Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kenapa Buku Viral Belum Tentu Cocok untuk Dibaca Semua Orang?

ilustrasi perempuan membaca buku
ilustrasi perempuan membaca buku (pexels.com/cottonbro studio)

Pernah gak, sih, kamu lihat atau mendengar satu buku yang ramai banget dibicarakan di TikTok, Instagram, atau Twitter sampai semua orang bilang kalau “kamu harus baca buku ini”? Buku-buku viral memang sering kali bikin penasaran, apalagi kalau banyak orang bilang ceritanya menarik dan bisa mengubah cara padang dalam hidup. Tapi, kenyataannya gak semua orang bakal merasakan hal yang sama setelah membacanya, lho.

Terkadang, buku-buku yang sedang viral bisa terasa biasa saja saar kamu baca. Nah, hal tersebut tidak terjadi tanpa alasan. Buat yang penasaran mengapa buku viral belum tentu cocok untuk dibaca semua orang, kamu bisa menyimak beberapa penjelasannya dalam artikel ini. Yuk, baca alasan lengkapnya di bawah ini supaya tidak bingung dan terjebak lagi ya!

1. Karena setiap orang pasti memiliki selera yang berbeda

ilustrasi perempuan membaca buku
ilustrasi perempuan membaca buku (pexels.com/Cup of Couple)

Setiap orang tentu memiliki selera bahan bacaan yang berbeda-beda. Dan hal tersebut muncul tergantung pada pengalaman, minat, dan suasana hati masing-masing pembaca. Buku yang viral biasanya sering datang dari genre yang sedang digemari oleh banyak orang seperti romance, fantasi, atau young adult.

Hal ini dikarenakan buku-buku tersebut lebih mudah menyentuh emosi dan dekat dengan kehidupan sehari-hari para pembacanya. Tak heran jika book reader di media sosial ramai merekomendasikannya dan membuat buku itu populer. Tapi, jika kamu lebih menyukai buku non fiksi, sastra, eksperimental sains, atau topik lainnya yang tidak umum, buku viral bisa terasa klise dan kurang berisi atau berbobot saat dibaca.

2. Lebih menonjolkan emosi secara cepat daripada kedalaman cerita

ilustrasi perempuan membaca buku
ilustrasi perempuan membaca buku (pexels.com/Ron Lach)

Buku-buku yang sedang viral sering kali menyuguhkan emosi yang lebih intens. Emosi ini biasanya ditunjukkan melalui adegan mengejutkan, kisah cinta yang dramatis, atau konflik besar yang bisa dengan cepat menarik perhatian pembaca. Hal ini membuktikan bahwa algoritma media sosial memang cenderung mempromosikan konten yang sedang banyak dibicarakan, bukan yang paling bermakna mendalam dari segi isi cerita.

Akibatnya, buku yang sedang ramai atau populer di media sosial bisa jadi terkenal karena popularitasnya saja, bukan karena kualitas ceritanya. Selain itu, banyak buku viral yang lebih fokus pada plot twist besar dan tinggi, alih-alih fokus pada pengembangan karakter atau makna cerita yang dalam. Pola ini membuat pembaca yang sering mencari bacaan reflektif, filosofis, atau kompleks, sering merasa bahwa cerita tersebut terasa terlalu mudah dimengerti, flat, dan kurang memuaskan.

3. Populer hanya karena ditulis oleh penulis yang tekenal atau best author

ilustrasi perempuan membaca buku
ilustrasi perempuan membaca buku (pexels.com/Karola G)

Banyak buku menjadi viral dan terkenal bukan karena ceritanya yang selalu luar biasa, tetapi karena ditulis oleh penulis terkenal dengan penggemar yang sudah besar. Nama-nama penulis seperti Colleen Hoover, Sarah J. Maas, dan Taylor Jenkins Reid sering mendominasi daftar buku terlaris hanya beberapa hari setelah dirilis. Fenomena ini disebut sebagai celebrity authorship, di mana ketenaran penulis menjadi daya tarik utama yang mendorong penjualan buku.

Hal tersebut membuat para pembaca cenderung mengira atau menganggap karya dari penulis terkenal sudah pasti bagus. Akibatnya, banyak pembaca yang membeli buku karena nama besar yang tertera di sampulnya. Dan hal tersebut juga tak jarang membuat banyak pembaca yang berakhir kecewa ketika cerita yang ada di dalamnya tidak sesuai dengan harapan.

Dengan mengetahui sebab buku viral belum tentu cocok untuk dibaca semua orang, kamu bisa lebih paham dan sadar bahwa kepopuleran sebuah buku tidak selalu sejalan dengan kecocokan tiap individu. Setiap pembaca punya selera, kebutuhan, dan makna yang ingin dicari dari bahan bacaan mereka sendiri. Jadi, biarkan rasa ingin tahu dan ketertarikanmu yang menuntun pilihan buku selanjutnya yang akan kamu baca, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us

Latest in Life

See More

6 Cara Mengatasi Bunga Es di Freezer Tanpa Matikan Kulkas

04 Nov 2025, 19:12 WIBLife