Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Bertahan Hidup Pasca Layoff Tanpa Dana Darurat 

ilustrasi perpisahan karyawan yang kena layoff di kantor (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)
ilustrasi perpisahan karyawan yang kena layoff di kantor (pexels.com/ANTONI SHKRABA production)

Kehilangan pekerjaan secara mendadak memang bisa bikin panik, apalagi kalau kamu gak punya tabungan darurat. Situasi ini bikin kamu merasa cemas soal masa depan. Tapi tenang, kamu masih bisa bertahan dan bangkit kembali jika tahu strategi yang tepat.

Banyak orang di luar sana juga pernah mengalami hal serupa dan berhasil melewatinya. Kuncinya adalah tetap tenang dan fokus mencari solusi. Jangan biarkan rasa panik membuat kamu mengambil keputusan terburu-buru. Yuk, simak dan terapkan langkah-langkah berikut ini untuk bertahan hidup pasca layoff meski belum memiliki dana darurat!

1. Evaluasi dan potong semua pengeluaran

ilustrasi mengatur bujet pengeluaran (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)
ilustrasi mengatur bujet pengeluaran (unsplash.com/Jakub Żerdzicki)

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah mengevaluasi pengeluaran bulanan secara detail. Catat semua pengeluaran, baik kebutuhan pokok maupun gaya hidup. Dari situ, kamu bisa tahu mana yang harus diprioritaskan. Fokuslah pada pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, listrik, dan transportasi.

Setelah itu, segera potong pengeluaran yang tidak penting. Hentikan langganan berbayar, kurangi makan di luar, dan hindari belanja impulsif. Penghematan sekecil apa pun sangat berarti dalam situasi ini. Setiap rupiah yang kamu hemat bisa bantu kamu bertahan lebih lama.

2. Jual barang-barang yang tidak terpakai

ilustrasi menjual barang bekas di pasar raya (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi menjual barang bekas di pasar raya (pexels.com/Julia M Cameron)

Coba cek lemari, gudang, atau kamar kamu. Pasti ada barang yang jarang atau bahkan tidak pernah kamu gunakan, tetapi masih layak pakai.  Mulai dari pakaian bekas, gadget, hingga perabot rumah tangga. Barang-barang itu bisa kamu jual untuk mendapatkan dana cepat. Kamu bisa menjualnya secara online melalui Tokopedia, OLX, maupun media sosial.

Selain dapet uang tambahan, menjual barang-barang yang tidak terpakai juga bisa membuat hunianmu lebih rapi dan lega. Oiya, pastikan kamu foto barang yang ingin kamu jual dengan jelas agar menarik calon pembeli. Jangan lupa tawarkan harga yang menarik agar cepat laku.

3. Manfaatkan skill untuk cari penghasilan tambahan

ilustrasi seorang penulis lepas sedang mengerjakan pesanan artikel dari klien (pexels.com/Vlada Karpovich)
ilustrasi seorang penulis lepas sedang mengerjakan pesanan artikel dari klien (pexels.com/Vlada Karpovich)

Kamu pasti punya keahlian yang bisa dimonetisasi. Misalnya, menulis, desain grafis, mengajar online, atau bahkan masak. Coba tawarkan jasa kamu lewat platform freelance atau grup komunitas. Jangan malu untuk memulai dari harga kecil karena yang penting ada pemasukan.

Banyak orang memulai usaha dari keterpaksaan lalu berkembang jadi karier baru. Kamu bisa juga gabung platform seperti Fiverr, Sribulancer, atau Upwork. Semakin konsisten kamu promosi, semakin besar peluang dapat klien dan mendapatkan penghasilan tambahan.

4. Ajukan bantuan sosial atau pinjaman produktif

ilustrasi proses pengajuan pinjaman usaha (pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi proses pengajuan pinjaman usaha (pexels.com/Mikhail Nilov)

Jika benar-benar darurat, pertimbangkan untuk mengajukan bantuan sosial dari pemerintah atau komunitas. Banyak program bantuan yang ditujukan bagi korban PHK. Pastikan kamu memenuhi persyaratan dan mengajukan dengan dokumen lengkap.

Sebagai alternatif, kamu bisa ajukan pinjaman mikro yang digunakan untuk usaha. Pilih lembaga resmi agar tidak terjebak utang berbunga tinggi. Dana pinjaman bisa kamu gunakan membuka usaha kecil-kecilan. Tapi pastikan perhitungan bisnismu masuk akal dan terukur.

5. Bangun jaringan dan minta referensi pekerjaan

ilustrasi memperluas jaringan relasi di LinkedIn (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
ilustrasi memperluas jaringan relasi di LinkedIn (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Situasi pasca layoff adalah momen tepat untuk membangun kembali koneksi. Hubungi mantan rekan kerja, atasan, atau teman-teman lama yang mungkin tahu info lowongan. Aktiflah di LinkedIn dan komunitas profesional untuk memperluas peluang. 

Jangan ragu minta referensi atau testimoni dari orang-orang yang pernah kerja bareng kamu. Ini bisa jadi nilai tambah saat melamar kerja. Jangan diam saja, karena peluang jarang datang tanpa usaha. Selama kamu tetap aktif mencari, pintu baru akan terbuka.

Situasi kehilangan pekerjaan tanpa tabungan memang berat, tapi bukan akhir segalanya. Dengan beberapa langkah di atas, kamu masih bisa bertahan dan bangkit kembali hingga situasi membaik. Jangan menyerah, terus berjuang dan tetap semangat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us