Caption berbahasa Jowo sering menjadi pilihan mereka yang ingin media sosialnya terlihat lebih gokil dan memancarkan aura mudanya. Selain bisa jadi kode rahasia buat sahabatmu yang sama-sama berbahasa Jowo, caption Jowo juga bisa menghidupkan foto-foto yang kamu post di media sosial.
Untuk itu, ini dia sederet inspirasi caption Jowo yang bisa kamu coba gunakan di media sosialmu. Simak sampai akhir, ya!
"Sing ngaji wae ora dijamin mlebu surgo, lah sing ora ngaji? Ojo ngimpi." (Yang pengajian aja gak dijamin masuk surga, lah yang gak pengajian? Jangan mimpi!)
"Waktu adalah uang. Yen kancamu mbok jak dolan ngomong ra enek wektu, berarti wonge ra ndue duwit." (Waktu adalah uang. Kalau temanmu kamu ajak main bilangnya gak ada waktu, berarti temanmu gak punya uang)
"Guyon ki ojo kelewatan. Nek kelewatan ngko mutere kadohan." (Bercanda jangan kelewatan, kalau kelewatan putar baliknya jauh)
"Bermimpilah sekduwure langit, yen tibo berarti turumu kurang nengah." (Bermimpilah setinggi langit, jika kamu terjatuh berarti tidurmu kurang ke tengah)
"Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin yo rasane perih." (Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu rasanya perih)
"Aku ra butuh peta utowo gps, nek karo koe aku wes yakin kudu neng endi." (Aku gak butuh peta atau GPS, kalau sama kamu aku udah yakin harus pergi ke mana)
“Aku tanpamu bagaikan sego kucing ilang karete. Ambyar." (Aku tanpamu bagai nasi kucing hilang karetnya, hancur)
"Cintaku nang awakmu iku koyok kamera, fokus nang awakmu tok liyane ngeblur." (Cintaku padamu seperti kamera, fokus pada dirimu, yang lain ngeblur)
"Pacaran kui ra usah diumbar-umbar, sing penting undangan teko-teko kesebar." (Pacaran itu gak perlu dipamerkan, yang penting tiba-tiba menyebar undangan)
"Tresno iku mergo ati, ra bakal owah tekane mati." (Cinta itu datang karena hati, gak akan berubah hingga mati)
"Truk wae nduwe gandengan, mosok kowe ora nduwe gandengan?" (Truk aja punya pasangan, masak kamu gak punya?)
"Aja keminter mundhak keblinger, aja cidra mundak cilaka.” (Jangan sok pintar, nanti salah. Jangan curang, nanti celaka)
"Urip dipaido, mati ditangisi, waras dilarani." (Hidup dikomentarin, mati ditangisin, sehat disakitin)
"Combro bae ana isine, masa atimu kosong." (Combro saja ada isinya, masa hatimu kosong)
"Pantesan awakku ora lemu-lemu. Sing tak pangan harapan palsu." (Pantas saja badanku tidak gendut-gendut. Yang aku makan harapan palsu)
"Dadi wong ojo koyo wit gedhang, due jantung tapi ra duwe ati." (Jadi orang jangan kayak pohon pisang, punya jantung tapi enggak punya hati)
“Ambeg utomo, andhap asor." (Selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah hati)
"Ojo rumongso biso, nanging bisoho rumongso." (Jangan merasa bisa, tapi jadilah untuk bisa merasa)
"Wit, yen diuncali watu tetep dibales kanggo woh." (Hiduplah seperti pohon, ketika dilempari batu tetap dibalas dengan buah)
"Urip kui koyo kopi asli. Nek ra iso nikmati, rasane pait." (Hidup itu seperti kopi asli, jika tidak bisa menikmati, rasanya pahit)
"Obat sing pait wae iso nggawe mari, mosok koe sing manis iso nggawe loro?" (Obat yang pahit saja bisa membuat sembuh, masa kamu yang manis malah bikin sakit?)
"Kui mantan opo pahlawan? Kok dikenang wae?" (Itu mantan atau pahlawan? Kok kamu kenang terus?)
"Ojo sebut aku mantan. Sebut wae aku alumni. Sopo reti dewe iso reuni." (Jangan sebut aku mantan. Sebut saja aku alumni. Siapa tahu kita bisa reuni)
"Tresnoku ge mantan koyo dinosaurus, pernah enek tapi wes punah." (Cintaku untuk mantan seperti dinosaurus, pernah ada tapi sudah punah)
"Jenenge pasangan, yen ora pas yo mung dadi angan." (Namanya pasangan, kalau enggak pas ya cuma jadi angan)
Itu dia sederet caption Jowo yang bisa kamu gunakan di media sosialmu! Caption mana yang jadi favoritmu?