Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jangan Keliru, 3 Cara Membedakan Self-Care dan Self-Comfort!

ilustrasi wanita (pexels.com/ALINE ROSENDO)
Intinya sih...
  • Self-care berbeda dengan self-comfort.
  • Self-comfort hanya memberikan rasa senang sementara, sedangkan self-care membawa manfaat jangka panjang.
  • Self-care melibatkan tindakan yang disengaja demi meningkatkan kesejahteraan fisik, mental, dan emosional.

Apa yang pertama kali terlintas di benakmu saat mendengar kata “self-care”? Apa itu tentang sifat, kebiasaan, atau perilaku yang memberi kenyamanan hidup? Apa itu berarti membahagiakan diri tanpa batas? Jangan salah, karena dua hal ini jelas berbeda.

Banyak orang salah mengartikan self-care sebagai self-comfort. Kamu mengira kamu melakukan ini demi kebaikan diri sendiri, padahal kenyataannya, kamu hanya memanjakan dirimu.

Agar tidak jatuh dalam lubang yang salah, pertama kamu perlu kenali perbedaan dari dua hal ini. Simak tiga penjelasan di bawah!

1.Self-care bukan hanya melakukan yang menyenangkan, tapi yang kamu butuhkan

ilustrasi wanita (pexels.com/Diva Plavalaguna)

Coba bayangkan, kamu baru pulang kerja di malam hari. Tubuhmu terasa pegal-pegal dan matamu mengantuk, tapi kamu malah scroll medsos sampai subuh dengan dalih “self-care” sehabis kerja. Pertanyaannya, apa itu yang benar-benar kamu butuhkan?

Banyak orang menyalahartikan self-care sebagai melakukan sesuatu yang menyenangkan hati, tanpa memikirkan dampaknya di jangka panjang. Self-care seharusnya membuatmu merasa semakin rileks dan bersemangat, meski awalnya hal itu terasa berat.  

Sementara self-comfort hanya fokus pada memberi rasa senang sementara. Misal, kecenderungan untuk bermain ponsel seharian padahal kamu butuh istirahat.

2.Self-care ialah tentang mencari dan menghadapi akar masalah, self-comfort sebaliknya

ilustrasi wanita (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Self-comfort ialah wujud dari penghindaran. Ketika kamu sedang lelah dan butuh distraksi, beragam hal kamu lakukan demi mengalihkan perhatian dari perasaan dan situasi yang tidak mengenakkan tersebut. Ketika harus belajar untuk ujian, misalnya, kamu malah scrolling medsos.

Sementara, self-care ialah mengambil keputusan yang akan bermanfaat untuk dirimu di jangka panjang, meski itu berarti menghadapi rasa tidak nyaman. Saat menghadapi konflik, misalnya, alih-alih menghindar, kamu berusaha mengonfrontasi dengan orang yang bersangkutan.

Inti dari self-care ialah melibatkan tindakan yang disengaja demi meningkatkan kesejahteraanmu, baik secara fisik, mental, maupun emosional. Hayo, selama ini kamu peduli atau justru hanya memanjakan diri sendiri?

3.Self-care berani keluar dari zona nyaman, self-comfort selalu stagnan di tempat yang sama

ilustrasi wanita (pexels.com/Liza Summer)

Karena tujuannya adalah untuk bertumbuh, self-care fokus pada aksi nyata yang seringkali membawamu keluar dari zona nyaman. Cut off orang toksik, misalnya, atau berani berkata tidak pada orang lain.

Bila fokusmu hanya pada kenyamanan, maka kamu akan selalu stagnan di tempat. Kamu tidak benar-benar bertumbuh, hanya terus mencari distraksi dari satu hal ke hal yang lain.

Tidak selalu self-care adalah hal yang menyenangkan dan kamu sukai, kadang terasa sulit dan tidak nyaman, tapi justru itu yang kamu butuhkan. Sebaliknya, terus melakukan hal yang nyaman hanya akan menjadi bumerang bagi diri sendiri. Kamu jadi sering menunda-nunda pekerjaan, menghindari konflik, dan menghambat pertumbuhanmu pribadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us