5 Alasan Beli Buku yang Kamu Mau, Bukan yang Viral

- Selera membaca sering tercipta dari aktivitas sehari-hari, bukan karena tren
- Buku pilihan sendiri lebih pas dengan kondisimu dan energi hari itu
- Pilihan buku bisa menunjukkan apa yang sedang kamu utamakan dalam hidupmu
Buku selalu punya fungsi yang berbeda untuk setiap orang, jadi wajar kalau pilihanmu tidak sama dengan apa yang lagi ramai diperbincangkan banyak orang. Kadang kamu butuh cerita yang pas dengan suasana hati, bukan judul-judul yang tengah viral. Tren hanya berjalan sebentar, sedangkan kamu membaca untuk menemani hidupmu sendiri.
Kamu akan diajak untuk melihat hal sederhana yakni memilih buku sesuai kebutuhan pribadi jauh lebih masuk akal daripada mengikuti arus. Kalau selama ini kamu masih ragu untuk beli buku sesuai keinginan, baca artikel ini sampai habis, ya! Berikut beberapa sudut pandang yang bisa jadi refleksi untuk beli buku yang kamu mau.
1. Selera membaca sering tercipta dari aktivitas sehari-hari

Orang biasanya memilih buku karena kebiasaannya, bukan karena buku itu populer. Ada yang pulang kerja capek dan butuh bacaan ringan supaya kepalanya tidak makin penuh. Ada juga yang justru nyaman membaca tema yang agak serius karena merasa itu membantu mereka memahami hal-hal yang sedang mereka pikirkan. Hal kecil seperti rutinitas, waktu luang, atau suasana rumah sering memengaruhi pilihan buku.
Kalau kamu mengikuti selera sendiri, kamu lebih mudah menemukan ritme membaca yang pas. Kamu tahu gaya tulisan seperti apa yang enak kamu ikuti, cerita seperti apa yang bikin kamu betah, dan topik apa yang relevan dengan hidupmu sekarang. Hal-hal tersebut tidak akan muncul kalau kamu beli buku hanya karena sedang viral. Bacaan yang kamu pilih sendiri biasanya lebih mengena, karena kamu memang butuh dan ingin membacanya.
2. Buku pilihan sendiri lebih pas dengan kondisimu

Kondisi kamu tidak selalu sama, jadi wajar kalau jenis bacaan yang kamu butuhkan ikut berubah. Ada hari ketika badan sudah capek dari pagi, jadi yang masuk cuma bacaan ringan yang tidak banyak tuntutan. Di hari lain, kamu malah ingin sesuatu yang agak serius karena lagi butuh pegangan buat mikir lebih jernih. Jadi kalau ada buku viral yang tidak cocok dengan ritmemu hari itu, ya wajar saja dilewat.
Buku yang kamu pilih sendiri biasanya lebih nyambung karena kamu tahu persis kapasitasmu. Kamu tidak sedang mengejar harus dapat insight tertentu hanya karena judul itu ramai. Kamu membaca seadanya sesuai energi hari itu, bukan sesuai standar orang lain. Cara seperti ini jauh lebih realistis buat kamu yang hidupnya sudah cukup penuh tanpa ditambah tuntutan baru dari tren.
3. Pilihan buku bisa menunjukkan apa yang sedang kamu utamakan

Pilihan bacaan seseorang sering terlihat dari masalah apa yang sedang ia urus belakangan ini. Kadang kamu butuh buku yang bantu mengurai masalah sehari-hari. Kadang kamu mencari cerita ringan yang bisa menemani waktu luang tanpa pikir panjang. Keduanya valid, dan kamu tidak perlu menyesuaikan pilihan itu dengan apa yang lagi viral.
Ketika kamu memilih buku berdasarkan hal yang sedang kamu urus, kamu jadi lebih peka terhadap apa yang benar-benar penting sekarang. Kamu membeli buku bukan untuk terlihat mengikuti percakapan publik, tapi untuk menjawab kebutuhanmu sendiri. Lama-lama kamu terbiasa memilah mana dorongan yang datang dari luar dan mana yang memang kamu butuhkan. Kebiasaan ini bikin proses membaca terasa jauh lebih jujur.
4. Minat pribadi membuat kamu lebih mudah menyelesaikan buku

Banyak orang berhenti membaca karena mereka tidak tertarik dengan buku tersebut dari awal. Alurnya tidak nyambung dengan hidup mereka, jadi fokus cepat hilang. Ketika kamu ikut minat sendiri, kamu lebih mudah bertahan meski bukunya agak tebal atau bahasanya lebih padat.
Buku yang memang kamu mau juga membuat proses membaca lebih santai. Kamu tidak merasa dikejar tren atau harus selesai dalam waktu tertentu. Kamu bisa berhenti kapan pun tanpa rasa bersalah, lalu lanjut lagi saat mood-nya balik. Membaca jadi terasa seperti bagian kecil dari rutinitas, bukan tugas yang harus diselesaikan.
5. Kamu bisa mendapat sudut pandang yang tidak terbentuk oleh tren

Judul yang viral biasanya bikin perhatian publik berkumpul di topik yang itu-itu saja. Padahal masih banyak buku yang isinya tidak kalah menarik, hanya saja tidak muncul di timeline. Saat kamu pilih buku karena penasaran, kamu membuka kesempatan untuk menemukan hal-hal yang mungkin tidak banyak dibahas orang lain.
Buku yang tidak terpengaruh tren juga membuat membaca lebih lepas. Kamu tidak membawa ekspektasi dari review orang, dan tidak merasa harus setuju dengan pendapat siapa pun. Kamu membaca dengan ritmemu sendiri dan menilai isinya sesuai keadaan hari itu. Sering kali justru dari situ kamu menemukan hal yang benar-benar berguna bagi hidup.
Beli buku yang kamu mau adalah cara sederhana untuk menjaga dirimu tetap selaras dengan kebutuhan hidupmu sendiri. Kamu tidak perlu mengikuti percakapan publik hanya untuk terlihat up to date. Jadi dari alasan-alasan ini, kamu lebih cenderung mengikuti seleramu atau masih ingin mencoba buku viral?


















