5 Cara Kembangkan Sikap Fleksibel dan Adaptif, Bye Keras Kepala

Banyak orang keras kepala tidak sadar bahwa dirinya keras kepala. Biasanya, mereka beralasan hanya sedang menjaga diri dengan bersikap kukuh terhadap pilihannya sendiri. Sebenarnya bukan hal yang salah punya pendirian yang kuat, asal kamu tetap bisa fleksibel dan adaptif.
Dengan kata lain, kamu tahu kapan harus menggunakan prinsipmu, kapan harus mendengar nasihat orang lain. Agar tidak jadi pribadi yang keras dan sulit ditegur, coba terapkan lima tips di bawah. Harus dengar-dengaran, ya!
1. Kenali orang-orang yang kamu percayai untuk meminta nasihat

Hal pertama yang harus kamu pelajari agar tidak menjadi pribadi yang kaku dan keras kepala ialah, belajar cara menyelesaikan masalah dari orang lain. Ini bisa memberi gambaran yang jelas agar kamu tidak terpaku melulu hanya pada satu penyelesaian.
Tentunya hal ini hanya bisa dilakukan pada orang yang kamu percayai. Atau orang-orang yang memang punya landasan dan visi sama denganmu. Punya inner circle yang bisa dipercaya sangat penting, agar kamu punya sumber nasihat yang bisa dipercaya.
2. Kenali teladan siapa yang ingin kamu ikuti

Cara kedua mengurangi sikap keras kepala ialah dengan mengikuti teladan orang lain. Memang, tidak semua orang bisa dan layak dijadikan role model. Tetapi kalau kamu sudah melakukan langkah pertama yakni mengenali orang yang bisa kamu percayai, saatnya kamu belajar untuk mau punya teladan hidup sepertinya.
Perhatikan caranya bertindak, menghadapi masalah dan konflik, mengambil keputusan. Entah itu mentor, pemimpin rohani, atau orangtua, meneladani sikap orang lain akan membantumu untuk punya pikiran terbuka.
3. Terapkan prinsip “dengarkan dan verifikasi”

Kesalahan orang keras kepala adalah menolak untuk mendengarkan. Alhasil, kamu akan menetap dalam gelembung pikiranmu sendiri. Tidak tentu yang kamu pikirkan dan percayai adalah benar.
Tapi, tidak melulu semua pendapat orang kamu dengarkan dan percayai. Kalau begitu, kamu akan jadi pribadi yang plin-plan dan tidak berpendirian. Tidak apa-apa untuk mendengar nasihat orang, tapi tetap pilah mana yang benar dan bisa diterapkan, mana yang tidak.
4. Lumrah untuk sesekali merasa khawatir

Untuk pribadi yang kaku belajar jadi fleksibel dan adaptif pastinya tidak mudah. Tapi, di saat-saat begini justru kapasitasmu semakin diperlebar.
Jangan menghakimi diri sendiri saat merasa khawatir. Lumrah, kok, untuk sesekali terbeban dengan begitu banyak suara di sekeliling kita. Yang perlu kamu sadari bahwa kekhawatiran tersebut justru tanda bahwa kamu sedang bertumbuh.
5. Mulai pandang diri dengan cara berbeda

Cara kita mengidentifikasi diri sendiri berdampak pada sikap dan tindakan kita nantinya. Kalau kamu mengecap dirimu sebagai pribadi yang kaku, maka kamu pun akan terus bersikap kaku nantinya.
Ubahlah cara pandang tersebut menjadi kamu adalah pribadi yang adaptif dan mau untuk selalu belajar. Dengan demikian, kamu tidak semerta-merta menolak pendapat orang yang berbeda denganmu, justru menjadikan itu dasar untuk belajar hal baru.
Keras kepala yang berlebihan berdampak buruk bagi diri kita sendiri. Sikap buruk jangan dipelihara. Sebelum bertambah parah, segera beri antidot dengan latih diri lakukan lima hal di atas.