tidak terjatuh dalam obsesi. Tempuhlah jalan yang alami karena ada bahaya terobsesi jadi sosok inspiratif yang mengintai. Cerita hidupmu dipandang inspiratif oleh orang lain atau gak, hindari terlalu memaksakan diri. Ini enam bahaya apabila kamu begitu ambisius ingin dikenal sebagai sosok inspiratif.
1. Bekerja terlalu keras sampai kelelahan dan gagal menikmati hidup

Seseorang gak bakal disebut menginspirasi apabila hasil kerjanya pas-pasan. Hasil kerja di sini tidak terbatas pada jabatan dalam pekerjaan yang mendatangkan uang. Namun, juga segala inovasi yang dibuat, semangat, serta kegigihannya.
Ada sosok inspiratif karena aksinya dalam kegiatan sosial, lingkungan, menyuarakan gagasan melalui karya seni, dan sebagainya. Intinya, orang yang inspiratif tidak bekerja sekadar rata-rata apalagi di bawahnya. Standar serta pencapaiannya tinggi.
Kamu juga tahu hal ini. Maka agar dirimu layak mendapat predikat inspiratif, boleh jadi kamu bekerja terlalu keras. Itu dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Padahal, setelah kerja sekeras itu juga belum tentu semua orang sepakat menilaimu penuh inspirasi. Kamu malah stres sendiri.
2. Tak bisa menyerap inspirasi dari orang lain

Kamu sudah merasa si paling inspiratif. Perasaan ini sama merugikannya dengan perasaan si paling pintar. Orang yang telah merasa pandai sekali akan kehilangan semangat belajar. Cuma keinginan mengajarnya yang tinggi.
Begitu pula kamu yang merasa si paling inspiratif. Dirimu menjadi gak bisa terkesan dengan cerita kehidupan orang lain. Kamu mengecilkan proses yang dilalui mereka. Di matamu, semua pencapaian mereka belum ada apa-apanya dibandingkan raihanmu.
Apakah ini akan merugikanmu? Tentu saja sebab inspirasi dari orang lain sama dengan energi untukmu terus melangkah maju. Tanpa kesediaan menyerap inspirasi dari orang lain, kamu bakal sampai di titik tahu-tahu kehabisan energi. Dirimu terlalu lelah buat menjalani kehidupanmu sendiri apalagi menginspirasi orang.
3. Terlalu percaya diri seakan-akan mampu mengubah dunia

Benar, peran setiap individu penting dalam melakukan perubahan. Kalau gak ada orang yang mengambil peran, perubahan tidak akan terjadi. Akan tetapi, hindari terlalu percaya diri seolah-olah kamu bisa menciptakan perubahan yang begitu besar sendirian.
Dunia ini luas. Masalahnya banyak. Orang-orangnya punya pandangan berbeda-beda. Sementara pengalaman serta ilmumu terbatas. Sebagai anak muda, kamu tetap perlu memiliki semangat sebagai agen perubahan.
Namun, tidak perlu terlalu jauh membayangkan dirimu mengubah dunia demi diakui sebagai sosok inspiratif. Nanti malah kamu kesulitan bikin langkah nyata. Mulailah membuat perubahan ke arah yang positif dalam kehidupan sendiri lalu lingkungan yang paling dekat. Itu lebih mungkin berhasil daripada tahu-tahu kamu melompat mau mengubah dunia.
4. Marah pada orang yang mengabaikanmu

Kamu sudah merasa begitu inspiratif. Semua hal yang dilakukan tidak hanya buat diri sendiri, melainkan juga didedikasikan untuk orang banyak. Dirimu juga telah membagikan perjalanan hidupmu.
Kamu berpikir seharusnya itu membuat orang-orang terkesan. Terutama orang yang sepantar denganmu atau lebih muda. Dirimu merasa pantas menjadi teladan bagi mereka. Kenyataan, mungkin hanya sedikit sekali orang yang peduli pada apa yang dilakukan olehmu.
Banyak orang merasa kamu tidak sehebat itu. Biasa saja. Masing-masing memiliki sosok inspiratifnya. Bahkan mereka berpikir perjalanan dan pencapaian hidupnya lebih baik daripada kamu. Dengan obsesi diakui sebagai sosok inspiratif, dirimu bisa membenci mereka.
5. Ucapan dan perbuatan berbeda

Kamu sudah merasakan sendiri betapa tidak mudah untuk menjadi sosok yang inspiratif. Namun, keinginan untuk dikenal dengan label itu membuatmu merasa harus melakukan segala cara. Dirimu lantas mengambil cara yang lebih mudah.
Yaitu, berkata melebihi apa yang sungguh-sungguh dikerjakan olehmu. Misalnya, kamu membumbui cerita hidupmu seolah-olah dulu kehidupanmu sengsara sekali. Ini strategi melebarkan jarak antara dirimu di masa lalu dengan di masa kini.
Tujuannya tentu buat mencari kekaguman orang lain. Kenyataannya, hidupmu tak pernah sesulit itu. Atau, kamu cuma menggebu-gebu mengatakan berbagai gagasan demi kepentingan banyak orang. Namun, tak ada yang benar-benar direalisasikan. Bukannya dirimu dinilai sebagai sosok inspiratif, justru dicap pembual.
6. Mengulang-ulang cerita lama

Penting sekali bagimu membuat orang lain gak melupakan kisahmu. Kamu merasakan kebanggaan yang berlebihan terhadap perjalanan hidupmu. Cerita yang sama seputar proses yang pernah dijalani berikut tiap raihan seperti kaset yang diputar ulang.
Tentu saja ini akan membuat orang-orang di sekitarmu bosan bahkan muak. Dirimu seperti ingin meminta pengakuan dari mereka betapa kisahmu amat inspiratif. Namun, pengakuan itu malah tambah sulit didapatkan.
Orang-orang sudah terlalu biasa dengan kisahmu. Sesuatu yang tadinya terdengar menarik pun bakal terasa biasa saja seiring waktu dan pengulangan. Pun dengan dirimu mengulang-ulang kisah malah bikin mereka mencari celanya. Lalu mereka menyimpulkan kamu gak sehebat itu.
Kamu tidak perlu membatalkan keinginanmu menjadi sosok yang inspiratif. Cuma sewajarnya saja karena ada bahaya terobsesi jadi sosok inspiratif. Terpenting dirimu fokus menjalani proses hidup dan selalu punya semangat menebarkan manfaat untuk lingkungan yang lebih luas. Jangan memusingkan soal kamu inspiratif menurut orang lain atau tidak.